Kuliah Daring, Alternatif Mitigasi Fakultas Hukum UII terhadap Virus COVID-19

Fakultas Hukum UII (FH UII) menindaklanjuti Surat Edaran Rektor UII Nomor 1048/Rek/10/SP/IIl/2020 dan yang ditindaklanjuti Petunjuk Teknis Prodi Hukum Program Sarjana (PSHPS) FH UII terkait Mitigasi Covid-19 di UII, juga setelah mengkonsultasikan kepada Rektor UII secara langsung, maka PSHPS FH UII mewajibkan seluruh dosen yang terjadwal mengajar di Semester Genap 2019/2020 untuk memanfaatkan Google Class Room atau media pembelajaran daring (dalam jaringan) lainnya sebagai media perkuliahan. Kebijakan ini dilaksanakan sampai ada keputusan baru terkait Mitigasi Covid-19 di lingkungan UII maupun secara nasional dan global.

Sehingga pada dosen dapat menginstall Google Class Room pada gadget masing-masing untuk melakukan kelas daring baik live interactive (google hangout, meet, zoom) maupun non live interactive (upload materi video, file materi, tugas, kuis). Sedangkan mahasiswa harus senantiasa memperhatikan notifikasi dari dosen melalui aplikasi class room yang diinstall pada gadget mereka juga dapat diperhatikan notifikasi melalui email yang juga terkirim ketika Dosen mengaplikasikan kelas perkuliahan mereka.

Kebijakan ini diterapkan sebagai bentuk mengindahkan program nasional bersama untuk menghentikan peredaran virus COVID-19 di Indonesia yang kini sudah dinyatakan sebagai endemi. Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat yang sangat tinggi mobilitasi pertemuan khususnya dosen dan mahasiswa. Sebagai perkiraan kasar sajar jumlah mahasiswa UII ada di angka 30 ribu mahasiswa aktif. Dengan Dosen sebanyak 700 an dari 8 fakultas yang ada. Interaksi berantai apabila sampai terjadi infeksi virus tentu akan menjadi sangat cepat menyebar. Dan kita bisa membayangkan di Yogyakarta saja terdapat lebih kurang 10 perguruan tinggi besar dengan jumlah civitas akademika hampir sama dengan UII, lebih kurang di angkat 20-25 ribu orang.

Putusan yang tepat dilaksanakan oleh Universitas Islam Indonesia untuk mengubah perkuliahan tatap muka menjadi daring. Karena dengan penyelenggaraan perkuliahan berbasis internet akan mengurangi banyak sekali interaksi langsung yang sangat rentan dengan penularan virus tersebut.