[KALIURANG]; Tim perwakilan mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) sukses meraih Juara 3 dalam Kompetisi Pekan Terampil Mendakwa 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas dari Brawijaya. Pada kesempatan ini, mahasiswa yang menjuarai Pekan Terampil Mendakwa 2024 adalah Dimas Saputra (23410348) dan Annisa Ramadhani (23410646).

Dalam menjalani proses lomba membuat surat dakwaan ini, Dimas dan Annisa merasa terkejut dan bersyukur dapat meraih juara 3, karena merasa perjuangan yang dilakukan tidak sia-sia meskipun masih banyak kekurangan dalam proses pengembangan kasus posisi. Namun berkat kerja keras dan kemauan belajar baik dari Dimas dan Annisa serta keberanian untuk mencoba hal baru, mereka berhasil menjadi juara 3 pada perlombaan ini, mereka merasa bahagia dan tidak menyangka, di pertengahan semester dua yang masih kurang mengetahui tentang surat dakwaan dapat mengikuti kompetisi ini dengan baik.

Dimas dan Annisa menjalani proses perlombaan dengan penuh tantangan karena bertepatan dengan waktu UTS yang menyita waktu serta harus mempelajari banyak hal untuk membuat surat dakwaan. Meskipun cukup melelahkan, namun mereka merasa bersyukur karena mendapat bantuan secara maksimal dari mentor mereka. Sehingga, dengan membagi waktu dengan baik di setiap kegiatan dan mendapat dukungan baik dari teman, senior, mentor, maka dapat menyelesaikan seluruh proses perlombaan dengan baik.

Bagi Dimas yang memotivasi dalam menjalankan kompetisi ini adalah keinginan terus belajar dan bertanggung jawab untuk mempertahankan prestasi yang telah ia capai dari segi akademik maupun non akademik. Bagi Annisa, yang menjadi motivasinya dalam mengikuti kompetisi ini adalah sebagai bentuk keinginan belajar dan juga sebagai persiapan untuk mengikuti seleksi beasiswa.

Dimas dan Annisa turut memberikan tips dan saran kepada  mahasiswa FH UII yang berkeinginan mengikuti perlombaan. Dalam perlombaan, pada proses pengerjaannya harus dilakukan secara teliti dan mendetail. Khususnya seperti lomba pembuatan surat dakwaan ini, harus secara jelas diuraikan terkait unsur-unsur dan kronologi-kronologinya. Mereka juga berpesan bahwa teruslah mencoba hal-hal baru, jangan pernah takut mencoba jika gagal, maka harus kita coba lagi.

 

 

[KALIURANG]; Tim Delegasi dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara 3 pada perlombaan  Karya Tulis Ilmiah Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) yang diselenggarakan oleh Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) dalam rangka ulang tahun IKAHI ke 71 dengan judul karya Urgensi Pemenuhan Kesejahteraan Hakim Sebagai Upaya Menegakkan Integritas.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini beranggotakan 4 orang, yaitu Ridlo Ifran Addiasar (22410090) sebagai ketua tim, Putri Shania Azizah Dinnar (21410545), Chesaria Anggun Permataningtyas (22410364), dan Shelma Fatika Candra Kusumaningsih (22410175). 

Panitia penyelenggara lomba memberikan syarat bahwa penulisan KTI dianggap lolos administrasi jika sesuai dengan template format penulisan KTI yang telah diberikan sebelumnya, dan tingkat  plagiasi tidak lebih dari 20%.

Anggota melakukan registrasi sekaligus pengumpulan berkas pada tanggal 28 Maret 2024, durasi pengerjaan yang ditempuh selama 1 bulan penuh. Hingga akhirnya pada tanggal 25 April 2024 dinyatakan sebagai juara.

Perasaan senang sekaligus kaget, karena merasa minim pengalaman dalam hal perlombaan terutama pada perlombaan karya tulis ilmiah. Motivasi terbesar tim berupa pengalaman yang harus terus diraih dengan cara yang bergagam.

Ayunita Nur Rohanawati, S.H., M.H. selaku pembimbing dan dosen Departemen Hukum Administrasi Negara FH UII membimbing dari nol dan dengan senang hati memberikan support dengan ilmu-ilmu beliau mengenai penulisan. “Tim juga menyebarkan kuesioner dengan sasaran Hakim yang tersebar diseluruh Indonesia. Alhamdulillah, kami mendapat bantuan dalam penyebaran kuesioner dan pengisiannya. Kemudian juga para Hakim di Pengadilan Negeri Yogyakarta membantu menuangkan pendapat serta saran pada proses penelitian. Hasil yang didapatkan dari kuesioner kami cantumkan didalam karya tulis. ” ujar Shania.

Shania berpesan kepada mahasiswa lain bahwa “Jangan pernah ragu untuk mencoba mendaftar ke suatu lomba. Cobalah mencari berbagai informasi di media sosial mengenai lomba apapun itu, apabila pernah mendaftar maka akan muncul jiwa kompetiti dan rasa untuk menang. Jiwa kompetitif dituangkan dalam bentuk usaha keras dengan mengerjakan lomba tersebut. Ibadah yang rajib, sedekah serta doa, selalu bertawakal kepada Allah dalam mencapainya.”

[KALIURANG]; Tim Delegasi dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara 2 pada perlombaan Legislative Drafting IMA-HTN Constitutional Law Festival 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Jember dengan judul karya Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang Pertanahan.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Ahmad Kushay (22410697) sebagai ketua tim, Andre Fairuz Laode Ngkowe (22410620), Rionaldo (22410811), dan Bagus Putra Handika Pradana (23410912).

Anggota delegasi melakukan registrasi pada tanggal 13 April, kemudian mempersiapkan berkas yang dilombakan selama 1 bulan dan persiapan presentasi untuk babak final selama 3 hari. Adapun tahapan yang dilalui berupa tahapan pendaftaran, pengerjaan dan pengumpulan berkas, babak penyisihan, dan babak final.

Tantangan yang dirasakan dan dihadapi anggota delegasi berupa “yang menjadi tantangan adalah kami melalukan berkas ketika bulan ramadhan dan keadaan mudik yang tentunya dihadapkan dengan kepentingan pribadi masing-masing di kampung halaman”, ujar Andre. Ditambah muncul pilihan antara profesionalitas atau kemanjaan emosional di kampung halaman ketika masa libur.

Dosen FH UII dan alumni seperti Muhammad Anugrah Perdana, S.H. turut memberikan dukungan penuh kepada tim, walaupun disaat libur tiba. Namun, anggota delesai tetap teguh untuk untuk mempersiapkannya secara mandiri supaya menuai hasil yang maksimal.

Andre pun berpesan kepada mahasiswa lain yang memiliki ambisi yang sama untu “selalu rendah hati dan tidak merasa gengsi untuk mencoba, gagal biasa… kami pun sering gagal, yang paling penting adalah tidak menyerah.” (IB)

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma meraih Pin Emas pada Wisuda Periode V Tahun Akademik 2023/2024 pada Sabtu (31/5) di Auditorium Abdul Kahar Muzzakir UII. Ini menjadi kedua kalinya FH meraih Pin Emas pada Tahun Akademik 2023/2024.

Daffa berhasil meraih gelar Magister Hukum dengan Indeks Prestasi 3.98 dan masa studi genap dua tahun. Pada awalnya ia tak meniatkan mendapatkan pin emas, karena baginya melakukan sesuatu harus semaksimal dan sebaik mungkin. Hal ini juga menjadi suatu kebanggaan baginya karena menjadi bukti jerih payah yang ia perjuangkan selama dua tahun terbayarkan.

Dalam studinya, Daffa mengambil konsentrasi Hukum Pidana hal ini dibuktikan dengan tesisnya yang berjudul “Ide Dasar Green Victimology dalam Kriminalisasi Pertanggungjawaban Pidana dan Pemidanaan Undang-Undang Bidang Lingkungan Hidup”. Ia mengerjakan tesis selama sembilan bulan dibawah bimbingan dosen pembimbing Dr. Mahrus Ali, SH., MH.  serta dosen penguji Dr. Aroma Elmina Martha, SH., MH. dan Prof. Dra. Sri Wartini, SH. M.Hum., Ph.D.

Setelah lulus dari FH UII, ia bercita-citanya menjadi seorang akademisi. Hal inilah yang mendasarinya menempuh pendidikan hingga magister untuk membanggakan orang tua dan keluarganya. Ia bahkan sudah merencanakan mengikuti program studi magister hukum ini semenjak menempuh Program Studi Hukum Program Sarjana FH UII. Menurutnya menempuh pendidikan hukum di FH UII sangat direkomendasikan karena di kampus ini didukung dengan kualitas para dosen, dedikasi tenaga kependidikan, serta fasilitas yang tidak pernah mengecewakan.

Peran besar dari dosen tentunya tak lepas dari keberhasilannya ini. Ia sangat berterima kasih pada dosen-dosen, khususnya Departemen Hukum Pidana FH UII yang telah memberi ilmu kepadanya. Ia pun juga mengharap berkah dari dosen atas ilmu-ilmunya sehingga dapat bermanfaat yang juga dapat mengantarkannya menjadi akademisi hukum, baik sebagai peneliti maupun dosen di bidang hukum pidana. Ia juga merasa dedikasi yang tinggi serta konsisten menjadi dorongan baginya meraih kesuksesan dalam akademik. Menurutnya baik S1, S2, sampai S3 bahkan Profesor sekalipun membutuhkan dedikasi yang tinggi, baik dari segi tenaga dan biaya serta konsisten dalam menekuni suatu bidang sehingga dapat menuju kesuksesan diperkuat dengan mengharap berkah atas ilmu dari dosen.

Di akhir Daffa memberikan saran dan tips bagi rekan-rekan yang sedang mengerjakan tesis maupun  sedang bingung ingin melanjutkan studi, diantarany pertama membuat rincian tujuan dan cara meraihnya, misalkan pada waktu tertentu, masa studi atau tahun sekian yang mau dicapai apa saja dan bagaimana langkah strategisnya. Kedua mencatat hal-hal yang penting di dalam maupun di luar kelas. Ketiga mengharap berkah dari dosen, karena menurutnya sebanyak apapun ilmu yang diraih, kalau tidak mendapatkan berkah dari dosen, diragukan kebermanfaatannya.

[KALIURANG]; Tim delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Peradilan Semu (KPS) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 1 National Moot Court Competition Piala Fransseda yang diselenggarakan oleh FH Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta.

Proses perlombaan ini dimulai sejak akhir Oktober yaitu fase pendaftaran dan open recruitment anggota delegasi. Kemudian mulai ke fase persiapan yaitu tahap pemberkasan dari tanggal 1 November 2023 sampai dengan tanggal 20 Februari 2023. Dalam tahap persiapan ini delegasi mempersiapkan penampilan presentasi pada tahap 1 kompetisi, selain itu juga menampilkan simulasi persidangan untuk kompetisi tahap 2. Kemudian fase terakhir perlombaan ini adalah fase closing ceremony sekaligus dengan pengumuman juara.

Karena persiapan perlombaan selama 7 (tujuh) bulan, selama masa persiapan anggota delegasi mendapatkan banyak pengalaman dan cerita menarik. Banyak suka duka yang dialami anggota delegasi selama mempersiapakan perlombaan ini, mulai dari jarang bertemu keluarga hingga merelakan kesenangan sesaat untuk tujuan yang pasti yaitu perlombaan ini. Selama masa pemberkasan, anggota delegasi memiliki bootcamp khusus yang dinamai sebagai ruber atau “rumah bersama”. Bootcamp ini menjadi tempat bagi anggota delegasi dalam mempersiapkan kompetisi ini, makan bersama, sholat berjamaah, hingga tadarus Al-Qur’an bersama, sehingga karena selalu berkumpul membuat anggota delegasi terasa lebih erat layaknya keluarga.

Dengan panjangnya masa kompetisi dan banyak pengalaman suka duka yang anggota delegasi alami, hingga menumbuhkan nilai prihatin yang hanya didapat ketika akan mengikuti NMCC saja. Sehingga segala doa usaha dan perjuangan delegasi selama mempersiapkan kompetisi ini, dapat memetik hasil yang sangat manis sehinnga menjadi suatu kebanggaan karena dapat mengharumkan nama kampus Universitas Islam Indonesia.

Andang Bramanto (21410663) sebagai ketua delegasi mengatakan tidak memiliki tips khusus untuk memenangkan perlombaan ini. Cukup berbekal menjaga hubungan baik kita dengan Allah SWT, kedua orang tua, teman sekitar kita, dosen yang selalu membantu memberi ilmu, dan tidak pernah malas dalam membaca, menulis, dan berdiskusi. Karena kegagalan sumbernya berasal dari ketidaktahuan dan timbulnya akan adanya rasa malas.

Dengan persiapan lomba yang cukup padat, anggota delegasi dituntut harus memperhatikan kewajiban utama sebagai mahasiswa yaitu membagi waktu dengan waktu perkuliahan. Meskipun terfokus untuk latihan persiapan perlombaan, kuliah tetap prioritas utama yang tidak bisa ditinggalkan. Sehingga setelah selesai waktu kuliah, fokus anggota delegasi kembali untuk mempersiapkan kompetisi, dan ini terus berlangsung dan konsisten selama kurang lebih 7 (tujuh) bulan.

Agar selalu termotivasi, anggota delegasi menanamkan mindset bahwa dalam mengikuti perlombaan ini, tidak semata-mata untuk mencari pengalaman dan relasi saja, melainkan juga mempertahankan tradisi juara dan membawa nama Universitas Islam Indonesia. Tentunya dibersaai dengan usaha dan doa, serta keyakinan bahwa perjuangan tidak akan mengkhianati hasil. Motivasi selanjutnya yang selanjutnya datang dari alumni dan senior Alumni FH UII yang berhasil dan sukses di dunia praktisi dan akademisi sehingga patut dan harus dicontoh jejak serta teladan mereka.

Dalam perjalanan meraih Juara 1 NMCC Piala Fransseda ini, delegasi KPS FH UII didampingi oleh beberapa dosen pembina yaitu  Teguh Sri Raharjo, S.H., Dr. H. Mahrus Ali, S.H., M.H., Wahyu Priyanka Nata Permana, S.H., M.H., dan Rizky Ramadhan Baried, S.H., M.H. Selain itu delegasi juga dibimbing dan didukung oleh Alumni dan Senior di KPS FH UII sehingga delegasi sukses dalam menjalani kompetisi ini.

Andang mengatakan bahwa anggota delegasi KPS FH UII, sangat bangga dan senang dapat memberikan sedikit kado spesial untuk UII sebagai kampus yang telah memberikan banyak ilmu dan manfaat. Andang juga berpesan kepada teman-teman mahasiswa bahwa pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa digunakan untuk mengubah dunia. Kalau mimpimu besar, usahanya tidak boleh kecil karena kesuksesan tidak datang hanya dengan menunggu saja, akan tetapi kesuksesan itu datang ketika kita berani mencoba, berani gagal, dan berani memulai. Tidak harus cepat, tapi harus tepat, tidak harus sekarang, tapi harus diusahakan dari sekarang, karena hidup bukan tentang kecepatan tapi tentang arah.

 

 

[KALIURANG]; Tim delegasi dari Study Club (SC) Business Law Community (BLC) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 3 National Business Legal Talk Contract Drafting and Negotiation Competition yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Andika Rian Putra Tama (20410540), Ziyad Padillah (20410019), Achmad Hafiz Ikrami (20410574), Devina Khairunnisa (21410349), Alif Altamziz (21410705), dan Nabila Sya’baniah (21410733).

Anggota delegasi melakukan registrasi pada bulan November, kemudian mempersiapkan berkas dan latihan negosiasi selama kurang lebih 4 bulan. Selama persiapan tim delegasi terkendala referensi yang kurang karena terkait perjanjian kerjasama, sementara mayoritas anggota delegasi belum pernah mengikuti lomba.

Kerjasama tim sangat dibutuhkan karena tim delegasi harus melakukan persiapan yang matang selama empat bulan. Selain itu menurunkan ego juga sangat diperlukan karena ego adalah penghambat, apalagi jika terjadi benturan antara anggota delegasi. Andika selaku ketua tim delegasi juga menambahkan bahwa untuk mempersiapkan perlombaan ini, selain menjalin kerjasama tim yang baik dan menurunkan ego, anggota delegasi harus tahan akan tekanan dan saling pengertian antar satu sama lain. Mengingat bukanlah waktu yang singkat untuk mempersiapkan perlombaan ini.

Selain dari persiapan yang matang, tim delegasi perlu pengorbanan lebih terutama terhadap waktu. Seperti angkatan 2020 yang harus menunda mengerjakan skripsi demi mempersiapkan lomba. Sementara angkatan 2021 harus membagi waktu antara tugas kuliah dan mempersiapkan lomba dengan baik. Maka dari itu, anggota delegasi mempersiapkan berkas pada malam hari saat tidak ada jadwal kuliah.

Seluruh anggota delegasi memiliki ambisi yang sangat kuat dalam mempersiapkan perlombaan ini. Terutama anggota delegasi angkatan 2020 karena ingin memenangkan perlombaan tingkat nasional sebelum lulus. Ambisi yang kuat ini juga didukung dengan bantuan alumni FH UII yang dulunya mengikuti SC BLC FH UII, dan juga Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. Dekan FH UII, yang memiliki konsentrasi di bidang Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sehingga tim delegasi mendapat banyak masukan yang membantu dalam perlombaan ini.

Andika berpesan kepada teman-teman mahasiswa FH UII untuk jangan menyia-nyiakan waktu karena waktu sangatlah berharga, apabila waktu sudah lewat, maka akan timbul penyesalan di kemudian hari. Kemudian harus memiliki tujuan dan mengerti cara mewujudkannya. Selalu semangat dan bekerja keras juga merupakan kunci dari mewujudkan tujuan. Terakhir, haruslah bekerja pintar agar dalam mengerjakan sesuatu dapat berjalan dengan efektif.

 

 

 

 

 

 

 

 

[KALIURANG]; Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) telah selesai menyelenggarakan seleksi pemilihan Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) 2023/2024. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya dengan tujuan untuk memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang mempunyai prestasi di bidang akademik maupun non-akademik, semangat belajar yang tinggi merupakan faktor penting yang mendorong mahasiswa untuk berprestasi.

Kegiatan seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi ini tidak serta merta secara instan, namun harus melewati beberapa tahapan yang ada. Di mulai pada tanggal 21 November 2023 hingga berakhirnya seleksi dan pengumuman pada 15 Desember 2023. Mahasiswa yang berhasil lolos seleksi pemberkasan sebanyak enam orang, yaitu:

  1. Tasya Fainurnissa (20410011)
  2. Alvin Daun (21410162)
  3. Ahmad Sulthon Zainawi (20410329)
  4. Muhammad Irfan Dhiaulhaq (21410678)
  5. Ratu Monarfha Pricilia (21410731)
  6. Badruzzaman (20410125)

Para mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi administrasi diwajibkan untuk hadir pada Presentasi Karya Tulis Ilmiah. Setelah melakukan presentasi karya tulis ilmiahnya, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab secara langsung oleh para dewan juri. Pada MAWAPRES FH UII 2023, dewan juri terdiri dari Ayunita Nur Rohanawati, S.H., M.H. selaku dosen FH UII dari Departemen Hukum Administrasi Negara, Dr. Jamaludin Ghafur, S.H., M.H. selaku dosen FH UII dari Departemen Hukum Tata Negara, dan Drs. Agus Triyanta., M.A., M.H., Ph.D. selaku dosen FH UII dari Departemen Hukum Perdata.

Dari seleksi tersebut munculah nama Muhammad Irfan Dhiaulhaq (21410678), sebagai Mahasiswa Berprestasi  Terbaik 1, disusul Alvin Daun (21410162), Mahasiswa Berprestasi Terbaik 2 dan Ahmad Sulthon Zainawi (20410329), Mahasiswa Berprestasi Terbaik 3. Penyerahan secara simbolis kepada para mahasiswa yang terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi Fakultas Hukum UII 2023/2024 diberikan oleh Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni.

Muhammad Irfan Dhiaulhaq, sebagai Mahasiswa Berprestasi Terbaik 1 merupakan mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana, Program Internasional (IP) FH UII. Irfan, nama sapaan sehari-harinya di lingkungan UII merasa bahwa ajang seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi yang diselenggarakan oleh FH UII ini sangatlah luar biasa. Ia mengatakan momen ini bisa membuat orang-orang yang belum pernah bisa meneliti apa pun bisa belajar bagaimana melakukan penelitian, meski hanya abstrak. Dalam seleksi mahasiswa berprestasi ini tidak hanya memulai dari awal, melainkan kemampuan yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, jika Anda memiliki pengalaman, sebaiknya maksimalkan untuk memudahkan presentasi dan penelitian diseleksi kedepannya.

Kunci sukses mencapai prestasi akademis yang tinggi terletak pada niat yang ikhlas, usaha yang sungguh-sungguh, dan bertawakal kepada Allah SWT. Ketiga hal ini saling berkaitan satu sama lain. Untuk mencapai prestasi akademis yang tinggi, peran dosen dan lingkungan akademis di FH UII sangatlah penting. Dosen sebagai jembatan kita untuk berkembang lebih baik dan lingkungan akademis FH UII turut mendukung keberhasilan mahasiswa. Lingkungan akademis yang mendukung  juga akan mendorong mahasiswa untuk terus belajar dan berprestasi.

Kemudian, Irfan juga memberikan saran dan tips kepada mahasiswa lain bahwa “Ia menyarankan mahasiswa untuk fokus pada hal-hal yang penting dan bermanfaat, membuat rencana yang realistis, dan harus adanya kemauan besar dari diri sendiri”. Sedangkan Irfan memberikan informasi detailnya yaitu: Dari semester 1 dan 2, fokus pada hal-hal di luar kompetisi, seperti kepanitiaan dan organisasi (internal dan eksternal); Dari semester 3 dan 4 fokus pada kompetisi dan seminar; Mulai semester 5 dan 6 fokus pada kompetisi tingkat tinggi, seperti PKM, Mawapres, konferensi (nasional atau internasional) atau kongres magang.

Irfan merasa bahwa persaingan di seleksi Mawapres FH UII ini sangat ketat, karena hanya terpilih enam mahasiswa dari sekian banyak mahasiswa yang berkompetisi dan berprestasi. Selanjutnya hanya tiga orang yang tersingkir dari Fakultas dan kemudian hanya dua orang yang diajukan ke Universitas. Irfan berpesan kepada peserta Mawapres mendatang untuk mengembangkan kemampuan berbahasanya, baik bahasa Inggris maupun bahasa lainnya. Kemampuan bahasa ini menjadi salah satu bahan penilaian dalam ajang Mawapres. Selain itu, peserta harus menemukan pembaruan dalam penelitiannya.

 

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi. Lalu Indra Ramadhana (19) setelah sebelumnya berhasil meraih juara kedua dalam ajang perlombaan Musabaqoh Tahfidzul Quran (MTQ) kategori 5 juz tingkat mahasiswa berskala internasional yang diadakan oleh Universitas Islam Riau (UIR) pada tanggal 24-31 Agustus 2023 lalu, kini kembali menyabet gelar juara.

Ia berhasil meraih juara pertama dalam lomba MTQ cabang Tilawah /Qari’ tingkat mahasiswa berskala internasional yang diadakan oleh Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) dalam rangka International Mahrojan of Ushuluddin 4.0 pada bulan November lalu. Lomba tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa internasional dari berbagai negara.

Lomba MTQ cabang Tilawah/Qari’ merupakan salah satu lomba yang diadakan dengan menguji bacaan peserta dengan irama tilawah bacaan Al-Quran tertentu, seperti Bayyati, Hijaz, Nahawan, dan Jiharkah.

Lomba tersebut diadakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan diadakan secara online dan babak final diadakan secara offline di kampus utama UNIDA yang terletak di Kabupaten Ponorogo.

Peserta lomba diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di dunia, untuk lomba MTQ cabang Tilawah/Qari’ dari UII mengirimkan 4 mahasiswa.

Bukan hanya Ia saja, Lalu Indra menyebutkan banyak dari mahasiswa UII yang ikut serta dalam perlombaan yang diadakan oleh UNIDA tersebut meraih gelar juara di ajang perlombaan lain, seperti lomba debat Bahasa Arab dan Tahfidzul Quran.

Lalu Indra sendiri mengakui bahwa tidak menyangka mendapatkan juara pertama, “nggak nyangka, soalnya saingannya berat-berat”, ungkap Lalu Indra. Pesaing yang dihadapi di babak final, merupakan peserta yang meraih juara dalam perlombaan lain yang pernah Ia ikuti sebelumnya, seperti peserta dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Daarul Quran, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Terakhir, Ia menyampaikan bangga telah membawa juara bagi UII, “seneng banget, soalnya udah dua kali membawa nama UII di ajang kompetisi nasional. Bangga bisa membawa nama UII, apalagi aku yang dari Fakultas Hukum dan rata-rata temenku bukan dari hukum, dari FIAI. Meskipun bukan dari jurusan yang linier dengan ajang perlombaan ini”, pungkas Lalu Indra.

 

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2023/2024 yang berlangsung pada hari Sabtu (25/11) di Gedung Auditorium Prof. Abdul Kahar Muzakir UII. Achmad Muchsin, Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) mendapatkan Pin Emas.

Achmad Muchsin, selama masa studi giat melakukan penelitian di bidang hukum lingkungan administrasi. Ia merasa tertarik melakukan penelitian di bidang hukum lingkungan administrasi didasarkan oleh rasa prihatin dengan kenyataan penurunan muka tanah di kawasan pesisir utara pulau jawa.

Komitmen yang menjadi kunci keberhasilannya adalah jangan pernah berhenti untuk berusaha dan ikuti setiap usaha dengan doa. Hal ini menghasilkan durasi pengerjaan disertasi selama 2 (dua) tahun dan durasi kuliah selama 3 (tiga) tahun 11 (sebelas) bulan. Berkenaan dengan hal ini judul disertasi berjudul “Rekonstruksi Hukum Perizinan Dalam Bidang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Keadilan Ekologis” dengan Promotor Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, SH., MM. dan Prof. Dra. Sri Wartini, SH., M.Hum.

Motivasi utama Achmad Muchsin dalam mengejar gelar Doktor adalah motivasi akademik sebagai seorang pendidik (dosen) di Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid yang setiap harinya dituntut melakukan pengembangan diri, terutama dari sisi akademik. Dalam hal pengembangan diri termasuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengembangan ilmu hukum yang akan ia bagikan.

Pada perjalanan studi didukung oleh para dosen FH UII yang berkualitas di bidangnya masing masing. Kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diberikan oleh tim tenaga kependidikan yang profesional sehingga tidak ada informasi yang terlewatkan. Serta infrastruktur dan fasilitas yang nyaman, tenang dan representatif untuk pengembangan ilmu.

Selama Achmad Muchsin menjadi bagian dari FH UII, terdapat satu moment terberat dalam menempuh pendidikan pada awal perkuliahan karena kultur belajar yang tinggi sedangkan jarak dengan studi sebelumnya yang begitu lama, sehingga menuntut untuk belajar lebih keras. Namun moment tersebut dapat diatasi karena dukungan banyak pihak, baik dosen maupun rekan-rekan yang terbuka untuk diajak bertukar pikiran.

Achmad Muchsin juga memberikan saran dan tips dalam menjalani pendidikan perkuliahan yaitu: Pertama, memilih FH UII sebagai tempat studi maka yakinlah bahwa kalian telah memasuki lingkungan pendidikan hukum yang tepat, dapat menumbuhkan atmosfir persaingan yang sehat dan menuntun kalian untuk selalu berusaha; Kedua, jangan pernah bosan untuk selalu berdoa dan meminta doa kepada orang tua, keluarga serta memohon ridho kepada guru agar ilmu yang diperoleh bermanfaat.

 

[Kaliurang]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas pada wisuda UII periode II Tahun Akademik 2023/2024 yang berlangsung pada hari Sabtu, (25/11) di Gedung Auditorium Prof Abdul Kahar Muzakir UII. Imran, mahasiswa  Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) berhasil mendapatkan pin emas dengan IPK 3,95 dari skala 4,00.

Imran mengaku terkejut dan tidak menyangka akan mendapatkan pin emas karena ia tidak hadir dalam gladi resik. Ia sendiri mengetahui IPK-nya setelah diumumkan oleh Prof. Dr. Budi agus Riswandi, S.H., M.Hum pada saat ujian terbuka.

Menurut Imran, dalam menempuh kuliah S3 hal yang paling sulit adalah menyusun disertasi. Namun, karena ia menyusun disertasi sambil bekerja, hal itu justru menguatkan tekadnya untuk menyelesaikan disertasi dengan membawa bahan-bahan disertasi dan menggunakan waktu luang saat bekerja untuk mencicil disertasinya. Strategi yang Ia gunakan dalam menyusun disertasi adalah dengan menargetkan menyusun disertasi sebanyak tiga sampai lima halaman setiap hari selama tiga jam setelah subuh dan tiga jam setelah pulang kerja.

Komitmen yang menjadi kunci keberhasilannya adalah dengan tekad dan kemauan yang kuat. Selain itu ketertarikan dalam membaca dan menulis merupakan hal yang penting. Hal ini menghasilkan durasi pengerjaan disertasi selama 2 (dua) tahun. Hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikan disertasi yang berjudul “Politik Hukum Pemberantasan Korupsi di Indonesia Pasca Orde Baru” dengan promotor  Prof. Dr. Rusli Muhammad, SH., MH. dan Dr. Suparman Marzuki, SH., M.SI.

Motivasi utama Imran dalam mengejar gelar doktor dalam menempuh kuliah S3 adalah untuk menambah ilmu pengetahuan. Ia tidak pernah berpikir untuk mendapatkan IPK tinggi bahkan pin emas karena yang terpenting baginya adalah dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat.

Menurutnya, peran dosen pembimbing dalam perjalanan studinya hanya memberikan arahan-arahan, sedangkan kuncinya adalah pada diri sendiri dengan tekad dan menggunakan kemampuan untuk menjelajahi literatur dalam menulis dan mencari bahan disertasi. Ia mengaku bahwa dirinya senang menulis yang sangat membantu ia untuk menulis disertasi secara cepat.

Imran pun membagikan saran dan tips bagi yang ingin melanjutkan studi S3 yaitu pastikan mampu, kuat dalam menulis, dan tidak cepat bosan. Selain itu, Imran menyarankan penggunaan handphone untuk mencari literatur dan menulis disertasi. Dengan begitu, penyusunan disertasi akan lebih cepat karena dapat menulis di mana saja.