Mengenal Lebih Dekat dengan Bang Erlan Nopri
ERLAN NOPRI S.H., M.HUM., C.L.A., C.R.A (Advocates-Receiver & Administrator for Bankruptcy- Legal Consultans-Mediator- Legal Auditor)
Jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan kepadamu namun tayakan pada dirimu apa yang sudah kamu berikan untuk Negaramu – John Fitzgerald Kennedy
Dengan kalimat tersebut, pria kelahiran Batu Raja pada tanggal 26 November 1977 dengan nama Erlan Nopri atau kerab disapa Bang Erlan, atau disapa dengan nama Nopri oleh Prof Ridwan dan Prof Ni’matul Huda mulai mengawali kisah panjang cerita hidupnya, bukan tanpa sebab perjalanan pria berumur 40 tahun ini sangatlah luar biasa, bang erlan adalah Alumnus FH UII angkatan 1997 ia merupakan anak terakhir dari tujuh bersaudara. Sejak kecil ditempa dan didik oleh orang tuanya untuk menjadi seorang yang disiplin dan bertanggung jawab serta memiliki tekad yang kuat untuk mengejar cita-citanya.
Tidak heran, Pria yang sejak kuliah di FH UII ini memiliki tekad untuk bercita-cita menjadi seorang Advokat akhirnya menjadi seorang Advokat yang cukup memiliki nama di bidang Hukum Bisnis (Corporate lawyer) khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y). Bahkan, ia mendirikan sendiri kantor hukumnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan nama ERLAN NOPRI & PARTNERS yang berdiri pada tahun 2010 secara profesional. Tidak hanya menjadi seorang advokat saja ia juga merupakan seorang Kurator dan Pengurus, Mediator, Legal Auditor dan Konsultan Hukum di bidang Pertambangan. Hal ini diperoleh karena Erlan memiliki semangat belajar dan tekad yang kuat di dalam dirinya.
Bagi Erlan, menjadi seperti sekarang tidaklah mudah tetapi penuh dengan perjuangan dan proses yang panjang, karena “disetiap pencapaian selalu ada proses yang melatarbelakanginya” ucap Erlan. Proses ini dimulai pada tahun 1997 yang menjadi tantangan besar dalam sejarah kehidupan Erlan. Bermula dengan diadakan rapat keluarga yang telah menjadi tradisi di keluarga Erlan untuk menentukan pilihan hidup setelah lulus SMA dan pertanyan inipun selalu dialami oleh saudara-saudara lainnya. Yakni; “Kamu setelah lulus SMA mau kemana ? apakah kamu mau ingin bekerja, kuliah, atau nikah” dari pertanyaan tersebut pria kelahiran tahun 1977 ini memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya dengan merantau ke Perguruan Tinggi di Kota Pelajar, Yogyakarta. Bagi Erlan, keputusan yang dipilihnya ini sangatlah berat karena sebagai anak terakhir orang tua Erlan tidak begitu saja merelakan kepergian sang anak bungsu (Erlan), terlebih lagi di Yogyakarta Erlan tidak memiliki sanak saudara, tetapi sesuai dengan peribahasa disitu ada niat disitu ada jalan maka orang tua Erlan merestui kepergiannya dengan suka cita.
Singkat cerita sesampainya di Yogyakarta, Erlan langsung bergegas untuk mendaftar di berbagai kampus. Salah satu kampus yang ia daftarkan pada saat itu ialah Universitas Islam Indonesia dengan jurusan Ilmu Hukum. Alasan Erlan mendaftar Fakultas Hukum karena pada saat itu FH UII sudah dikenal masyarakat luas dan diakui keahliannya di bidang hukum. Tidak disangka, setelah pengumuman tiba Erlan lulus di FH UII dan menjadi Mahasiswa baru FH UII angkatan 1997.
Baginya, menjadi Mahasiswa FH UII adalah suatu hal yang membanggakan dan membahagiakan. Ia melihat FH UII sebagai sebuah Kampus Perjuangan yang memiliki kebebasan bagi para mahasiswanya untuk berpendapat bahkan memiliki kebebasan dalam keberpihakan politik dan tidak ada gesekan diantara mereka. Sebuah harmoni yang sangat mengesankan baginya. Sebagai seorang mahasiswa, Erlan tidak ingin menjadi mahasiswa pasif. Erlan aktif di berbagai organisasi bahkan menjadi seorang aktivis. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasisiwa Fakultas Hukum UII pada tahun 1998-2000. Selain itu, ia juga pernah memiliki kelompok study bersama dengan 6 orang teman-teman seangkatannya yang waktu itu juga didukung oleh beberapa dosen FH UII diantaranya Prof Ni’matul Huda, DR. Zairin Harahap dll dan erlan juga aktif menjadi aktivis mengkritik rezim pemerintahan pada saat itu.
Dibangku kuliah inilah mucul niat dalam diri Erlan untuk bercita-cita menjadi seorang Advokat yang bermartabat. Ia merasa ada panggilan jiwa untuk menjadi seorang advokat. Hal ini terlihat dari keinginan Erlan untuk membela setiap orang yang tersandung masalah hukum dan kepribadian mandiri yang dimilikinya, terlebih situasi dan kondisi pemerintah pada saat itu yang tidak seimbang membuat niat untuk menjadi seorang lawyer menjadi kuat.
Sebelum lulus, Erlan mencoba untuk membuat langkah menggapai cita-citanya dengan magang di Kantor Hukum milik Alm H. Andi Rais., SH., MH sebagai asisten Lawyer yang menangani berbagai kasus. Bahkan, saat itu disela waktunya menjadi asisten lawyer ia juga dipercayai sebagai asisten dosen Andi Rais di FH UII. Ketika magang di tempat Andi Rais inilah ia ditempa dan dididik seolah lawyer profesional.
Setelah lulus kuliah di tahun 2002, Berbekal wejangan dari Orang Tua Erlan, “pantang pulang sebelum sukses ”menjadikan perubahan dalam hidup Erlan. Wejangan tersebut membuat Erlan lebih berfikir menjadi sosok yang lebih mandiri dan bekerja keras, karena setelah lulus S1 orang tua Erlan sudah tidak lagi memberikan uang untuk biaya hidup di perantauan, dengan kegigihannya untuk tetap bertahan hidup di perantauan Erlan pun bekerja keras, yang mana hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan oleh orang lain.
Setelah disumpah dan menjadi seorang Lawyer, ia tidak ingin kehidupan advokatnya statis, maka ia melanjutkan pendidikannya ke Magister Hukum Bisnis. Memiliki basic pengetahuan dibidang hukum bisnis ini membuatnya ingin mengembangkan dan menspesifikan ilmunya dibidang hukum bisnis. Oleh karena itu, Erlan mengambil profesi khusus di bidang hukum bisnis yaitu legal auditor, konsultan pertambangan, mediator dan kurator-pengurus. ia memiliki prinsip bahwa “Janganlah hidup menjadi seperti rumput yang memiliki warna dan bentuk yang sama, tetapi jadilah seperti ilalang yang hidup diantara rerumputan yang memiliki warna dan tinggi yang berbeda diantara lainnya”. Prinsip ini membuat Erlan terpacu untuk lebih mengembangkan dirinya menjadi seorang advokat yang ahli di bidang hukum bisnis.
Pesan-Pesan Bang Erlan untuk FH UII dan adik-adik mahasiswa FH UII:
“Jangan pernah berhenti untuk belajar, karena semakin kau banyak mengetahui banyak hal maka sesungguhnya banyak hal lainnya yang tidak kau ketahui. Untuk itulah kamu harus terus belajar dan mengasah diri.”-Erlan Nopri-