[KALIURANG]; Tim delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Peradilan Semu (KPS) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 1 National Moot Court Competition Piala Fransseda yang diselenggarakan oleh FH Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta.

Proses perlombaan ini dimulai sejak akhir Oktober yaitu fase pendaftaran dan open recruitment anggota delegasi. Kemudian mulai ke fase persiapan yaitu tahap pemberkasan dari tanggal 1 November 2023 sampai dengan tanggal 20 Februari 2023. Dalam tahap persiapan ini delegasi mempersiapkan penampilan presentasi pada tahap 1 kompetisi, selain itu juga menampilkan simulasi persidangan untuk kompetisi tahap 2. Kemudian fase terakhir perlombaan ini adalah fase closing ceremony sekaligus dengan pengumuman juara.

Karena persiapan perlombaan selama 7 (tujuh) bulan, selama masa persiapan anggota delegasi mendapatkan banyak pengalaman dan cerita menarik. Banyak suka duka yang dialami anggota delegasi selama mempersiapakan perlombaan ini, mulai dari jarang bertemu keluarga hingga merelakan kesenangan sesaat untuk tujuan yang pasti yaitu perlombaan ini. Selama masa pemberkasan, anggota delegasi memiliki bootcamp khusus yang dinamai sebagai ruber atau “rumah bersama”. Bootcamp ini menjadi tempat bagi anggota delegasi dalam mempersiapkan kompetisi ini, makan bersama, sholat berjamaah, hingga tadarus Al-Qur’an bersama, sehingga karena selalu berkumpul membuat anggota delegasi terasa lebih erat layaknya keluarga.

Dengan panjangnya masa kompetisi dan banyak pengalaman suka duka yang anggota delegasi alami, hingga menumbuhkan nilai prihatin yang hanya didapat ketika akan mengikuti NMCC saja. Sehingga segala doa usaha dan perjuangan delegasi selama mempersiapkan kompetisi ini, dapat memetik hasil yang sangat manis sehinnga menjadi suatu kebanggaan karena dapat mengharumkan nama kampus Universitas Islam Indonesia.

Andang Bramanto (21410663) sebagai ketua delegasi mengatakan tidak memiliki tips khusus untuk memenangkan perlombaan ini. Cukup berbekal menjaga hubungan baik kita dengan Allah SWT, kedua orang tua, teman sekitar kita, dosen yang selalu membantu memberi ilmu, dan tidak pernah malas dalam membaca, menulis, dan berdiskusi. Karena kegagalan sumbernya berasal dari ketidaktahuan dan timbulnya akan adanya rasa malas.

Dengan persiapan lomba yang cukup padat, anggota delegasi dituntut harus memperhatikan kewajiban utama sebagai mahasiswa yaitu membagi waktu dengan waktu perkuliahan. Meskipun terfokus untuk latihan persiapan perlombaan, kuliah tetap prioritas utama yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga setelah selesai waktu kuliah, fokus anggota delegasi kembali untuk mempersiapkan kompetisi, dan ini terus berlangsung dan konsisten selama kurang lebih 7 (tujuh) bulan.

Agar selalu termotivasi, anggota delegasi menanamkan mindset bahwa dalam mengikuti perlombaan ini, tidak semata-mata untuk mencari pengalaman dan relasi saja, melainkan juga mempertahankan tradisi juara dan membawa nama Universitas Islam Indonesia. Tentunya dibersaai dengan usaha dan doa, serta keyakinan bahwa perjuangan tidak akan mengkhianati hasil. Motivasi selanjutnya yang selanjutnya datang dari alumni dan senior Alumni FH UII yang berhasil dan sukses di dunia praktisi dan akademisi sehingga patut dan harus dicontoh jejak serta teladan mereka.

Dalam perjalanan meraih Juara 1 NMCC Piala Fransseda ini, delegasi KPS FH UII didampingi oleh beberapa dosen pembina yaitu  Teguh Sri Raharjo, S.H., Dr. H. Mahrus Ali, S.H., M.H., Wahyu Priyanka Nata Permana, S.H., M.H., dan Rizky Ramadhan Baried, S.H., M.H. Selain itu delegasi juga dibimbing dan didukung oleh Alumni dan Senior di KPS FH UII sehingga delegasi sukses dalam menjalani kompetisi ini.

Andang mengatakan bahwa anggota delegasi KPS FH UII, sangat bangga dan senang dapat memberikan sedikit kado spesial untuk UII sebagai kampus yang telah memberikan banyak ilmu dan manfaat. Andang juga berpesan kepada teman-teman mahasiswa bahwa pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa digunakan untuk mengubah dunia. Kalau mimpimu besar, usahanya tidak boleh kecil karena kesuksesan tidak datang hanya dengan menunggu saja, akan tetapi kesuksesan itu datang ketika kita berani mencoba, berani gagal, dan berani memulai. Tidak harus cepat, tapi harus tepat, tidak harus sekarang, tapi harus diusahakan dari sekarang, karena hidup bukan tentang kecepatan tapi tentang arah.

 

 

[KALIURANG]; Tim delegasi dari Study Club (SC) Business Law Community (BLC) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 3 National Business Legal Talk Contract Drafting and Negotiation Competition yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Andika Rian Putra Tama (20410540), Ziyad Padillah (20410019), Achmad Hafiz Ikrami (20410574), Devina Khairunnisa (21410349), Alif Altamziz (21410705), dan Nabila Sya’baniah (21410733).

Anggota delegasi melakukan registrasi pada bulan November, kemudian mempersiapkan berkas dan latihan negosiasi selama kurang lebih 4 bulan. Selama persiapan tim delegasi terkendala referensi yang kurang karena terkait perjanjian kerjasama, sementara mayoritas anggota delegasi belum pernah mengikuti lomba.

Kerjasama tim sangat dibutuhkan karena tim delegasi harus melakukan persiapan yang matang selama empat bulan. Selain itu menurunkan ego juga sangat diperlukan karena ego adalah penghambat, apalagi jika terjadi benturan antara anggota delegasi. Andika selaku ketua tim delegasi juga menambahkan bahwa untuk mempersiapkan perlombaan ini, selain menjalin kerjasama tim yang baik dan menurunkan ego, anggota delegasi harus tahan akan tekanan dan saling pengertian antar satu sama lain. Mengingat bukanlah waktu yang singkat untuk mempersiapkan perlombaan ini.

Selain dari persiapan yang matang, tim delegasi perlu pengorbanan lebih terutama terhadap waktu. Seperti angkatan 2020 yang harus menunda mengerjakan skripsi demi mempersiapkan lomba. Sementara angkatan 2021 harus membagi waktu antara tugas kuliah dan mempersiapkan lomba dengan baik. Maka dari itu, anggota delegasi mempersiapkan berkas pada malam hari saat tidak ada jadwal kuliah.

Seluruh anggota delegasi memiliki ambisi yang sangat kuat dalam mempersiapkan perlombaan ini. Terutama anggota delegasi angkatan 2020 karena ingin memenangkan perlombaan tingkat nasional sebelum lulus. Ambisi yang kuat ini juga didukung dengan bantuan alumni FH UII yang dulunya mengikuti SC BLC FH UII, dan juga Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. Dekan FH UII, yang memiliki konsentrasi di bidang Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sehingga tim delegasi mendapat banyak masukan yang membantu dalam perlombaan ini.

Andika berpesan kepada teman-teman mahasiswa FH UII untuk jangan menyia-nyiakan waktu karena waktu sangatlah berharga, apabila waktu sudah lewat, maka akan timbul penyesalan di kemudian hari. Kemudian harus memiliki tujuan dan mengerti cara mewujudkannya. Selalu semangat dan bekerja keras juga merupakan kunci dari mewujudkan tujuan. Terakhir, haruslah bekerja pintar agar dalam mengerjakan sesuatu dapat berjalan dengan efektif.

 

 

 

 

 

 

 

 

[KALIURANG]; Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) telah selesai menyelenggarakan seleksi pemilihan Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) 2023/2024. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya dengan tujuan untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik maupun non-akademik, semangat belajar yang tinggi merupakan faktor penting yang mendorong mahasiswa untuk berprestasi.

Kegiatan seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi ini tidak serta merta secara instan, namun harus melewati beberapa tahapan yang ada. Di mulai pada tanggal 21 November 2023 hingga berakhirnya seleksi dan pengumuman pada 15 Desember 2023. Mahasiswa yang berhasil lolos seleksi pemberkasan sebanyak enam orang, yaitu:

  1. Tasya Fainurnissa (20410011)
  2. Alvin Daun (21410162)
  3. Ahmad Sulthon Zainawi (20410329)
  4. Muhammad Irfan Dhiaulhaq (21410678)
  5. Ratu Monarfha Pricilia (21410731)
  6. Badruzzaman (20410125)

Para mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi administrasi diwajibkan untuk hadir pada Presentasi Karya Tulis Ilmiah. Setelah melakukan presentasi karya tulis ilmiahnya, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab secara langsung oleh para dewan juri. Pada MAWAPRES FH UII 2023, dewan juri terdiri dari Ayunita Nur Rohanawati, S.H., M.H. selaku dosen FH UII dari Departemen Hukum Administrasi Negara, Dr. Jamaludin Ghafur, S.H., M.H. selaku dosen FH UII dari Departemen Hukum Tata Negara, dan Drs. Agus Triyanta., M.A., M.H., Ph.D. selaku dosen FH UII dari Departemen Hukum Perdata.

Dari seleksi tersebut munculah nama Muhammad Irfan Dhiaulhaq (21410678), sebagai Mahasiswa Berprestasi  Terbaik 1, disusul Alvin Daun (21410162), Mahasiswa Berprestasi Terbaik 2 dan Ahmad Sulthon Zainawi (20410329), Mahasiswa Berprestasi Terbaik 3. Penyerahan secara simbolis kepada para mahasiswa yang terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi Fakultas Hukum UII 2023/2024 diberikan oleh Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni.

Muhammad Irfan Dhiaulhaq, sebagai Mahasiswa Berprestasi Terbaik 1 merupakan mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana, Program Internasional (IP) FH UII. Irfan, nama sapaan sehari-harinya di lingkungan UII merasa bahwa ajang seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi yang diselenggarakan oleh FH UII ini sangatlah luar biasa. Ia mengatakan momen ini bisa membuat orang-orang yang belum pernah bisa meneliti apa pun bisa belajar bagaimana melakukan penelitian, meski hanya abstrak. Dalam seleksi mahasiswa berprestasi ini tidak hanya memulai dari awal, melainkan kemampuan yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, jika Anda memiliki pengalaman, sebaiknya maksimalkan untuk memudahkan presentasi dan penelitian diseleksi kedepannya.

Kunci sukses mencapai prestasi akademis yang tinggi terletak pada niat yang ikhlas, usaha yang sungguh-sungguh, dan bertawakal kepada Allah SWT. Ketiga hal ini saling berkaitan satu sama lain. Untuk mencapai prestasi akademis yang tinggi, peran dosen dan lingkungan akademis di FH UII sangatlah penting. Dosen sebagai jembatan kita untuk berkembang lebih baik dan lingkungan akademis FH UII turut mendukung keberhasilan mahasiswa. Lingkungan akademis yang mendukung  juga akan mendorong mahasiswa untuk terus belajar dan berprestasi.

Kemudian, Irfan juga memberikan saran dan tips kepada mahasiswa lain bahwa “Ia menyarankan mahasiswa untuk fokus pada hal-hal yang penting dan bermanfaat, membuat rencana yang realistis, dan harus adanya kemauan besar dari diri sendiri”. Sedangkan Irfan memberikan informasi detailnya yaitu: Dari semester 1 dan 2, fokus pada hal-hal di luar kompetisi, seperti kepanitiaan dan organisasi (internal dan eksternal); Dari semester 3 dan 4 fokus pada kompetisi dan seminar; Mulai semester 5 dan 6 fokus pada kompetisi tingkat tinggi, seperti PKM, Mawapres, konferensi (nasional atau internasional) atau kongres magang.

Irfan merasa bahwa persaingan di seleksi Mawapres FH UII ini sangat ketat, karena hanya terpilih enam mahasiswa dari sekian banyak mahasiswa yang berkompetisi dan berprestasi. Selanjutnya hanya tiga orang yang tersingkir dari Fakultas dan kemudian hanya dua orang yang diajukan ke Universitas. Irfan berpesan kepada peserta Mawapres mendatang untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya, baik bahasa Inggris maupun bahasa lainnya. Kemampuan bahasa ini menjadi salah satu bahan penilaian dalam ajang Mawapres. Selain itu, peserta harus menemukan pembaruan dalam penelitiannya.

 

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi. Lalu Indra Ramadhana (19) setelah sebelumnya berhasil meraih juara kedua dalam ajang perlombaan Musabaqoh Tahfidzul Quran (MTQ) kategori 5 juz tingkat mahasiswa berskala internasional yang diadakan oleh Universitas Islam Riau (UIR) pada tanggal 24-31 Agustus 2023 lalu, kini kembali menyabet gelar juara.

Ia berhasil meraih juara pertama dalam lomba MTQ cabang Tilawah /Qari’ tingkat mahasiswa berskala internasional yang diadakan oleh Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) dalam rangka International Mahrojan of Ushuluddin 4.0 pada bulan November lalu. Lomba tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa internasional dari berbagai negara.

Lomba MTQ cabang Tilawah/Qari’ merupakan salah satu lomba yang diadakan dengan menguji bacaan peserta dengan irama tilawah bacaan Al-Quran tertentu, seperti Bayyati, Hijaz, Nahawan, dan Jiharkah.

Lomba tersebut diadakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan diadakan secara online dan babak final diadakan secara offline di kampus utama UNIDA yang terletak di Kabupaten Ponorogo.

Peserta lomba diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di dunia, untuk lomba MTQ cabang Tilawah/Qari’ dari UII mengirimkan 4 mahasiswa.

Bukan hanya Ia saja, Lalu Indra menyebutkan banyak dari mahasiswa UII yang ikut serta dalam perlombaan yang diadakan oleh UNIDA tersebut meraih gelar juara di ajang perlombaan lain, seperti lomba debat Bahasa Arab dan Tahfidzul Quran.

Lalu Indra sendiri mengakui bahwa tidak menyangka mendapatkan juara pertama, “nggak nyangka, soalnya saingannya berat-berat”, ungkap Lalu Indra. Pesaing yang dihadapi di babak final, merupakan peserta yang meraih juara dalam perlombaan lain yang pernah Ia ikuti sebelumnya, seperti peserta dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Daarul Quran, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Terakhir, Ia menyampaikan bangga telah membawa juara bagi UII, “seneng banget, soalnya udah dua kali membawa nama UII di ajang kompetisi nasional. Bangga bisa membawa nama UII, apalagi aku yang dari Fakultas Hukum dan rata-rata temenku bukan dari hukum, dari FIAI. Meskipun bukan dari jurusan yang linier dengan ajang perlombaan ini”, pungkas Lalu Indra.

 

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2023/2024 yang berlangsung pada hari Sabtu (25/11) di Gedung Auditorium Prof. Abdul Kahar Muzakir UII. Achmad Muchsin, Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) mendapatkan Pin Emas.

Achmad Muchsin, selama masa studi giat melakukan penelitian di bidang hukum lingkungan administrasi. Ia merasa tertarik melakukan penelitian di bidang hukum lingkungan administrasi didasarkan oleh rasa prihatin dengan kenyataan penurunan muka tanah di kawasan pesisir utara pulau jawa.

Komitmen yang menjadi kunci keberhasilannya adalah jangan pernah berhenti untuk berusaha dan ikuti setiap usaha dengan doa. Hal ini menghasilkan durasi pengerjaan disertasi selama 2 (dua) tahun dan durasi kuliah selama 3 (tiga) tahun 11 (sebelas) bulan. Berkenaan dengan hal ini judul disertasi berjudul “Rekonstruksi Hukum Perizinan Dalam Bidang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Keadilan Ekologis” dengan Promotor Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, SH., MM. dan Prof. Dra. Sri Wartini, SH., M.Hum.

Motivasi utama Achmad Muchsin dalam mengejar gelar Doktor adalah motivasi akademik sebagai seorang pendidik (dosen) di Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid yang setiap harinya dituntut melakukan pengembangan diri, terutama dari sisi akademik. Dalam hal pengembangan diri termasuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengembangan ilmu hukum yang akan ia bagikan.

Pada perjalanan studi didukung oleh para dosen FH UII yang berkualitas di bidangnya masing masing. Kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diberikan oleh tim tenaga kependidikan yang profesional sehingga tidak ada informasi yang terlewatkan. Serta infrastruktur dan fasilitas yang nyaman, tenang dan representatif untuk pengembangan ilmu.

Selama Achmad Muchsin menjadi bagian dari FH UII, terdapat satu moment terberat dalam menempuh pendidikan pada awal perkuliahan karena kultur belajar yang tinggi sedangkan jarak dengan studi sebelumnya yang begitu lama, sehingga menuntut untuk belajar lebih keras. Namun moment tersebut dapat diatasi karena dukungan banyak pihak, baik dosen maupun rekan-rekan yang terbuka untuk diajak bertukar pikiran.

Achmad Muchsin juga memberikan saran dan tips dalam menjalani pendidikan perkuliahan yaitu: Pertama, memilih FH UII sebagai tempat studi maka yakinlah bahwa kalian telah memasuki lingkungan pendidikan hukum yang tepat, dapat menumbuhkan atmosfir persaingan yang sehat dan menuntun kalian untuk selalu berusaha; Kedua, jangan pernah bosan untuk selalu berdoa dan meminta doa kepada orang tua, keluarga serta memohon ridho kepada guru agar ilmu yang diperoleh bermanfaat.

 

[Kaliurang]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas pada wisuda UII periode II Tahun Akademik 2023/2024 yang berlangsung pada hari Sabtu, (25/11) di Gedung Auditorium Prof Abdul Kahar Muzakir UII. Imran, mahasiswa  Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) berhasil mendapatkan pin emas dengan IPK 3,95 dari skala 4,00.

Imran mengaku terkejut dan tidak menyangka akan mendapatkan pin emas karena ia tidak hadir dalam gladi resik. Ia sendiri mengetahui IPK-nya setelah diumumkan oleh Prof. Dr. Budi agus Riswandi, S.H., M.Hum pada saat ujian terbuka.

Menurut Imran, dalam menempuh kuliah S3 hal yang paling sulit adalah menyusun disertasi. Namun, karena ia menyusun disertasi sambil bekerja, hal itu justru menguatkan tekadnya untuk menyelesaikan disertasi dengan membawa bahan-bahan disertasi dan menggunakan waktu luang saat bekerja untuk mencicil disertasinya. Strategi yang Ia gunakan dalam menyusun disertasi adalah dengan menargetkan menyusun disertasi sebanyak tiga sampai lima halaman setiap hari selama tiga jam setelah subuh dan tiga jam setelah pulang kerja.

Komitmen yang menjadi kunci keberhasilannya adalah dengan tekad dan kemauan yang kuat. Selain itu ketertarikan dalam membaca dan menulis merupakan hal yang penting. Hal ini menghasilkan durasi pengerjaan disertasi selama 2 (dua) tahun. Hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikan disertasi yang berjudul “Politik Hukum Pemberantasan Korupsi di Indonesia Pasca Orde Baru” dengan promotor  Prof. Dr. Rusli Muhammad, SH., MH. dan Dr. Suparman Marzuki, SH., M.SI.

Motivasi utama Imran dalam mengejar gelar doktor dalam menempuh kuliah S3 adalah untuk menambah ilmu pengetahuan. Ia tidak pernah berpikir untuk mendapatkan IPK tinggi bahkan pin emas karena yang terpenting baginya adalah dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat.

Menurutnya, peran dosen pembimbing dalam perjalanan studinya hanya memberikan arahan-arahan, sedangkan kuncinya adalah pada diri sendiri dengan tekad dan menggunakan kemampuan untuk menjelajahi literatur dalam menulis dan mencari bahan disertasi. Ia mengaku bahwa dirinya senang menulis yang sangat membantu ia untuk menulis disertasi secara cepat.

Imran pun membagikan saran dan tips bagi yang ingin melanjutkan studi S3 yaitu pastikan mampu, kuat dalam menulis, dan tidak cepat bosan. Selain itu, Imran menyarankan penggunaan handphone untuk mencari literatur dan menulis disertasi. Dengan begitu, penyusunan disertasi akan lebih cepat karena dapat menulis di mana saja.

[KALIURANG]; Tim delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Student Association of International Law (SAIL) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Program Internasional Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Champions of 18th Indonesian National Round of the International Humanitarian Law Moot Court Competition 2023 yang diselenggarakan oleh UGM dan Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia-Timor Leste.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Ahmad Kushay (22410697), Faidat Temitope Balogun atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Bubu (20410903), Nazhira Danella Zata Amani (22410025), dan Chelsea Chandany Rahman (22410685). Dalam mempersiapkan perlombaan ini, mereka harus mengorbankan waktu kuliah hingga jam tidur. Sehingga terkadang anggota delegasi terpaksa tidak mengikuti kelas untuk berlatih dan lebih fokus terhadap lomba.

Proses perlombaan ini terbilang cukup lama. Dari tanggal 11 Juni 2023 hingga berakhirnya perlombaan pada bulan November 2023. Perlombaan ini bisa terbilang sama dengan praktik moot court pada umumnya, namun perlu mendalami hukum humaniter internasional untuk memecahkan suatu kasus fiksi dalam perlombaan ini. Peserta ditugaskan untuk membuat berkas kasus untuk jaksa dan penasihat hukum terdakwa. Kemudian setelah mengirimkan berkas, peserta harus berpidato dihadapan juri di dalam ruangan yang sudah dibuat sama seperti pada Mahkamah Internasional.

Kunci dari kesuksesan anggota delegasi dalam menjuarai perlombaan ini adalah selalu sabar, istiqamah, dan fokus terhadap apa yang dikerjakan. Selain itu, dukungan dan berbagi pengalaman dari para kakak tingkat dan alumni yang tergabung pada UKM SAIL juga ikut menjadi kunci kesuksesan dalam menjuarai perlombaan ini.

Untuk meraih juara dalam kejuaraan ini, Ahmad dan Bubu mengatakan bahwa harus ada alasan yang kuat dari diri sendiri dan alasan untuk mengembangkan karir di masa depan agar selalu termotivasi dalam melalui proses perlombaan.

Ahmad dan Bubu berpesan kepada teman-teman mahasiswa untuk jangan menyerah ketika sedang berjuang dan harus selalu fokus pada tujuan. Selain itu, sebagai mahasiswa perlu untuk mencari tahu hal-hal lain selain dunia perkuliahan selama menjadi mahasiswa. Sehingga tidak hanya fokus terhadap kuliah saja.

 

[KALIURANG]; Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (KKA) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar Hibah Penelitian Hukum “Dean Research Grant FH (DRG) UII 2023”. Ajang rutinan ini bertujuan agar meningkatkan minat dan bakat mahasiswa di bidang hukum dengan menciptakan suasana kompetisi di FH UII. Ajang ini digelar pada hari Rabu, 22 November 2023 dan Kamis, 23 November 2023 di Lobby Depan Lantai 1 Gedung FH UII. Diikuti 11 tim, yang terdiri 5 tim Mahasiswa S1, 4 tim Mahasiswa Program Magister dan 2 tim Mahasiswa Program Doktor turut memeriahkan dengan menjadi peserta dalam ajang ini.

Pada hari pertama, Rabu (22/11/2023) berkonsep kompetisi untuk jenjang S1. Ajang ini dimulai dengan Lagu Indonesia Raya dan Hymne UII. Selanjutnya, sambutan dari Dekan FH UII, Prof., Dr. Budi Agus Riswandi, SH., M.Hum. sekaligus membuka secara resmi ajang tersebut. Kemudian dilanjutkan presentasi 5 tim dari Program S1 yang berkesempatan tampil di hari pertama untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, dengan rincian peserta sebagai berikut:

  • Tim 1 dengan judul “Risk – Based Approach: Telaah Kritis Penerapannya dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan Stabilitas Lingkungan” beranggotakan:
  1. Muhammad Irfan Dhiaulhaq AR (21410678)
  2. Septika Nanda Arifia (20410834)
  3. Salza Farikah Aquina (20410798)
  • Tim 2 dengan judul “Proyeksi Hubungan Kemitraan Industrial Sebagai Upaya Perlindungan Hukum dan Pemenuhan Hak Bagi Pengemudi Transportasi Online” beranggotakan:
  1. Ibrahim (21410112)
  2. Muhammad Andika Eka Prasetya (21410103)
  3. Najaf Shaf Ghaza (21410119)
  4. Ratu Monarfha Pricilia (21410731)
  • Tim 3 dengan judul “Sustainable Universities: Formulasi Kebijakan Pengelolaan Sampah di Perguruan Tinggi” beranggotakan:
  1. Danung Wirahadi (20410068)
  2. Aditya Khrisna Murti (20410605)
  3. Annida Qutrotun Nada (20410297)
  • Tim 4 dengan judul “Judicial Activism Sebagai Basis Ideal Judicial Decision Making oleh Hakim Konstitusi dalam Mengentaskan Autocratic Legalism” beranggotakan:
  1. Ahmad Sulthon Zainawi (20410329)
  2. Muhammad Nadhif Bilnadzary (21410123)
  3. Dandi Dwie Lisadi (21410568)
  4. Muhammad Fajar Rizki (21410638)
  • Tim 5 dengan judul “Urgensi dan Formulasi Pengaturan Text and Data Mining (“TDM”) dalam Ketentuan Hak Cipta di Indonesia” beranggotakan:
  1. Alvin Daun (21410162)
  2. Muhammad Haris (20410577)
  3. Fadhila Shintauri (21410582)
  4. Arbi Dahlia (21410599)

Mereka mempresentasikan penelitiannya di hadapan dewan juri yang berjumlah 5 orang. Dewan juri tersebut diantaranya: Ahmad Sadzali, Lc. MH.; Ayu Izza Elvany, SH., MH.; Dr. Idul Rishan, SH., MH.; Indah Parmitasari, SH., MH.; dan Rizky Ramadhan Baried, SH., MH.. Dewan juri tersebut me-review dan memberikan pertanyaan terkait presentasi hasil penelitian para peserta untuk menguji pemahaman peserta terkait hasil penelitiannya tersebut. Para peserta pun cukup serius dan tampil impresif dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan serta masukan dari dewan juri. Selain itu, presentasi tersebut disaksikan para mahasiswa dan civitas FH UII.

Setelah semua peserta tampil, para dewan juri menilai dan menentukan juara pada hari pertama bersamaan dengan break time. Setelah break time, para peserta berkumpul untuk mengetahui Peneliti terbaik jenjang S1 Dean Research Grant FH UII 2023 pada hari pertama. Terbaik I diraih oleh Tim 5, disusul Terbaik II oleh Tim 1 dan Tim 2 sebagai Terbaik III. 

Alvin Daun, selaku Ketua Tim 5 peraih Terbaik I merasa ajang ini luar biasa. Menurutnya, ajang ini dapat mengukur pemahaman hukum yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan. Selain itu, ajang ini menurutnya dapat melatih kerjasama dan konektivitas mereka dengan dosen pembimbingnya, Abdurrahman Al Faqiih, S.H., M.A., LL.M. sehingga terjalin interaksi yang baik sejak persiapan penelitian pada Juli 2023.

“Saya harap semakin banyak peserta yang akan terlibat di tahun-tahun yang akan datang sehingga semakin kompetitif dan serius dalam DRG nanti. Serta semoga semakin banyak ide-ide yang semakin “out of the box” sehingga melahirkan mahasiswa yang responsif atas peristiwa hukum di era yang senantiasa begitu progresif saat ini.” pungkasnya.

Ajang ini berlanjut ke hari kedua, Kamis (23/11/2023) dengan konsep forum diskusi hasil penelitian bersama reviewer. Terdapat 2 tim dari jenjang Doktor, 2 tim dari jenjang Magister Kenotariatan (MKn), dan 2 tim dari jenjang Magister Hukum (MH), dengan rincian:

  1. Jenjang Doktor
  • Tim 1 dengan judul “Konsep Pembatasan Hak Dipilih Bagi Pejabat Negara Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 68/PUU-XX/2022” beranggotakan:
  1. Bill Nope (22932013)
  2. Muhammad Erfa Redhani (22932012)
  • Tim 2 dengan judul “Urgensi Asas Ilahiyah dalam Pelaksanaan Eksekusi Putusan Arbitrase di Indonesia” beranggotakan:
  1. Huzaimah Al-Anshori (22932006)
  2. Akhlis Mukhidin (22932016)
  3. Sapto Hadi Pamungkas (22932015)

  1. Jenjang MH
  • Tim 1 dengan judul “Implikasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan terhadap Penyelenggaraan Bank Pengkreditan Rakyat di Daerah (Studi di Kabupaten Boyolali dan Kota Yogyakarta)” beranggotakan:
  1. Taufiqurrahman (22912045)
  2. Rahmadina Bella Mahmuda (21912083)
  • Tim 2 dengan judul “Urgensi Asas Ilahiyah dalam Pelaksanaan Eksekusi Putusan Arbitrase di Indonesia” beranggotakan:
  1. Lalu Subandari (21912068)
  2. Yustika Ardhany (21912092)
  1. Jenjang MKn
  • Tim 1 dengan judul “Penerapan Nilai Sosial, Ekonomi dan Budaya pada Tanah terhadap Putusan Konsinyasi di Pengadilan Negeri Wates” beranggotakan:
  1. Androvaga Renanda Tetama (21921003)
  2. Ayu Pratiwi (21921004)
  • Tim 2 dengan judul “Penyelesaian Pertentangan Norma Hukum terhadap Sita Aset Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)” beranggotakan:
  1. Novita Sari (22921088)
  2. Muhammad Iswan (22912068)

Masing-masing jenjang terdapat reviewer yang sesuai dengan jenjangnya. Reviewer berbagai jenjang sebagai berikut:

  • Doktor : Hanafi Amrani, SH., MH., LLM., Ph. D.; Prof. Dr. Ridwan, SH., M.Hum.; Dr. Jamaludin Ghafur, SH., MH
  • MH : Dr. Idul Rishan, SH., MH.; Dr. Drs. Muntoha, SH., MH.; Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D.
  • MKn : Dr. Abdul Jamil, SH., MH.; Dr. Bambang Sutiyoso, SH., M. Hum.; Dr. Umar Haris Sanjaya, SH., MH.

Para reviewer memberikan pertanyaan, kritikan dan masukan terhadap para peserta terkait penelitiannya. Para peserta menanggapi dengan baik respon reviewer terhadap presentasi yang mereka tampilkan. Setelah presentasi, dilanjutkan penyerahan insentif kepada peserta dan dilanjutkan doa oleh Wakil Dekan KKA, Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D..

Novita Sari, peserta DRG Tim 2 jenjang MKn menyampaikan bahwa ajang ini sangat luar biasa. Menurutnya ajang ini meningkatkan minat dan bakat serta potensi mahasiswa hukum pada bidang penelitian. Selain itu dirinya berpesan pada mahasiswa UII agar selalu bergerak dalam mencari informasi kompetisi dari akademik yang berpeluang memberikan benefit kepada mahasiswa dari segi finance, pengetahuan dan sebagainya. Muhammad Iswan, rekan timnya menambahkan untuk mahasiswa agar mengikuti ajang-ajang seperti DRG ini. Ajang ini sangat memberikan banyak manfaat dan membuka wawasan mahasiswa, khususnya S1 agar lebih mendapatkan pemahaman hukum lebih baik. Akhir wawancara, Muhammad Iswan memberikan sebuah kutipan pada mahasiswa. “Perkuat bacaanmu, jika bacaanmu kuat, kamu akan dapat melihat hal-hal yang bisa diteliti, khususnya pada paradigma hukum dan kebahasaanmu dapat terlatih.” pungkasnya.

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih bebagai kategori juara dalam acara Jambore Klinik Etik dan Advokasi yang diselenggarakan oleh Komisi Yudisial Republik Indonesia (6-9 November 2023) dengan tema “Membangun Kader Bangsa yang Menjaga Kehormatan Hakim dan Peradilan“. Acara ini merupakan rangkaian akhir dari program Klinik Etik dan Advokasi yang telah diselenggarakan selama kurang lebih enam bulan di berbagai universitas ternama di Indonesia yang menjadi mitra dengan Komisi Yudisial Republik Indonesia. Acara ini pada dasarnya berfokus pada advokasi tentang kampanye Anti PMKH (Perbuatan Merendahkan Kehormatan dan Keluhuran Martabat Hakim) dan diselenggarakan di Pondok Kapilih Resort Pancawati Bogor, Jawa Barat.

Penghargaan yang diraih oleh tim delegasi FH UII dalam Jambore KEA KY RI 2023 antara lain, Juara 1 Tim Terdisiplin, Juara 2 Orasi, Juara 2 Pameran Alat Kampanye, Juara 3 Penulisan Paper, Juara 1 Artikel Populer (nonpeserta), Juara 2 (non peserta). Para pemenang lomba mendapatkan hadiah berupa trophy, sertifikat dan uang pembinaan.

FH UII sendiri mengirimkan tujuh delegasi mahasiswa dan tiga mentor, serta dua lainnya merupakan delegasi non peserta KEA 2023. Anggota delegasi Juara 1 dalam kategori Tim Terdisplin adalah seluruh tim delegasi FH UII, anggota delegasi peraih Juara 2 Orasi adalah Muhammad Fajar Rizky (21410638), anggota delegasi peraih Juara 3 penulisan Paper adalah Alya Citra Muna Anjani (20410303) dan Fadhila Shitauri (21410582), Juara 1 Artikel Populer (nonpeserta) adalah Diva Febrina Nurcahyani Rahman (20410779), Juara 2 Artikel Populer adalah Andre Fairuz Laode Ngkowe (22410620), dan anggota delegasi yang mewakili FH UII dalam presentasi alat kampanye adalah Septika Nanda Arifia (20410834) dan Galuh Putri Maharani (20410891), namun dalam perolehan Juaranya diserahkan teruntuk semua anggota delegasi FH UII.

 

Tidak hanya itu, delegasi tim debat hukum FH UII yang beranggotakan Septika Nanda Arifia (20410834), Galuh Putri Maharani (20410891), dan Muhammad Irfan Dhiaulhaq AR (21410678) berhasil melaju hingga babak semi final dan menduduki posisi ketiga dalam kompetisi ini. Anggota delegasi atas nama Amir Machmud (20410407) yang mewakili FH UII dalam lomba Telaah Kasus dan pembuatan Maxim Credo pun tidak kalah keren dalam melakukan kinerjanya demi membanggakan fakultas hukum tercinta.

“Penyeleksian anggota delegasi Jambore KEA KY RI 2023 ini dilaksanakan cukup ketat, dimulai dari seleksi sebagai anggota Klinik Etik dan Advokasi KY RI 2023 yang memangkas ratusan mahasiswa menjadi hanya 25 orang saja, dan dipangkas lagi menjadi 7 orang sebagai anggota delegasi Jambore KEA KY RI 2023, sehingga tentu para mahasiswa ini adalah orang orang yang terbaik dan yang terpilih”, ujar salah satu mentor, Bapak Rizky Ramadhan Baried, S.H., M.H.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H.,M.Hum juga menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian delegasi FH UII pada kegiatan Jambore KEA KY RI 2023 ini (10 November 2023).

“Alhamdulillah, tentunya saya merasa sangat bangga dan mengapresiasi pencapaian yang telah diraih oleh delegasi lomba ini. Hal ini menunjukkan bahwa peserta dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indoneasia (FH UII) telah terbukti memiliki pemahaman substansial dan menunjukkan ketekunan yang luar biasa dalam upaya mereka. Saya juga merasa sangat senang dengan predikat Tim Terdisiplin, hal ini yang menjadikan pembeda dengan universitas lain, yang mana dalam kegiatan dan kondisi apapun, kita sebagai insan ulul albab harus selalu disipilin, baik disiplin dalam melaksanakan solat, belajar, dan menjalani kehidupan sehari-harinya”, pungkasnya.

Para anggota delegasi juga berharap bahwasannya, tongkat estafet perjuangan ini harus terus berlanjut hingga tahun-tahun selanjutnya, mereka juga berharap agar suatu saat FH UII dapat memenangkan kategori juara umum, dan mereka dengan lugas menyatakan siap untuk memberikan arahan dan gambaran lomba kepada para delegasi Jambore KEA KY RI selanjutnya untuk dapat senantiasa mengharumkan nama kampus tercinta dengan semangat membangun negeri.

 

 

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara 3 Kompetisi Karya Tulis Ilmiah “Criminal Law Exhibition” yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang. Sub tema karya yang dilombakan yaitu “Upaya Penegakan Hukum Terhadap Tipikor”.

Lomba Karya Tulis Ilmiah ini diikuti oleh 12 delegasi dari berbagai Universitas di Indonesia. FH UII sendiri mengirimkan dua delegasi pada perlombaan, yang mana dari kedua delegasi tersebut berhasil menduduki babak final 10 besar. Anggota delegasi peraih Juara 3 pada perlombaan ini adalah Abdullah Widy A. (19410659) dan M. Hilmi Miftahzen R. (19410707).

Pendaftaran sekaligus pengumpulan berkas karya ilmiah dilaksanakan pada tanggal 6 September 2023. Pada tahap penyisihan pertama tim delegasi FH UII berhasil menduduki peringkat kedua dengan nilai 710 point. Tahap final dilaksanakan dengan mempresentasikan hasil karya tulis sekaligus sesi tanya jawab oleh juri yang dilaksanakan pada 17 September 2023. Tim delegasi mempersiapkan lomba Karya Tulis Ilmiah ini dalam waktu dua hari yang mana dalam pengerjaannya dibutuhkan ketelitian terutama pada pengecekan plagiasi.

“Dari segi pengalaman hal  yang paling berkesan adalah ketika kami melakukan presentasi. Antara juri dan peserta lomba memiliki perbedaan pandangan yang justru menghasilkan agrumen hukum yang berbeda antara juri dengan peserta diluar dari karya tulis yang disampaikan. Akan tetapi hal tersebut menjadi sisi seru sekaligus menantang dalam keikutsertaan kami di perlombaan ini” ujar salah satu anggota delegasi, Hilmi.

Hilmi juga memberi pesan  bahwa mahasiswa FH UII harus berani mencoba hal-hal baru dan melatih mental dengan ikut berkompetisi. Dari pengalam itulah akan terlatih upaya dalam menganalisis hukum, beragrumen hukum, dan tentunya mengasah wawasan hukum serta public speaking.