Dua Mahasiswi FH UII lolos IISMA Co-Funding ke Hungaria dan Korea Selatan
[KALIURANG]; Dua mahasiswi Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) lolos seleksi program Indonesian International Students Mobility Award (IISMA) dengan sistem co-funding. IISMA Co-Funding adalah program beasiswa dengan sistem parsial yang memungkinkan mahasiswi untuk belajar selama 1 (satu) semester di universitas ternama dunia di berbagai negara. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang sudah diadakan sejak tahun 2021. Untuk IISMA dengan sistem co-funding ini sudah memasuki tahun kedua sejak diluncurkan pada tahun 2023.
Mahasiswi FH UII yang berhasil lolos adalah Belvani Melitaviana (22410591) dan Allysa Zahra Safira (21410054). Belvani akan mengemban ilmu di University of Pécs, Hungaria, sementara Allysa akan mengemban ilmu di Korea University, Korea Selatan selama 1 (satu semester).
Untuk mempersiapkan pendaftaran IISMA Co-Funding Belvani membutuhkan waktu sekitar 5 (lima) bulan dari belajar untuk Duolingo English Test (DET), membuat essay sesuai ketentuan IISMA, hingga melakukan riset kampus dan negara host university yang dituju. Meskipun dalam mempersiapkan berkas bersamaan dengan dilaksanakannya magang, Belvani tetap semangat untuk memaksimalkan persiapannya dalam program ini. Untuk hasil yang maksimal, Belvani memaksimalkan belajar untuk DET dan melakukan revisi essay dengan bantuan awardee IISMA tahun sebelumnya.
Berbeda dengan Belvani, Allysa baru mempersiapkan diri untuk mendaftar program ini 20 (dua puluh) hari sebelum penutupan pendaftaran. Dengan waktu yang sangat singkat ini, Allysa segera membuat essay, berlatih DET, hingga riset singkat mengenai negara dan host university yang dituju. Meskipun dalam situasi libur lebaran, Allysa tetap harus membagi waktu antara mempersiapkan pendaftaran IISMA Co-Funding dengan mengerjakan tugas liburan. Tantangan lain yang harus dihadapi adalah persiapan yang singkat sehingga harus maksimal dalam mengerjakan DET agar hasilnya dapat memenuhi persyaratan host university yang dituju.
Tips dari Belvani dalam mempersiapkan program ini adalah mahasiswa harus mempersiapkan English Proficiency Test (EPT) dengan cepat dan benar. Karena apabila EPT sudah selesai, maka akan mudah untuk menyusun berkas lainnya. Motivasi Belvani dalam mengikuti program ini adalah karena sudah bertekad untuk meningkatkan international exposure dari program yang cukup prestige ini.
Sementara tips dari Allysa dalam mengikuti program ini adalah memperbanyak riset tentang negara dan host university yang dituju, dan persiapkan diri jauh sebelum dibukanya pendaftaran. Motivasi Allysa dalam mempersiapkan program ini adalah orang tua yang selalu memberikan motivasi agar dapat study abroad sehingga sebagai anak muda dapat explore dunia secara lebih luas.
Belvani berpesan kepada teman-teman mahasiswa/i bahwa “Never stop chasing your dreams in your 20’s! Semoga kita selalu punya ambisi untuk lebih baik dari hari yang sebelumnya!” Sementara Allysa berpesan bahwa “Ketika kita memiliki mimpi, jangan lupa untuk melakukan sesuatu untuk mewujudkannya agar tidak hanya menjadi mimpi saja.”