Kajian Selasa pagi: Menjadi makhluk yang mermanfaat
Fakultas Hukum UII, 1 Maret 2016. Dipenghujung bulan Maret 2016, Tenaga Kependidikan (Tendik) kembali menggelar pengajian rutin dua mingguan yang dilaksanakan setiap Selasa. Mengawali pengajian, dengan dipimpin Dr. Aunur Rohiem Faqih, SH., M.Hum., yang juga merupakan Dekan FH UII, segenap tendik melakukan tadarus Q.S. Al-Baqarah 122-130.
Dengan mengacu kepada Q.S. A-Tahrim/66:6 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” Pak Aun panggilan akrab Dr. Aunur Rohiem Faqih, SH., M.Hum., dalam kajian Selasa menyatakan bahwa: “masing-masing dari kita perlu menjaga diri dengan cara melaksanakan ibadah yang telah ditentukan oleh Allah Swt., seperti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Saw”. “Dalam diri manusia terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah jasad”. “Jasad merupakan sarana untuk melakukan interaksi dan ibadah selama hidup di dunia, sehingga jika ada salah satu dari anggota jasad tersebut sampai mengalami kerusakan atau disfungsi itu merupakan salah kita sendiri, bukan salah Allah, oleh karena itu jasad harus kita pelihara dengan sebaik-baiknya”. “Untuk dapat memelihara jasad dengan baik, maka kita harus patuh dengan apa yang telah Allah ajarkan seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yaitu dengan membaca/mengkaji Al-Qur’an sehingga nantinya akan menjadi makhluk yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya”. “Dalam Islam Rasulullah sudah mengajarkan secara detail bagaimana kita harus menjaga jasad kita ini, diantaranya adalah: bagaimana seharusnya kaki harus melangkah, cara makan dan minum, makanan apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, bagaimana cara tidur dan bangun tidur, dan sebagainya”. “Oleh karena itu marilah kita jaga jasad kita dengan melakukan apa yang sudah diajarkan oleh Allah SWT melalui Rasulullah supaya jasad kita tidak rusak dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya”.
Dengan mengacu kepada Q.S. A-Tahrim/66:6 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” Pak Aun panggilan akrab Dr. Aunur Rohiem Faqih, SH., M.Hum., dalam kajian Selasa menyatakan bahwa: “masing-masing dari kita perlu menjaga diri dengan cara melaksanakan ibadah yang telah ditentukan oleh Allah Swt., seperti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Saw”. “Dalam diri manusia terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah jasad”. “Jasad merupakan sarana untuk melakukan interaksi dan ibadah selama hidup di dunia, sehingga jika ada salah satu dari anggota jasad tersebut sampai mengalami kerusakan atau disfungsi itu merupakan salah kita sendiri, bukan salah Allah, oleh karena itu jasad harus kita pelihara dengan sebaik-baiknya”. “Untuk dapat memelihara jasad dengan baik, maka kita harus patuh dengan apa yang telah Allah ajarkan seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yaitu dengan membaca/mengkaji Al-Qur’an sehingga nantinya akan menjadi makhluk yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya”. “Dalam Islam Rasulullah sudah mengajarkan secara detail bagaimana kita harus menjaga jasad kita ini, diantaranya adalah: bagaimana seharusnya kaki harus melangkah, cara makan dan minum, makanan apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, bagaimana cara tidur dan bangun tidur, dan sebagainya”. “Oleh karena itu marilah kita jaga jasad kita dengan melakukan apa yang sudah diajarkan oleh Allah SWT melalui Rasulullah supaya jasad kita tidak rusak dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya”.