, ,

115 Mahasiswa Program Studi Kenotariatan Program Magister mengikuti Kuliah Lapangan di Kementerian ATR/BPN dan Direktorat Jenderal AHU Kementerian Hukum dan HAM

[KALIURANG]; Dalam rangka memperkuat keterampilan umum dan keterampilan khusus mahasiswa Program Studi Kenotariatan Program Magister, 115 mahasiswa mengikuti kegiatan kuliah lapangan dengan tema “Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan”. Kegiatan ini merupakan upaya program studi untuk memberikan pengayaan skill kepada mahasiswa untuk menunjang profil lulusan khususnya praktisi kenotariatan. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan Drs.Agus Tryanta,M.A.,Ph.D dan disambut oleh Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Ir.Embun Sari, M.Si dan Staf ahli Kementerian ATR/BPN Dr.Yagus Suyadi,S.H.,M.Si. Dalam kegiatan kuliah lapangan ini, juga didampingi oleh Dosen Pendamping Dr. Pandam Nurwulan,S.H.,M.H. Menurut Embun Sari, sebagai negara agraris  tanah merupakan lahan penghidupan bagi tiap-tiap orang untuk mencapai kemakmuran di berbagai bidang, selain itu tanah juga merupakan modal dasar dalam pembangunan suatu bangsa dan manfaatnya harus dapat diusahakan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal pengadaan tanah terdapat beberapa aspek teknis yang perlu diperhatikan yaitu perencanaan, persiapan, dan penetapan lokasi. Saat ini ada 34 Program Strategis Nasional yang membutuhkan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan umum yang tidak mudah dan memiliki kompleksitas yang berbeda-beda karena berkaitan dengan pemenuhan dan perlindungan HAM dan  tujuan pembangunan untuk kepentingan umum.

Selepas kuliah lapangan di  Kementerian ATR/BPN, mahasiswa melanjutkan aktivitas kuliah lapangan ke Direktorat Jenderal AHU Kementerian Hukum dan HAM. Tujuannya mahasiswa diberikan pengayaan konseptual atas peran Dirjen AHU untuk menata kembali aspek kebijakan pada Peran Majelis Pengawas Notaris dan Majelis Kehormatan Notaris. Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) selalu berupaya untuk mengutamakan asas kesetaraan dalam profesi notaris. Salah satu isu krusial saat adalah terkait dengan jumlah notaris dan calon notaris yang tidak tersebar merata di setiap kota di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum yakni yang diwakili oleh Santun Maspari Siregar,S.H.,M.H. Dirjen AHU menyambut baik kegiatan kuliah lapangan untuk memberikan perkembangan teknologi informasi terhadap layanan di bidang kenotariatan melalui Ditjen AHU Online. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan layanan secara transparan dan akuntabel khususnya di bidang kenotariatan.

Mengenai kuliah lapangan ini, Dr.Nurjihad selaku ketua Program Studi menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan strategis untuk memperoleh informasi dari sumber otoritatif terkait dinamika dan praktik kenotariatan secara faktual baik itu meliputi sektor pengadaan tanah maupun praktik kenotariatan.