Syahdhan Raih The Young Researcher of The Year” in International Research Competition 2018 in Singapore

The Young Researcher of The Year

“Pak!, Alhamdulillah saya memenangkan penghargaan “The Young Researcher of The Year” in International Research Competition 2018 in Singapore, demikian yang dikatakan SYAHDHAN DWI RAHMATULLOH (15410116) Mahasiswa FH UII Angkatan 2015 yang saat ini masih di Singapura.

Syahdhan Dwi Rahmatulloh, Mahasiswa Fakultas Hukum 2015

“The young researcher of the year 2018” in International research competition on International conference Social Sciences in National University of Singapore. November 15-16, 2018.

Syahdhan dwi Rahmatulloh Fakultas Hukum/Ilmu Hukum (2015) NIM 15410116. Mengikuti International Research Competiton on International Conference Spcial Sciences yang diadakan Oleh National University of singapore (NUS) di Singapore pada tanggal 15-16 November 2018. Perlombaan ini diikuti oleh berbagai negara, seperti India, Korea, Pakistan, Kazakhstan, Russia, Taiwan, Thailand, malaysia, Singapore, dll. yang diikuti dari mulai mahasiswa S1 sampai dengan Doktor (S3), dengan juri Profesor yang telah ditentukan oleh penyelenggara.

Kami semua membawa penelitian masing-masing dari background pendidikan yang berbeda-beda, ada yang bisnis/ekonomi, hukum, psikology, languanges, dll. Dan saya sendiri membuat penelitian sesuai dengan backround pendidikan saya yaitu hukum. Penelitian yang saya bawa yaitu mengenai hukum profetik, dengan memberi judul “The Concept of Prophetic Law as enforcement of Legal Justice in indonesia”. saya tertarik mengambil penelitian ini, karena menurut saya hukum profetik itu unik, menarik, dan tidak banyak orang yang mengetahuinya, serta masih belum ada yang paham bagaimana caranya jika diimplementasikan ke dalam suatu hukum nasional yang dapat memberikan keadilan yang universal serta objektif.

Saya senang, karena dengan mengambil penelitian tentang hukum profetik, setidaknya saya juga bisa mengenalkan dan menjelaskan islam yang sesungguhnya dengan cara saya sendiri kepada orang lain, yang mungkin masih ada orang yang memandang sebelah mata tentang islam dan ajarannya. “islam itu agama yang sempurna, dan saya percaya ajaran serta aturan yang telah ditetapkan memang untuk kebaikan kehidupan, khususnya manusia sebagai pemimpin bumi, hanya saja harus ada orang yang bisa memahamkan dengan bahasa yang adaptip (beradaptasi) sampai orang lain paham dan menerimanya, ini perkara bahasa dan kesabaran. Karena agama manapun pasti mengajarkan kebaikan dalam kehidupan, termasuk hukum profetik dalam islam yang memiliki nilai-nilai objektif dan universal”. dengan membawakan penelitian tersebut, saya mendapatkan penghargaan “The Young Researcher of The Year” 2018 in Internatioanl Research competition on International Conference in National University of Singapore.