Cyber Diplomacy dan Tantangan Hukum Diplomatik di Abad 21
Universitas Islam Indonesia
Prof. Jihyun Park
Youngsan University
Universitas Islam Indonesia
Youngsan University
The rapid development of technology and information has an impact on the activities of diplomatic relations between countries. The use of technology and information facilitates communication and provides speed as well as accuracy incarrying out diplomatic functions. In fact, the provisions of the 1961 Vienna Convention still regulate the protection and guarantee ofcommunication with traditional media. Currently, digital facilities and infrastructure are starting to be built to increase thediplomatic power of a country. For this reason, this study discusses several regulatory substances in the 1961 Vienna Convention whichare out of date. In addition, it also discusses what things need to be considered as input for changes to the 1961 Vienna Convention.
Keywords: cyber, diplomacy, diplomatic law.
Abstrak
Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat berdampak pada aktivitas hubungan diplomatik
antar negara. Penggunaan teknologi dan informasi memudahkan komunikasi dan memberikan kecepatan
serta ketepatan dalam menjalankan fungsi diplomatik. Hanya saja ketentuan dalam Konvensi Wina 1961
masih mengatur perlindungan dan jaminan komunikasi dengan media yang masih tradisional. Saat ini sarana
dan prasarana digital mulai dibangun untuk meningkatkan kekuatan diplomasi suatu negara. Untuk itu, dalam penelitian ini dibahas beberapa substansi pengaturan dalam Konvensi Wina 1961 yang sudah out of date. Selain itu, juga dibahas hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebagai masukan perubahan terhadap Konvensi Wina 1961.
Kata kunci: Siber, Diplomasi, Hukum Diplomatik.
Universitas Islam Indonesia
Jl. Kaliurang KM. 14,5 Sleman Yogyakarta 55584
Telepon: +62 274 7070222 ext.
Email: fh[at]uii.ac.id