Berita tentang kegiatan di Program Studi Hukum Program Sarjana

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi. Lalu Indra Ramadhana (19) setelah sebelumnya berhasil meraih juara kedua dalam ajang perlombaan Musabaqoh Tahfidzul Quran (MTQ) kategori 5 juz tingkat mahasiswa berskala internasional yang diadakan oleh Universitas Islam Riau (UIR) pada tanggal 24-31 Agustus 2023 lalu, kini kembali menyabet gelar juara.

Ia berhasil meraih juara pertama dalam lomba MTQ cabang Tilawah /Qari’ tingkat mahasiswa berskala internasional yang diadakan oleh Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) dalam rangka International Mahrojan of Ushuluddin 4.0 pada bulan November lalu. Lomba tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa internasional dari berbagai negara.

Lomba MTQ cabang Tilawah/Qari’ merupakan salah satu lomba yang diadakan dengan menguji bacaan peserta dengan irama tilawah bacaan Al-Quran tertentu, seperti Bayyati, Hijaz, Nahawan, dan Jiharkah.

Lomba tersebut diadakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan diadakan secara online dan babak final diadakan secara offline di kampus utama UNIDA yang terletak di Kabupaten Ponorogo.

Peserta lomba diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di dunia, untuk lomba MTQ cabang Tilawah/Qari’ dari UII mengirimkan 4 mahasiswa.

Bukan hanya Ia saja, Lalu Indra menyebutkan banyak dari mahasiswa UII yang ikut serta dalam perlombaan yang diadakan oleh UNIDA tersebut meraih gelar juara di ajang perlombaan lain, seperti lomba debat Bahasa Arab dan Tahfidzul Quran.

Lalu Indra sendiri mengakui bahwa tidak menyangka mendapatkan juara pertama, “nggak nyangka, soalnya saingannya berat-berat”, ungkap Lalu Indra. Pesaing yang dihadapi di babak final, merupakan peserta yang meraih juara dalam perlombaan lain yang pernah Ia ikuti sebelumnya, seperti peserta dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Daarul Quran, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Terakhir, Ia menyampaikan bangga telah membawa juara bagi UII, “seneng banget, soalnya udah dua kali membawa nama UII di ajang kompetisi nasional. Bangga bisa membawa nama UII, apalagi aku yang dari Fakultas Hukum dan rata-rata temenku bukan dari hukum, dari FIAI. Meskipun bukan dari jurusan yang linier dengan ajang perlombaan ini”, pungkas Lalu Indra.

[KALIURANG]; Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (KKA) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar Hibah Penelitian Hukum “Dean Research Grant FH (DRG) UII 2023”. Ajang rutinan ini bertujuan agar meningkatkan minat dan bakat mahasiswa di bidang hukum dengan menciptakan suasana kompetisi di FH UII. Ajang ini digelar pada hari Rabu, 22 November 2023 dan Kamis, 23 November 2023 di Lobby Depan Lantai 1 Gedung FH UII. Diikuti 11 tim, yang terdiri 5 tim Mahasiswa S1, 4 tim Mahasiswa Program Magister dan 2 tim Mahasiswa Program Doktor turut memeriahkan dengan menjadi peserta dalam ajang ini.

Pada hari pertama, Rabu (22/11/2023) berkonsep kompetisi untuk jenjang S1. Ajang ini dimulai dengan Lagu Indonesia Raya dan Hymne UII. Selanjutnya, sambutan dari Dekan FH UII, Prof., Dr. Budi Agus Riswandi, SH., M.Hum. sekaligus membuka secara resmi ajang tersebut. Kemudian dilanjutkan presentasi 5 tim dari Program S1 yang berkesempatan tampil di hari pertama untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, dengan rincian peserta sebagai berikut:

  • Tim 1 dengan judul “Risk – Based Approach: Telaah Kritis Penerapannya dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan Stabilitas Lingkungan” beranggotakan:
  1. Muhammad Irfan Dhiaulhaq AR (21410678)
  2. Septika Nanda Arifia (20410834)
  3. Salza Farikah Aquina (20410798)
  • Tim 2 dengan judul “Proyeksi Hubungan Kemitraan Industrial Sebagai Upaya Perlindungan Hukum dan Pemenuhan Hak Bagi Pengemudi Transportasi Online” beranggotakan:
  1. Ibrahim (21410112)
  2. Muhammad Andika Eka Prasetya (21410103)
  3. Najaf Shaf Ghaza (21410119)
  4. Ratu Monarfha Pricilia (21410731)
  • Tim 3 dengan judul “Sustainable Universities: Formulasi Kebijakan Pengelolaan Sampah di Perguruan Tinggi” beranggotakan:
  1. Danung Wirahadi (20410068)
  2. Aditya Khrisna Murti (20410605)
  3. Annida Qutrotun Nada (20410297)
  • Tim 4 dengan judul “Judicial Activism Sebagai Basis Ideal Judicial Decision Making oleh Hakim Konstitusi dalam Mengentaskan Autocratic Legalism” beranggotakan:
  1. Ahmad Sulthon Zainawi (20410329)
  2. Muhammad Nadhif Bilnadzary (21410123)
  3. Dandi Dwie Lisadi (21410568)
  4. Muhammad Fajar Rizki (21410638)
  • Tim 5 dengan judul “Urgensi dan Formulasi Pengaturan Text and Data Mining (“TDM”) dalam Ketentuan Hak Cipta di Indonesia” beranggotakan:
  1. Alvin Daun (21410162)
  2. Muhammad Haris (20410577)
  3. Fadhila Shintauri (21410582)
  4. Arbi Dahlia (21410599)

Mereka mempresentasikan penelitiannya di hadapan dewan juri yang berjumlah 5 orang. Dewan juri tersebut diantaranya: Ahmad Sadzali, Lc. MH.; Ayu Izza Elvany, SH., MH.; Dr. Idul Rishan, SH., MH.; Indah Parmitasari, SH., MH.; dan Rizky Ramadhan Baried, SH., MH.. Dewan juri tersebut me-review dan memberikan pertanyaan terkait presentasi hasil penelitian para peserta untuk menguji pemahaman peserta terkait hasil penelitiannya tersebut. Para peserta pun cukup serius dan tampil impresif dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan serta masukan dari dewan juri. Selain itu, presentasi tersebut disaksikan para mahasiswa dan civitas FH UII.

Setelah semua peserta tampil, para dewan juri menilai dan menentukan juara pada hari pertama bersamaan dengan break time. Setelah break time, para peserta berkumpul untuk mengetahui Peneliti terbaik jenjang S1 Dean Research Grant FH UII 2023 pada hari pertama. Terbaik I diraih oleh Tim 5, disusul Terbaik II oleh Tim 1 dan Tim 2 sebagai Terbaik III. 

Alvin Daun, selaku Ketua Tim 5 peraih Terbaik I merasa ajang ini luar biasa. Menurutnya, ajang ini dapat mengukur pemahaman hukum yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan. Selain itu, ajang ini menurutnya dapat melatih kerjasama dan konektivitas mereka dengan dosen pembimbingnya, Abdurrahman Al Faqiih, S.H., M.A., LL.M. sehingga terjalin interaksi yang baik sejak persiapan penelitian pada Juli 2023.

“Saya harap semakin banyak peserta yang akan terlibat di tahun-tahun yang akan datang sehingga semakin kompetitif dan serius dalam DRG nanti. Serta semoga semakin banyak ide-ide yang semakin “out of the box” sehingga melahirkan mahasiswa yang responsif atas peristiwa hukum di era yang senantiasa begitu progresif saat ini.” pungkasnya.

Ajang ini berlanjut ke hari kedua, Kamis (23/11/2023) dengan konsep forum diskusi hasil penelitian bersama reviewer. Terdapat 2 tim dari jenjang Doktor, 2 tim dari jenjang Magister Kenotariatan (MKn), dan 2 tim dari jenjang Magister Hukum (MH), dengan rincian:

  1. Jenjang Doktor
  • Tim 1 dengan judul “Konsep Pembatasan Hak Dipilih Bagi Pejabat Negara Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 68/PUU-XX/2022” beranggotakan:
  1. Bill Nope (22932013)
  2. Muhammad Erfa Redhani (22932012)
  • Tim 2 dengan judul “Urgensi Asas Ilahiyah dalam Pelaksanaan Eksekusi Putusan Arbitrase di Indonesia” beranggotakan:
  1. Huzaimah Al-Anshori (22932006)
  2. Akhlis Mukhidin (22932016)
  3. Sapto Hadi Pamungkas (22932015)

  1. Jenjang MH
  • Tim 1 dengan judul “Implikasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan terhadap Penyelenggaraan Bank Pengkreditan Rakyat di Daerah (Studi di Kabupaten Boyolali dan Kota Yogyakarta)” beranggotakan:
  1. Taufiqurrahman (22912045)
  2. Rahmadina Bella Mahmuda (21912083)
  • Tim 2 dengan judul “Urgensi Asas Ilahiyah dalam Pelaksanaan Eksekusi Putusan Arbitrase di Indonesia” beranggotakan:
  1. Lalu Subandari (21912068)
  2. Yustika Ardhany (21912092)
  1. Jenjang MKn
  • Tim 1 dengan judul “Penerapan Nilai Sosial, Ekonomi dan Budaya pada Tanah terhadap Putusan Konsinyasi di Pengadilan Negeri Wates” beranggotakan:
  1. Androvaga Renanda Tetama (21921003)
  2. Ayu Pratiwi (21921004)
  • Tim 2 dengan judul “Penyelesaian Pertentangan Norma Hukum terhadap Sita Aset Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)” beranggotakan:
  1. Novita Sari (22921088)
  2. Muhammad Iswan (22912068)

Masing-masing jenjang terdapat reviewer yang sesuai dengan jenjangnya. Reviewer berbagai jenjang sebagai berikut:

  • Doktor : Hanafi Amrani, SH., MH., LLM., Ph. D.; Prof. Dr. Ridwan, SH., M.Hum.; Dr. Jamaludin Ghafur, SH., MH
  • MH : Dr. Idul Rishan, SH., MH.; Dr. Drs. Muntoha, SH., MH.; Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D.
  • MKn : Dr. Abdul Jamil, SH., MH.; Dr. Bambang Sutiyoso, SH., M. Hum.; Dr. Umar Haris Sanjaya, SH., MH.

Para reviewer memberikan pertanyaan, kritikan dan masukan terhadap para peserta terkait penelitiannya. Para peserta menanggapi dengan baik respon reviewer terhadap presentasi yang mereka tampilkan. Setelah presentasi, dilanjutkan penyerahan insentif kepada peserta dan dilanjutkan doa oleh Wakil Dekan KKA, Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D..

Novita Sari, peserta DRG Tim 2 jenjang MKn menyampaikan bahwa ajang ini sangat luar biasa. Menurutnya ajang ini meningkatkan minat dan bakat serta potensi mahasiswa hukum pada bidang penelitian. Selain itu dirinya berpesan pada mahasiswa UII agar selalu bergerak dalam mencari informasi kompetisi dari akademik yang berpeluang memberikan benefit kepada mahasiswa dari segi finance, pengetahuan dan sebagainya. Muhammad Iswan, rekan timnya menambahkan untuk mahasiswa agar mengikuti ajang-ajang seperti DRG ini. Ajang ini sangat memberikan banyak manfaat dan membuka wawasan mahasiswa, khususnya S1 agar lebih mendapatkan pemahaman hukum lebih baik. Akhir wawancara, Muhammad Iswan memberikan sebuah kutipan pada mahasiswa. “Perkuat bacaanmu, jika bacaanmu kuat, kamu akan dapat melihat hal-hal yang bisa diteliti, khususnya pada paradigma hukum dan kebahasaanmu dapat terlatih.” pungkasnya.

[KALIURANG]; Pusdiklat FH UII telah menyelenggarakan “PELATIHAN HUKUM LEGAL OPINION  (LO) PIDANA 2023” secara tatap muka di Gedung Fakultas Hukum UII Jalan Kaliurang KM 14,5 Sleman DIY, selama 2 (dua) hari pada tanggal 3 dan 4 November 2023. Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini tidak hanya fokus dalam pembuatan legal opinion pada aspek hukum pidana akan tetapi ada irisannya dengan aspek hukum perusahaan. Pelatihan ini diikuti oleh 45 peserta, terdiri dari Mahasiswa Aktif S1 (42 Peserta), Fresh Graduate (2 Peserta), Alumni (1 Peserta) FH UII. Adapun materi pelatihan terdiri Pengantar Hukum Perusahaan (BUMN Persero), Dasar-Dasar Pembuatan LO, Teknik Pembuatan LO, serta Pembuatan LO Pada kasus Tindak Pidana Korupsi.

Pada hari pertama, Jum’at, 3 November 2023 pelatihan diisi dengan full sesi materi. Penyampaian materi sesi pertama disampaikan oleh Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H tentang Pengantar Hukum Perusahaan (BUMN Persero) yang memuat tentang Pengertian dan Pengaturan Hukum BUMN Persero; Status Badan Hukum BUMN Persero; Modal BUMN Persero dan Keuangan BUMN Persero. Selanjutnya sesi kedua – sesi keempat dilanjutkan oleh Dr. Arif Setiawan, S.H., M.H. yang fokus kepada materi Struktur dan Dasar-Dasar Pembuatan LO, Teknik Pembuatan LO dan kemudian Pembuatan LO Pada Kasus Tindak Pidana Korupsi. Pada sesi materi pembuatan LO, peserta sudah diberikan studi kasus oleh pemateri untuk kemudian dianalisis dan dibahas secara bersama di sesi terakhir materi.

Pada hari kedua, Sabtu, 4 November 2023, pelatihan diisi dengan full kegiatan simulasi pembuatan LO. Permasalahan hukum yang diangkat pada simulasi adalah Adanya Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengadaan Peralatan Sumur Panas Bumi (Geothermal) yang terjadi di Aceh oleh PT TAK dan PT PGAS Solution. Peserta dibagi menjadi 4 Dynamic Group (DG), masing-masing DG terdiri dari  11 – 12 peserta dengan didampingi oleh trainer. Kegiatan simulasi dibagi menjadi 4 (empat) sesi. Simulasi sesi 1 (Penyusunan Kronologi Kasus dan Legal Issue), sesi 2 (Penelusuran Dokumen dan Bahan Hukum), sesi 3 (Analisis Hukum), dan sesi 4 (Pendapat Hukum). Peserta ditugaskan untuk menyusun LO secara utuh berdasarkan sesi simulasi yang sudah ditentukan kemudian hasil simulasi dikirimkan ke Google Classroom yang telah disiapkan oleh panitia.

Suksesnya pelaksanaan ini ditandai dengan banyaknya antusiasme calon peserta yang ingin mengikuti pelatihan, hingga sampai hari H penutupan pendaftaran masih ada beberapa peserta yang tidak dapat diterima karena terdapat maksimal kuota peserta yang ditentukan oleh panitia. Selain itu antusiasme peserta untuk berdiskusi/bertanya kepada pemateri/trainer saat sesi penyampaikan materi/simulasi berlangsung. Kegiatan ini ditutup oleh Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum UII, Dodik Setiawan Nur Heriyanto S.H., M.H., LL.M., Ph.D. sebelumnya, ada 3 (tiga) perwakilan peserta pelatihan yang ditunjuk oleh panitia untuk memberikan kesan dan pesan selama mengikuti pelatihan. Kemudian panitia memberikan apresiasi bagi 3 (tiga) peserta yang aktif dalam memberikan berbagai pertanyaan yang bersinggungan dengan materi yang disampaikan ataupun pada saat simulasi dilaksanakan.

 

[KALIURANG]; Senin (30/10) Program Studi Hukum Program Magister bersama Program Studi Hukum Program Sarjana menggelar International Guest Lecture bersama Prof. Darwis Khudori dari Universite Le Havre Normandie France. Dengan tema  The Rise of Asia and Asian Intelectual Duty, Prof. Darwis menguraikan bahwa salah satu ciri utama Kebangkitan Asia dan para kaum intelektual selalu mengedepankan pentingnya memperhatikan aspek keberagaman dalam konteks pembangunan hukum negara. Ada lima hal yang menjadi indikator utama dalam ciri pembangunan hukum di Asia yaitu (1) peacefull (2) equality (3) solidarity (4) liberasi dan (5) emansipasi.

International Guest Lecture dihadiri oleh Wakil Rektor Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan. Kegiatan ini dibuka oleh Prof.Dr. Sefriani Ketua Program Studi Hukum Program Magister dan di fasilitasi secara langsung oleh Dodik Setiawan Nur Heriyanto, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana. Kegiatan ini disambut antusias oleh seluruh peserta mahasiswa lintas program studi khususnya memahami lebih jauh tentang Kebijakan Pembangunan Hukum dalam konteks komparasi dan perkembangannya di Asia.

Sangat membanggakan! Nailah, seorang mahasiswi semester III Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII telah berhasil lolos untuk mengikuti Program MBKM Pertukaran Pelajar di Program Studi Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Nailah akan menempuh studi selama 1 semester dan setelah itu akan mengkonversikan mata kuliah yang ditempuh di Makassar ke Prodi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII.

Perjalanan Nailah dimulai karena saran dari sepupunya yang merupakan peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM 2) di Universitas Papua. Nailah sangat tertarik dengan program ini karena dia berpikir kapan lagi dapat menjelajahi tanah Indonesia yang super luas dan mengenal keragaman budaya yang ada di tempat dia akan menimba ilmu selama satu semester. Selain itu, dia ingin mempunyai teman dari seluruh nusantara yang tentunya mempunyai karakteristik yang berbeda – beda. Ketika mendapat kabar PMM 3 akan buka, Nailah segera mencari informasi melalui sepupunya dan website UII. Dia mengulik dan membaca dengan seksama apa saja yang sekiranya didapat dari website UII mengenai program itu.

Namun, sangat disayangkan informasi PMM masih sangat minim di website UII. dia hanya mendapat informasi seperti dianjurkannya menemui DPA dan Kepala Program Studi terlebih dahulu untuk membahas program itu sebelum mendaftar. Tidak pantang menyerah, Nailah tetap semangat dan mulai mencari informasi melalui sosial media yang dia punya. Singkat cerita di bukalah pendaftaran PMM 3, disitulah Nailah mulai sibuk pulang pergi ke kampus untuk mengurus berkas yang diperlukan. Waktu itu sangat mepet persiapan mengingat Nailah yang hendak pulang kembali ke Riau untuk menyambut lebaran bersama keluarga tercinta. 

Setelah berpikir panjang Nailah memutuskan memilih Universitas Hasanuddin sebagai pilihan pertama dan alhamdulillah dinyatakan lolos. Setelah itu, dia mulai menghubungi kembali Ibu Ayunita Nur Rohanawati, S.H., M.H. selaku DPA dan menghadap kembali kepada Kepala Program Studi Hukum Program Sarjana UII yaitu Bapak Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. mata kuliah apa saja yang dapat diambil di UNHAS nantinya serta menghubungi Pak  Muhammad Arief Sateio Kinady, A.Md. yang merupakan Kepala Divisi Administrasi Akademik. Ditahap inilah Nailah mulai merasa ragu apakah dia harus melanjutkan program ini atau tidak, hal itu disebabkan oleh kebingungannya yang merasa pihak kampus juga kurang mengerti akan program ini. Namun, dengan semangat yang masih tersisa dia memutuskan untuk melanjutkan semua sampai dengan selesai. Dia percaya akan ada hal indah dengan semua kerja kerasnya selama ini. Ternyata benar, dia merasakan banyak manfaat dari program tersebut.

Selama berada di UNHAS, Nailah merasakan lingkungan yang sangat baru. Sistem pembelajaran di UNHAS sangat berbeda dengan UII, dimana UNHAS menggunakan sistem team teaching untuk semua mata kuliahnya. Di UNHAS, Nailah mengambil 6 Mata Kuliah yaitu Hukum Acara PTUN, Hukum Acara MK, Hukum Acara Perdata Dan Praktik Peradilan Perdata, Hukum Pengawasan, Hukum Dan Ham serta Hukum Agraria dengan total 21 SKS termasuk Modul Nusantara yang merupakan Mata Kuliah Wajib dari program ini.

Selama menjalani program ini, kenangan yang dihabiskan bersama teman – temanlah yang sangat membekas di hati. Dimana kita dipertemukan dengan orang – orang baru yang tentunya memiliki sifat dan karakternya masing – masing dengan waktu yang sebentar. Kenangan akan seru dan lelahnya pulang kuliah berjalan kaki untuk menghemat ongkos dan pergi jalan – jalan mengelilingi Kota Makassar bersama – sama. PMM mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih toleran dalam berbagai hal, secara tidak langsung juga mengajarkan kita akan artinya bersyukur atas skenario yang Allah telah tetapkan untuk hidup kita. Setelah program ini selesai yaitu sekitar bulan Desember, Nailah akan semakin berani mencoba hal – hal yang pastinya membawa dampak positif dalam hidupnya.

Ucapan terimakasih tidak lupa diberikan kepada Keluarga terutama Kakak yang telah sangat membantu Nailah dalam proses pemilihan Mata Kuliah. Tak lupa pula ucapan terimakasih kepada Bu Ayu dan Pak Kinady yang mau menjawab berbagai pertanyaan mengenai sistem konversi. Serta terimakasih kepada Pak Dodik yang sangat direpotkan dalam berbagai hal mengenai keikutsertaan Nailah dalam program ini.

Sebagian tenaga kependidikan Fakultas Hukum UII yang berasal dari bagian akademik, umum, dan satpam mengikuti pelatihan pelayanan bagi penyandang disabilitas yang diselenggarakan oleh Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII. Pelatihan ini menghadirkan narasumber yaitu Eko Riyadi, S.H., M.H., M. Syafei, S.H., M.H., Dian Kus Pratiwi, S.H., M.H., dan Ismail (SIGAB). Pelatihan direncanakan akan diselenggarakan selama dua hari.

“Dengan pelatihan ini diharapkan agar seluruh bagian pelayanan di Fakultas Hukum UII tilak gugup dalam memberikan pelayanan baik yang sifatnya akademik maupun non akademik. Selain itu, diharapkan muncul skill agar para tenaga kependidikan mengetahui bentuk-bentuk pelayanan kepada penyandang disabilitas sehingga pola pelayanan dapat diberikan dengan sempurna.” Demikian penjelasan Kaprodi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII.

Dalam pelatihan ini juga dihadirkan narasumber Bapak Ismail yang berasal dari LSM SIGAB yang juga merupakan penyandang disabilities tuli. Dałam pelatihan terdapat praktek langsung bagaimana melakukan pelayanan yang sesuai khususnya untuk penyandang tuli.

Pelatihan akan dilaksanakan dua gelombang. Sebagian tenaga kependidikan yang tidak masuk dalam gelombang satu akan diikutkan dalam gelombang kedua.

Pada hari Sabtu, 14 Oktober 2023, Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Bursa ide Penulisan Tugas Akhir. Dalam sesi pertama kegiatan ini, Prodi mengundang pakar teknologi dan informasi dari UII, Bapak Hendrik, S.T., M.Eng. yang merupakan Dosen FTI UII dengan paparan berjudul “Pemanfaatan Artificial Intelligence dalam Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa”.

“Saat ini untuk mendukung kegiatan riset sudah ada pengembangan model berupa Large Language Model. Hanya saja output yang dikeluarkan oleh LLM adalah sifatnya prediktif. Namun ada banyak LLM yang juga dpt dimanfaatkan seperti BERT, GPT, Claude, LaMDA, LLsMA, DALL-E. Sehingga intinya tetap bahwa informasi yang diberikan LLM dengan data atau bahan hukum yang ada agar hasil kajian riset mahasiswa dapat dimanfaatkan. Dan peran dosen sangat tinggi untuk mencermati hasil analisis mahasiswa.”

Demikian paparan narasumber Hendrik, S.T., M.Eng. 

Dalam sambutannya, Sekretaris Program Studi Hukum Program Sarjana FH UII, Bagya Agung Prabowo, S.H., M.Hum., Ph.D. menyampaikan bahwa: “Sebagai upaya meningkatkan reputasi penelitian tugas akhir mahasiswa, Prodi Sarjana Hukum UII menyelenggarakan workshop pemanfaatan aplikasi artificial intellegence”.

Sesi kedua acara dilanjutkan dengan Bursa Ide Penulisan Tugas Akhir dimana masing-masing Mahasiswa diperkenankan untuk mendiskusikan ide-ide Penelitian pengan masing-masing Dosen perwakilan Departementet di Prodi Hukum Program Sarjana FH UII. Dosen Perwakilan tersebut meliputi Prof. Dra. Sri Wartini, S.H., M.Hum. (Departemen Hukum Internasional), Eko Riyadi, S.H., M.H. (Departemen Hukum Tata Negara), Syarif Nurhidayat, S.H., M.H. (Department Hukum Pidana), Siti Rahma Novikasari, S.H., M.H. (Department Hukum Administrasi Negara), Ayu Izza Elvany, S.H., M.H. (Departemen Hukum Pidana), Dr. Nurjihad, S.H., M.H. (Departemen Hukum Perdata), dan Ratna Hartanto, S.H., LL.M. (Departemen Hukum Perdata).

Di akhir acara, Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana FH UII, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. mengungkapkan bahwa “Program Studi sangat berharap kegiatan ini dapat menjadi kultur diskusi sehingga data diketahui sejauh mana pemanfaatan teknologi dalar riset yang dilakukan Mahasiswa. Selain itu, sebagai bentuk antisipasi, Prodi juga sedang mendorong Universitas untuk melanggan aplikasi untuk mendeteksi penggunaan LLM/ChatGPT atau sejenisnya agar kualitas publikasi mahasiswa dapat terjaga dengan baik.”

Acara diikuti ratusan mahasiswa dan beberapa dosen Fakultas Hukum UII. Acara diselenggarakan secara hybrid.

[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Komunitas Peradilan Semu (KPS) Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FH UII mengadakan Internal Moot Court Competition (IMCC) Piala Artidjo Alkostar 2023 yang berlangsung selama 3 bulan, dimulai tanggal 11 Juni – 18 September 2023.

Tema IMCC Piala Alkostar 2023 yakni “Terbentuknya Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia melalui Internal Moot Court Competition untuk Mewujudkan Generasi  Emas Anti Moral Hazard dan Fraud”. Dipilihnya tema tersebut karena Fraud memiliki arti menipu, dan hal tersebut diperkuat dengan bentuk penulisan dokumen yang kini telah mengalami kemajuan sehingga semua bentuk dokumen terkadang sudah dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Seperti halnya pada saat ini terkadang kita bisa mengetahui bentuk surat yang sebenarnya itu bersifat privasi hanya dari lini masa media sosial. Namun terkadang dibalik eloknya kemajuan pasti akan selalu diikuti dengan bentuk kejahatan. Tindakan ini menimbulakn tindak pidana yang harus diselesaikan dengan procedural yang telah ditentukan.

Acara ini ditujukan kepada mahasiswa aktif FH UII Angkatan 2021 dan 2022. Adapun output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah kompetisi yang diikuti sebagai wadah mahasiswa untuk belajar memahami, mengerti dan dapat mengaplikasikan bagaimana menjadi para penegak hukum yang baik dan berintegritas khususnya dalam penegakan hukum kemudian sarana pembelajaran secara praktikal bagi mahasiswa Fakultas Hukum mengenai sistem peradilan di Indonesia sebelum terjun ke dalam dunia praktik hukum.

Agenda tahun ini diikuti oleh peserta yang cukup banyak serta minat yang sangat tinggi. Dibagi menjadi 5 kelompok diantaranya Gathotkaca, Setyaki, Wisanggeni, Antasena dan Abimanyu. Tiap kelompok berisi 16 anggota yang dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Perlombaan tahun ini dibuat semirip mungkin dengan National Moot Court Competition (NMCC) dalam segi pelaksanaannya dan persiapannya.

Tim Gathotkaca dinobatkan sebagai juara utama IMCC 2023 menyisipkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, mengajari dan membersamai dalam perlombaan kali ini. Terlepas dari kemenangan yang diperoleh, proses yang dirasakan selama persiapan bersama tim adalah hal yang sangat berkesan dan tak terlupakan.

Durasi 3 bulan yang diawali dengan pembagian kelompok dari pihak panitia, dan diminta untuk menggali lebih dalam kembali dasar-dasar pidana. Tiap kelompok diberikan kasus yang berbeda, yang harus dikembangkan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Mulai dari membuat berkas secara runtut dan bersama-sama hingga Latihan sidang yang harus dilalui oleh tiap kelompok.

Rizky Nur Hidayat, selaku Ketua Panitia menyampaikan “terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim kerja Internal Moot Court Competition (IMCC) Piala Artidjo Alkostar 2023 yang telah bekerja dengan sangat baik serta telah merelakan waktunya dalam acara ini. IMCC ini menjadi kawah chandradimukanya KPS FH UII dalam membentuk mental delegasi guna NMCC.”

Harapannya teman-teman peserta jangan pernah merasa cukup dalam belajar, banyak sekali ilmu yang masih bisa dicapai. Berhentilah mencari alasan mengapa kita gagal namun mulailah mencari alasan mengapa kita harus sukses. Sukses itu akibat dan rajin dalam menjalaninya itu sebab. Semoga kedepannya teman-teman peserta IMCC ini dapat menjadi ujung tombak lumbung prestasi FH UII.

Semoga kedepannya teman-teman peserta IMCC ini dapat menjadi ujung tombak lumbung prestasi FH UII. . Sudah saatnya untuk Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia menjadi Singa “Sang Raja Rimba” yang berada dipuncak rantai makanan kancah Peradilan Semu di Indonesia. Ketika Kompetisi Peradilan Semu tingkat Nasional dikumandangkan maka nama KPS FH UII menjadi suatu ketakutan yang perih mendalam bagai luka yang disiram air garam dan mimpi buruk untuk para lawan-lawannya.

 

[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FH UII mengadakan Pekan Raya dan Silaturahmi Perkenalan (Peradilan) 2023 berlangsung selama tiga hari, dimulai pada tanggal 27-29 Agustuts 2023. Peradilan Lawidyanatha 2023 dijadikan sebagai nama kegiatan penyambutan mahasiswa baru. Pada tahun ini, FH UII menerima sebanyak 897 mahasiswa.

Tema Peradilan Lawidyanatha 2023 yakni “Manifestasi Nilai-Nilai Insan Ulil Albab Nan Berbudaya Dalam Mencetak Yuris Muda Guna Menempuh Poros Transformasi Peradaban Yang Rahmatan Lil Alamin. Dipilihnya tema besar tersebut didasarkan pada semangat pada Peradilan FH UII 2023 untuk mendorong mahasiswa hukum yang pandai nan berbudaya namun tidak luput dari nilai-nilai keislaman yang nantinya akan menghadapi era peradaban kedepannya dan menjadi pionir rahmatan lil alamin.

Dengan mengadopsi filosofi peradaban yang rahmatan lil alamin, yuris muda yang dicetak diharapkan mampu menciptakan dunia yang lebih harmonis, adil, dan berwawasan berkelanjutan. Konsep ini mengajarkan agar peradaban tidak hanya berkembang secara material, tetapi juga dalam nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan, untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan bersama dalam keselarasan dengan alam semesta. Untuk itu, dengan hadirnya yuris muda di FH UII pada tahun 2023 ini, dapat dipastikan lahirnya harapan-harapan baru dengan mengikhtiarkan peradaban yang rahmatan lil alamin melalui kegiatan yang berbasis keislaman, pengetahuan, dan penyadaran kembali akan pentingnya tugas mahasiswa bagi masyarakat.

Harapannya yuris muda dapat menjalankannya dan menjadikan nilai-nilai yang ditanamkan sebagai pedoman hingga nantinya mahasiswa FH UII tidak hanya bermanfaat bagi almamater FH UII semata, namun juga bermanfaat bagi masyarakat, negara, dan agama.

Selain itu, Peradilan tahun ini diberi nama Lawidyanatha. Kata Law, dalam bahasa Inggris berarti Hukum dan Widyanatha dalam bahasa Sanskerta memiliki arti pandai dan berilmu. Sehingga Lawidyanatha berarti seseorang yang pandai dan berilmu hukum guna menjunjung peradaban dan damai dengan menghasilkan ketentuan berpedoman pada nilai-nilai keadilan

Keberhasilan dari acara ini tidak luput dari peran para alumni FH UII. Peradilan 2023 juga sebagai sarana “Alumni Pulang Kampus”, salah satunya yaitu para alumni diundang sebagai narasumber. Menghadirkan beragam narasumber sesuai dengan bidang yang dikuasainya. Alasan dipilihnya alumni menjadi narasumber adalah alumni merupakan pionir-pionir yang menghidupi segala sudut FH UII. Beliau-beliau juga turut menyumbang prestasi segudang ke FH UII. Harapannya dapat dijadikan contoh dan memotivasi untuk mahasiswa baru FH UII 2023.

Salah satu alumni yang menjadi Keynote Speaker Stadium General dengan tema “Harmonisasi Hukum, Nilai Agama dan Kebudayaan dalam Membentuk Yuris Muda yang Kuat Guna Menghadapi Transformasi Peradaban” yaitu Abdul Haris Semendawai. Beliau merupakan Wakil Ketua Bidang Eksternal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Selain melibatkan alumni, kegiatan ini juga sukses karena peran dari Fakultas yang mendukung secara penuh dalam menyukseskan Peradilan 2023. Salah satu contohnya dalam rangkaian Peradilan 2023, terdapat penjelasan Akademik yang disampaikan langsung oleh Mirani Desi Ekowati, S.E. selaku Kepala Urusan Assesment FH UII.

Alvin Daun, selaku Ketua Steering Committee (SC) menyampaikan bahwa ia bangga menjadi pihak yang terlibat aktif dalam acara gerbang pengenalan bagi para Mahasiswa Baru FH UII 2023. Acara ini mengajarkannya banyak hal terkhusus perihal kepemimpinan, wawasan ilmu, wawasan sosial, hingga etos perjuangan hingga merampungkan kegiatan ini.

“Terima kasih untuk seluruh rekan sepanitia yang saya cintai dan amat banggakan, we have written a new history! Saya berharap, di Peradilan tahun-tahun yang akan datang, jadikanlah momentum untuk selalu menyempurnakan PERADILAN-PERADILAN sebelumnya, hadirkan serangkaian kegiatan yang tak luput dari mengenalkan segala ruang-ruang dan sudut FH UII, dan berikan kehangatan untuk setiap mahasiswa baru yang akan datang.” pungkasnya

 

Untuk seluruh mahasiswa baru FH UII 2023, selamat menempuh dunia baru, dunia di mana kalian telah dipanggil sebagai “mahasiswa”. Jangan ragu jangan bimbang, maksimalkan potensi yang ada dalam dirimu, dan harapannya, jadilah Lawidyanatha yang dicita-citakan, yang siap menempuh arus transformasi peradaban dan menjadi pionir rahmatan lil alamin dengan karakter insan ulil albab. Semoga Allah selalu meridhoi UII.

 

 

 

 

 

Pada hari Senin, 26 Juni 2023 bertempat di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Program Studi Hukum Program Sarjana berhasil menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Pengantar Hukum Perkawinan dan Keluarga.” Kuliah Umum ini menghadirkan narasumber dari Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang bernama Neng Djubaedah , S.H., M.H., Ph.D. Narasumber memberikan presentasi secara langsung dihadapan kurang lebih 150 mahasiswa, dikhususkan untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah Munakahat.

Kuliah umum ini diselenggarakan oleh Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII dalam rangka memberikan bekal ilmu praktis kepada mahasiswa untuk mengetahui dinamika akan praktrik perkawinan yang terjadi di Indonesia serta mengetahui akan relevansi dari adanya Hukum Keluarga.

Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D di dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Bu Neng ini sudah banyak berkontribusi dalam merumuskan Undang – Undang Perkawinan di Indonesia, maka dari itu saya berharap mahasiswa dapat menyimak dengan baik dari pemaparan oleh bu Neng.”

Neng Djubaedah , S.H., M.H., Ph.D. sebagai narasumber memaparkan bahwa “Skema atau Kerangka antara konteks perkawinan dan keluarga meliputi pembentukan UU perkawinan. Kemudian setelah terbentuknya UU adanya implementasi muatan hukum. Kemudian melaksanakan perkawinan yang sah, demi terwujudnya status keluarga. Setelah tiga kerangka tadi dilaksanakan maka akan terwujud suatu nilai yang diimpikan (keluarga).”