[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan launching film dokumenter “Alkostar: Insan Kesepian dalam Keramaian” yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at (14/06). Acara ini dimulai dengan press conference di Mini Auditorium Lantai 4 Gedung FH UII. Sutradara film dokumenter ini, Puguh Windrawan, S.H., M.A., hadir sebagai narasumber bersama Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum., dan Ketua Panitia Acara, Syarif Nur Hidayat, S.H., M.H.. Film dokumenter ini direalisasikan dengan dukungan pendanaan dari Yayasan Badan Wakaf UII dan KPK. Dalam proses pembuatannya, Puguh Windrawan bekerja sama dengan beberapa dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Komunitas Seni Jejak Imaji.
Dalam sesi jumpa pers, sutradara film menjelaskan bahwa ide awal film dokumenter ini muncul ketika Direktorat Jejaring Pendidikan KPK memintanya dan tim untuk membuat video testimoni terkait kehidupan Artidjo Alkostar. Video tersebut rencananya akan diunggah di YouTube sebagai bahan pelatihan. Proses pembuatan film ini memakan waktu sekitar 10 bulan, dimulai dari Oktober 2023 hingga saat ini. Puguh dan timnya melakukan riset mendalam, termasuk mewawancarai keluarga, sahabat, dan kolega Artidjo. Adapun pesan yang ingin disampaikan melalui film ini adalah mengenalkan sosok Artidjo kepada kaum muda dan menyadarkan para aktor dalam dunia hukum bahwa kekuasaan bukanlah kebebasan.
Puguh berharap film ini dapat menjadi pengingat bagi semua orang bahwa keadilan dan integritas adalah nilai-nilai yang harus selalu dijunjung tinggi. “Saya pribadi ingin agar teman-teman yang jauh lebih muda, generasi sekarang, lebih mengenal sosok Pak Artidjo. Yang kedua, pesan yang paling penting yaitu ketika orang yang akan terjun ke sistem seperti Pak Artidjo itu, bukan berarti dia menggadaikan idealismenya,” ungkap Puguh.
Setelah press conference selesai, acara dilanjutkan dengan penampilan tari dari sanggar terpidana dan pemutaran film dokumenter di auditorium FH UII. Pemutaran film ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan, termasuk keluarga almarhum. Film yang berdurasi selama 50 menit ini mengisahkan perjalanan hidup Artidjo Alkostar, mulai dari masa kecil hingga wafatnya. Diawali dengan kisah pendidikan dari ayahnya yang tegas, hingga menjadikannya seorang hakim agung selama 18 tahun dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai akhir dari pengabdian hidupnya. Artidjo Alkostar memang dikenal sebagai sosok penegak hukum yang memegang teguh prinsip kehidupan. Ia dikenal bersih. Sosoknya setara dengan tokoh hukum lain, seperti Hoegeng Imam Santoso, Adnan Buyung Nasution, hingga Yap Thiam Hien.
Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa almarhum Artidjo Alkostar adalah dosennya dalam mata kuliah Etika Profesi. Menurutnya, mata kuliah ini termasuk yang tersulit hingga saat ini, karena banyak penegak hukum yang abai terhadap hal ini. “Kita berharap, melalui launching film Pak Artidjo Alkostar ini akan mengingatkan kembali kepada kita mengenai bagaimana pentingnya kita menjaga etika profesi sehingga dapat dijaga dengan kukuh,” tutur Prof. Budi.
Sementara itu, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. juga menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap terbitnya film ini. Prof. Fathul berharap agar film ini akan bersuara lantang di kalangan masyarakat sehingga mampu melahirkan sosok Artidjo baru untuk negeri ini. “Ternyata melahirkan anak ideologis itu tidak mudah, sampai beliau sudah sepuh saat itu belum bisa membayangkan siapa yang akan meneruskan pak Artidjo, termasuk dari kampus ini. Kemudian pada masanya, akan muncul benih-benih Alkostar di masa yang akan datang,” ujar Prof. Fathul.