Donor Darah bersama Takmir Masjid Al Azhar FH UII

Taman Siswa (8/7) Takmir Masjid Al Azhar Fakultas Hukum UII menyelenggarakan acara amal dengan menggelar donor darah. Diselenggarakan di Ruang Multi Purpose FH UII Jl. Taman Siswa 158 Yogyakarta Senin, 8 Juli 2019 mulai pukul 08.30 WIB dan berakhir sekitar pukul 12.30 WIB.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggugah empati civitas academica FH UII kepada sesama. Diketahui bahwa setiap hari penderita sakit yang memerlukan transfusi darah total hanya di wilayah DI Yogyajarta saja rata-rata memerlukan ratusan kantung darah. Menurut informasi media during resmi Pemprov DIY setiap bulan memerlukan 6.000 s.d 8.500 kantung darah di seluruh Rumah Sakit di DIY. Itu berarti setidaknya dalam 1 hari butuh 200 kantung darah.

Pemenuhan kebutuhan tersebut tersebar di beberapa Unit Penyelenggara Transfusi Darah (UPTD) di 5 kabupaten dan 1 RS Pusat Sardjito. Dan juga dibantu dengan kepedulian para aktivitas pendonor yang menyelenggarakan acara amal donor darah seperti yang diselenggarakan oleh Takmir Al Azhar FH UII.

Menurut analisa teman-teman Al Azhar, salah satu kesulitan para relawan untuk donor adalah karena tempat dan aktivitas kerja. Walaupun cuman untuk 2 – 3 bulan sekali, namun untuk menyempatkan kadang alfa. Kebanyakan pada kelupan karena aktivitas harian. Baru ketika terdesak oleh kebutuhan saudara, teman, atau kenalan termasuk informasi di group donor ataupun WAG umum, baru semua tergerak.

Pemikiran menarik dari para mahasiswa ini adalah, bagaimana cara PMI bisa mendekatkan diri dan rutin membuka lapak di kampus-kampus. Setidaknya kampus tempat anak-anak muda yang masih bugar dan sehat-sehat. Dalam artian mereka relatif memenuhi syarat sebagai pendonor dan kepedulian kepada sesama juga tinggi.

Kita dapat menghitung kasar, sebagai contoh di FH UII ada lebih kurang 2.400 mahasiswa aktif. Belum jika masyarakat di sekitarnya atau yang sedang lewat jalan Taman Siswa mau mampir untuk donor, mungkin akan lebih banyak lagi pendonor potensial.

Anggap saja untuk civitas akademika FH UII saja, maka setidaknya dalam satu pekan kurang lebih ada 600 mahasiswa yang potensial donor. Jika kita persempit lagi yang memenuhi syarat donor kita anggap 10% nya, maka ada lebih kurang 60 kantung di satu fakultas saja. Ada lebih dari 7 perguruan tinggi besar di Yogyakarya yang dapat masif menggerakkan donor darah bagi civitas akademikanya. Sehingga kebutuhan darah perhari yang mencapai 200 kantung tersebut dapat dipenuhi. Bahkan mungkin saja Yogyakarta dapat menjadi daerah surplus donor dan dapat disuplaikan ke propinsi di sekitar.

Kami baru rutin menyelenggarakan kegiatan ini 3 bulan sekali. Salah satu kendala adalah aktivis pengelola juga masih terbatas karena aktivitas kuliah juga. Selain itu tempat yang biasanya kita pakai adalah ruang meeting atau kadang ruang kelas. Sehingga untuk mencapai keinginan itu “memasifkan donor di kampus”, perlu berbagai fasilitas. Pemahaman dan konsep ini harus difahami oleh pimpinan dan didukung kesadaran civitas akademika.