[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi. Lalu Indra Ramadhana (19) setelah sebelumnya berhasil meraih juara kedua dalam ajang perlombaan Musabaqoh Tahfidzul Quran (MTQ) kategori 5 juz tingkat mahasiswa berskala internasional yang diadakan oleh Universitas Islam Riau (UIR) pada tanggal 24-31 Agustus 2023 lalu, kini kembali menyabet gelar juara.

Ia berhasil meraih juara pertama dalam lomba MTQ cabang Tilawah /Qari’ tingkat mahasiswa berskala internasional yang diadakan oleh Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) dalam rangka International Mahrojan of Ushuluddin 4.0 pada bulan November lalu. Lomba tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa internasional dari berbagai negara.

Lomba MTQ cabang Tilawah/Qari’ merupakan salah satu lomba yang diadakan dengan menguji bacaan peserta dengan irama tilawah bacaan Al-Quran tertentu, seperti Bayyati, Hijaz, Nahawan, dan Jiharkah.

Lomba tersebut diadakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan diadakan secara online dan babak final diadakan secara offline di kampus utama UNIDA yang terletak di Kabupaten Ponorogo.

Peserta lomba diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di dunia, untuk lomba MTQ cabang Tilawah/Qari’ dari UII mengirimkan 4 mahasiswa.

Bukan hanya Ia saja, Lalu Indra menyebutkan banyak dari mahasiswa UII yang ikut serta dalam perlombaan yang diadakan oleh UNIDA tersebut meraih gelar juara di ajang perlombaan lain, seperti lomba debat Bahasa Arab dan Tahfidzul Quran.

Lalu Indra sendiri mengakui bahwa tidak menyangka mendapatkan juara pertama, “nggak nyangka, soalnya saingannya berat-berat”, ungkap Lalu Indra. Pesaing yang dihadapi di babak final, merupakan peserta yang meraih juara dalam perlombaan lain yang pernah Ia ikuti sebelumnya, seperti peserta dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Daarul Quran, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Terakhir, Ia menyampaikan bangga telah membawa juara bagi UII, “seneng banget, soalnya udah dua kali membawa nama UII di ajang kompetisi nasional. Bangga bisa membawa nama UII, apalagi aku yang dari Fakultas Hukum dan rata-rata temenku bukan dari hukum, dari FIAI. Meskipun bukan dari jurusan yang linier dengan ajang perlombaan ini”, pungkas Lalu Indra.

 

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas pada Wisuda Periode II Tahun Akademik 2023/2024 yang berlangsung pada hari Sabtu (25/11) di Gedung Auditorium Prof. Abdul Kahar Muzakir UII. Achmad Muchsin, Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) mendapatkan Pin Emas.

Achmad Muchsin, selama masa studi giat melakukan penelitian di bidang hukum lingkungan administrasi. Ia merasa tertarik melakukan penelitian di bidang hukum lingkungan administrasi didasarkan oleh rasa prihatin dengan kenyataan penurunan muka tanah di kawasan pesisir utara pulau jawa.

Komitmen yang menjadi kunci keberhasilannya adalah jangan pernah berhenti untuk berusaha dan ikuti setiap usaha dengan doa. Hal ini menghasilkan durasi pengerjaan disertasi selama 2 (dua) tahun dan durasi kuliah selama 3 (tiga) tahun 11 (sebelas) bulan. Berkenaan dengan hal ini judul disertasi berjudul “Rekonstruksi Hukum Perizinan Dalam Bidang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Berbasis Keadilan Ekologis” dengan Promotor Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, SH., MM. dan Prof. Dra. Sri Wartini, SH., M.Hum.

Motivasi utama Achmad Muchsin dalam mengejar gelar Doktor adalah motivasi akademik sebagai seorang pendidik (dosen) di Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Abdurrahman Wahid yang setiap harinya dituntut melakukan pengembangan diri, terutama dari sisi akademik. Dalam hal pengembangan diri termasuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pengembangan ilmu hukum yang akan ia bagikan.

Pada perjalanan studi didukung oleh para dosen FH UII yang berkualitas di bidangnya masing masing. Kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diberikan oleh tim tenaga kependidikan yang profesional sehingga tidak ada informasi yang terlewatkan. Serta infrastruktur dan fasilitas yang nyaman, tenang dan representatif untuk pengembangan ilmu.

Selama Achmad Muchsin menjadi bagian dari FH UII, terdapat satu moment terberat dalam menempuh pendidikan pada awal perkuliahan karena kultur belajar yang tinggi sedangkan jarak dengan studi sebelumnya yang begitu lama, sehingga menuntut untuk belajar lebih keras. Namun moment tersebut dapat diatasi karena dukungan banyak pihak, baik dosen maupun rekan-rekan yang terbuka untuk diajak bertukar pikiran.

Achmad Muchsin juga memberikan saran dan tips dalam menjalani pendidikan perkuliahan yaitu: Pertama, memilih FH UII sebagai tempat studi maka yakinlah bahwa kalian telah memasuki lingkungan pendidikan hukum yang tepat, dapat menumbuhkan atmosfir persaingan yang sehat dan menuntun kalian untuk selalu berusaha; Kedua, jangan pernah bosan untuk selalu berdoa dan meminta doa kepada orang tua, keluarga serta memohon ridho kepada guru agar ilmu yang diperoleh bermanfaat.

 

[Kaliurang]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas pada wisuda UII periode II Tahun Akademik 2023/2024 yang berlangsung pada hari Sabtu, (25/11) di Gedung Auditorium Prof Abdul Kahar Muzakir UII. Imran, mahasiswa  Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD) berhasil mendapatkan pin emas dengan IPK 3,95 dari skala 4,00.

Imran mengaku terkejut dan tidak menyangka akan mendapatkan pin emas karena ia tidak hadir dalam gladi resik. Ia sendiri mengetahui IPK-nya setelah diumumkan oleh Prof. Dr. Budi agus Riswandi, S.H., M.Hum pada saat ujian terbuka.

Menurut Imran, dalam menempuh kuliah S3 hal yang paling sulit adalah menyusun disertasi. Namun, karena ia menyusun disertasi sambil bekerja, hal itu justru menguatkan tekadnya untuk menyelesaikan disertasi dengan membawa bahan-bahan disertasi dan menggunakan waktu luang saat bekerja untuk mencicil disertasinya. Strategi yang Ia gunakan dalam menyusun disertasi adalah dengan menargetkan menyusun disertasi sebanyak tiga sampai lima halaman setiap hari selama tiga jam setelah subuh dan tiga jam setelah pulang kerja.

Komitmen yang menjadi kunci keberhasilannya adalah dengan tekad dan kemauan yang kuat. Selain itu ketertarikan dalam membaca dan menulis merupakan hal yang penting. Hal ini menghasilkan durasi pengerjaan disertasi selama 2 (dua) tahun. Hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikan disertasi yang berjudul “Politik Hukum Pemberantasan Korupsi di Indonesia Pasca Orde Baru” dengan promotor  Prof. Dr. Rusli Muhammad, SH., MH. dan Dr. Suparman Marzuki, SH., M.SI.

Motivasi utama Imran dalam mengejar gelar doktor dalam menempuh kuliah S3 adalah untuk menambah ilmu pengetahuan. Ia tidak pernah berpikir untuk mendapatkan IPK tinggi bahkan pin emas karena yang terpenting baginya adalah dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat.

Menurutnya, peran dosen pembimbing dalam perjalanan studinya hanya memberikan arahan-arahan, sedangkan kuncinya adalah pada diri sendiri dengan tekad dan menggunakan kemampuan untuk menjelajahi literatur dalam menulis dan mencari bahan disertasi. Ia mengaku bahwa dirinya senang menulis yang sangat membantu ia untuk menulis disertasi secara cepat.

Imran pun membagikan saran dan tips bagi yang ingin melanjutkan studi S3 yaitu pastikan mampu, kuat dalam menulis, dan tidak cepat bosan. Selain itu, Imran menyarankan penggunaan handphone untuk mencari literatur dan menulis disertasi. Dengan begitu, penyusunan disertasi akan lebih cepat karena dapat menulis di mana saja.

[KALIURANG]; Tim delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Student Association of International Law (SAIL) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Program Internasional Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Champions of 18th Indonesian National Round of the International Humanitarian Law Moot Court Competition 2023 yang diselenggarakan oleh UGM dan Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia-Timor Leste.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Ahmad Kushay (22410697), Faidat Temitope Balogun atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Bubu (20410903), Nazhira Danella Zata Amani (22410025), dan Chelsea Chandany Rahman (22410685). Dalam mempersiapkan perlombaan ini, mereka harus mengorbankan waktu kuliah hingga jam tidur. Sehingga terkadang anggota delegasi terpaksa tidak mengikuti kelas untuk berlatih dan lebih fokus terhadap lomba.

Proses perlombaan ini terbilang cukup lama. Dari tanggal 11 Juni 2023 hingga berakhirnya perlombaan pada bulan November 2023. Perlombaan ini bisa terbilang sama dengan praktik moot court pada umumnya, namun perlu mendalami hukum humaniter internasional untuk memecahkan suatu kasus fiksi dalam perlombaan ini. Peserta ditugaskan untuk membuat berkas kasus untuk jaksa dan penasihat hukum terdakwa. Kemudian setelah mengirimkan berkas, peserta harus berpidato dihadapan juri di dalam ruangan yang sudah dibuat sama seperti pada Mahkamah Internasional.

Kunci dari kesuksesan anggota delegasi dalam menjuarai perlombaan ini adalah selalu sabar, istiqamah, dan fokus terhadap apa yang dikerjakan. Selain itu, dukungan dan berbagi pengalaman dari para kakak tingkat dan alumni yang tergabung pada UKM SAIL juga ikut menjadi kunci kesuksesan dalam menjuarai perlombaan ini.

Untuk meraih juara dalam kejuaraan ini, Ahmad dan Bubu mengatakan bahwa harus ada alasan yang kuat dari diri sendiri dan alasan untuk mengembangkan karir di masa depan agar selalu termotivasi dalam melalui proses perlombaan.

Ahmad dan Bubu berpesan kepada teman-teman mahasiswa untuk jangan menyerah ketika sedang berjuang dan harus selalu fokus pada tujuan. Selain itu, sebagai mahasiswa perlu untuk mencari tahu hal-hal lain selain dunia perkuliahan selama menjadi mahasiswa. Sehingga tidak hanya fokus terhadap kuliah saja.

 

[KALIURANG]; Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (KKA) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar Hibah Penelitian Hukum “Dean Research Grant FH (DRG) UII 2023”. Ajang rutinan ini bertujuan agar meningkatkan minat dan bakat mahasiswa di bidang hukum dengan menciptakan suasana kompetisi di FH UII. Ajang ini digelar pada hari Rabu, 22 November 2023 dan Kamis, 23 November 2023 di Lobby Depan Lantai 1 Gedung FH UII. Diikuti 11 tim, yang terdiri 5 tim Mahasiswa S1, 4 tim Mahasiswa Program Magister dan 2 tim Mahasiswa Program Doktor turut memeriahkan dengan menjadi peserta dalam ajang ini.

Pada hari pertama, Rabu (22/11/2023) berkonsep kompetisi untuk jenjang S1. Ajang ini dimulai dengan Lagu Indonesia Raya dan Hymne UII. Selanjutnya, sambutan dari Dekan FH UII, Prof., Dr. Budi Agus Riswandi, SH., M.Hum. sekaligus membuka secara resmi ajang tersebut. Kemudian dilanjutkan presentasi 5 tim dari Program S1 yang berkesempatan tampil di hari pertama untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, dengan rincian peserta sebagai berikut:

  • Tim 1 dengan judul “Risk – Based Approach: Telaah Kritis Penerapannya dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan Stabilitas Lingkungan” beranggotakan:
  1. Muhammad Irfan Dhiaulhaq AR (21410678)
  2. Septika Nanda Arifia (20410834)
  3. Salza Farikah Aquina (20410798)
  • Tim 2 dengan judul “Proyeksi Hubungan Kemitraan Industrial Sebagai Upaya Perlindungan Hukum dan Pemenuhan Hak Bagi Pengemudi Transportasi Online” beranggotakan:
  1. Ibrahim (21410112)
  2. Muhammad Andika Eka Prasetya (21410103)
  3. Najaf Shaf Ghaza (21410119)
  4. Ratu Monarfha Pricilia (21410731)
  • Tim 3 dengan judul “Sustainable Universities: Formulasi Kebijakan Pengelolaan Sampah di Perguruan Tinggi” beranggotakan:
  1. Danung Wirahadi (20410068)
  2. Aditya Khrisna Murti (20410605)
  3. Annida Qutrotun Nada (20410297)
  • Tim 4 dengan judul “Judicial Activism Sebagai Basis Ideal Judicial Decision Making oleh Hakim Konstitusi dalam Mengentaskan Autocratic Legalism” beranggotakan:
  1. Ahmad Sulthon Zainawi (20410329)
  2. Muhammad Nadhif Bilnadzary (21410123)
  3. Dandi Dwie Lisadi (21410568)
  4. Muhammad Fajar Rizki (21410638)
  • Tim 5 dengan judul “Urgensi dan Formulasi Pengaturan Text and Data Mining (“TDM”) dalam Ketentuan Hak Cipta di Indonesia” beranggotakan:
  1. Alvin Daun (21410162)
  2. Muhammad Haris (20410577)
  3. Fadhila Shintauri (21410582)
  4. Arbi Dahlia (21410599)

Mereka mempresentasikan penelitiannya di hadapan dewan juri yang berjumlah 5 orang. Dewan juri tersebut diantaranya: Ahmad Sadzali, Lc. MH.; Ayu Izza Elvany, SH., MH.; Dr. Idul Rishan, SH., MH.; Indah Parmitasari, SH., MH.; dan Rizky Ramadhan Baried, SH., MH.. Dewan juri tersebut me-review dan memberikan pertanyaan terkait presentasi hasil penelitian para peserta untuk menguji pemahaman peserta terkait hasil penelitiannya tersebut. Para peserta pun cukup serius dan tampil impresif dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan serta masukan dari dewan juri. Selain itu, presentasi tersebut disaksikan para mahasiswa dan civitas FH UII.

Setelah semua peserta tampil, para dewan juri menilai dan menentukan juara pada hari pertama bersamaan dengan break time. Setelah break time, para peserta berkumpul untuk mengetahui Peneliti terbaik jenjang S1 Dean Research Grant FH UII 2023 pada hari pertama. Terbaik I diraih oleh Tim 5, disusul Terbaik II oleh Tim 1 dan Tim 2 sebagai Terbaik III. 

Alvin Daun, selaku Ketua Tim 5 peraih Terbaik I merasa ajang ini luar biasa. Menurutnya, ajang ini dapat mengukur pemahaman hukum yang telah mereka pelajari di bangku perkuliahan. Selain itu, ajang ini menurutnya dapat melatih kerjasama dan konektivitas mereka dengan dosen pembimbingnya, Abdurrahman Al Faqiih, S.H., M.A., LL.M. sehingga terjalin interaksi yang baik sejak persiapan penelitian pada Juli 2023.

“Saya harap semakin banyak peserta yang akan terlibat di tahun-tahun yang akan datang sehingga semakin kompetitif dan serius dalam DRG nanti. Serta semoga semakin banyak ide-ide yang semakin “out of the box” sehingga melahirkan mahasiswa yang responsif atas peristiwa hukum di era yang senantiasa begitu progresif saat ini.” pungkasnya.

Ajang ini berlanjut ke hari kedua, Kamis (23/11/2023) dengan konsep forum diskusi hasil penelitian bersama reviewer. Terdapat 2 tim dari jenjang Doktor, 2 tim dari jenjang Magister Kenotariatan (MKn), dan 2 tim dari jenjang Magister Hukum (MH), dengan rincian:

  1. Jenjang Doktor
  • Tim 1 dengan judul “Konsep Pembatasan Hak Dipilih Bagi Pejabat Negara Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 68/PUU-XX/2022” beranggotakan:
  1. Bill Nope (22932013)
  2. Muhammad Erfa Redhani (22932012)
  • Tim 2 dengan judul “Urgensi Asas Ilahiyah dalam Pelaksanaan Eksekusi Putusan Arbitrase di Indonesia” beranggotakan:
  1. Huzaimah Al-Anshori (22932006)
  2. Akhlis Mukhidin (22932016)
  3. Sapto Hadi Pamungkas (22932015)

  1. Jenjang MH
  • Tim 1 dengan judul “Implikasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan terhadap Penyelenggaraan Bank Pengkreditan Rakyat di Daerah (Studi di Kabupaten Boyolali dan Kota Yogyakarta)” beranggotakan:
  1. Taufiqurrahman (22912045)
  2. Rahmadina Bella Mahmuda (21912083)
  • Tim 2 dengan judul “Urgensi Asas Ilahiyah dalam Pelaksanaan Eksekusi Putusan Arbitrase di Indonesia” beranggotakan:
  1. Lalu Subandari (21912068)
  2. Yustika Ardhany (21912092)
  1. Jenjang MKn
  • Tim 1 dengan judul “Penerapan Nilai Sosial, Ekonomi dan Budaya pada Tanah terhadap Putusan Konsinyasi di Pengadilan Negeri Wates” beranggotakan:
  1. Androvaga Renanda Tetama (21921003)
  2. Ayu Pratiwi (21921004)
  • Tim 2 dengan judul “Penyelesaian Pertentangan Norma Hukum terhadap Sita Aset Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)” beranggotakan:
  1. Novita Sari (22921088)
  2. Muhammad Iswan (22912068)

Masing-masing jenjang terdapat reviewer yang sesuai dengan jenjangnya. Reviewer berbagai jenjang sebagai berikut:

  • Doktor : Hanafi Amrani, SH., MH., LLM., Ph. D.; Prof. Dr. Ridwan, SH., M.Hum.; Dr. Jamaludin Ghafur, SH., MH
  • MH : Dr. Idul Rishan, SH., MH.; Dr. Drs. Muntoha, SH., MH.; Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D.
  • MKn : Dr. Abdul Jamil, SH., MH.; Dr. Bambang Sutiyoso, SH., M. Hum.; Dr. Umar Haris Sanjaya, SH., MH.

Para reviewer memberikan pertanyaan, kritikan dan masukan terhadap para peserta terkait penelitiannya. Para peserta menanggapi dengan baik respon reviewer terhadap presentasi yang mereka tampilkan. Setelah presentasi, dilanjutkan penyerahan insentif kepada peserta dan dilanjutkan doa oleh Wakil Dekan KKA, Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D..

Novita Sari, peserta DRG Tim 2 jenjang MKn menyampaikan bahwa ajang ini sangat luar biasa. Menurutnya ajang ini meningkatkan minat dan bakat serta potensi mahasiswa hukum pada bidang penelitian. Selain itu dirinya berpesan pada mahasiswa UII agar selalu bergerak dalam mencari informasi kompetisi dari akademik yang berpeluang memberikan benefit kepada mahasiswa dari segi finance, pengetahuan dan sebagainya. Muhammad Iswan, rekan timnya menambahkan untuk mahasiswa agar mengikuti ajang-ajang seperti DRG ini. Ajang ini sangat memberikan banyak manfaat dan membuka wawasan mahasiswa, khususnya S1 agar lebih mendapatkan pemahaman hukum lebih baik. Akhir wawancara, Muhammad Iswan memberikan sebuah kutipan pada mahasiswa. “Perkuat bacaanmu, jika bacaanmu kuat, kamu akan dapat melihat hal-hal yang bisa diteliti, khususnya pada paradigma hukum dan kebahasaanmu dapat terlatih.” pungkasnya.

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih bebagai kategori juara dalam acara Jambore Klinik Etik dan Advokasi yang diselenggarakan oleh Komisi Yudisial Republik Indonesia (6-9 November 2023) dengan tema “Membangun Kader Bangsa yang Menjaga Kehormatan Hakim dan Peradilan“. Acara ini merupakan rangkaian akhir dari program Klinik Etik dan Advokasi yang telah diselenggarakan selama kurang lebih enam bulan di berbagai universitas ternama di Indonesia yang menjadi mitra dengan Komisi Yudisial Republik Indonesia. Acara ini pada dasarnya berfokus pada advokasi tentang kampanye Anti PMKH (Perbuatan Merendahkan Kehormatan dan Keluhuran Martabat Hakim) dan diselenggarakan di Pondok Kapilih Resort Pancawati Bogor, Jawa Barat.

Penghargaan yang diraih oleh tim delegasi FH UII dalam Jambore KEA KY RI 2023 antara lain, Juara 1 Tim Terdisiplin, Juara 2 Orasi, Juara 2 Pameran Alat Kampanye, Juara 3 Penulisan Paper, Juara 1 Artikel Populer (nonpeserta), Juara 2 (non peserta). Para pemenang lomba mendapatkan hadiah berupa trophy, sertifikat dan uang pembinaan.

FH UII sendiri mengirimkan tujuh delegasi mahasiswa dan tiga mentor, serta dua lainnya merupakan delegasi non peserta KEA 2023. Anggota delegasi Juara 1 dalam kategori Tim Terdisplin adalah seluruh tim delegasi FH UII, anggota delegasi peraih Juara 2 Orasi adalah Muhammad Fajar Rizky (21410638), anggota delegasi peraih Juara 3 penulisan Paper adalah Alya Citra Muna Anjani (20410303) dan Fadhila Shitauri (21410582), Juara 1 Artikel Populer (nonpeserta) adalah Diva Febrina Nurcahyani Rahman (20410779), Juara 2 Artikel Populer adalah Andre Fairuz Laode Ngkowe (22410620), dan anggota delegasi yang mewakili FH UII dalam presentasi alat kampanye adalah Septika Nanda Arifia (20410834) dan Galuh Putri Maharani (20410891), namun dalam perolehan Juaranya diserahkan teruntuk semua anggota delegasi FH UII.

 

Tidak hanya itu, delegasi tim debat hukum FH UII yang beranggotakan Septika Nanda Arifia (20410834), Galuh Putri Maharani (20410891), dan Muhammad Irfan Dhiaulhaq AR (21410678) berhasil melaju hingga babak semi final dan menduduki posisi ketiga dalam kompetisi ini. Anggota delegasi atas nama Amir Machmud (20410407) yang mewakili FH UII dalam lomba Telaah Kasus dan pembuatan Maxim Credo pun tidak kalah keren dalam melakukan kinerjanya demi membanggakan fakultas hukum tercinta.

“Penyeleksian anggota delegasi Jambore KEA KY RI 2023 ini dilaksanakan cukup ketat, dimulai dari seleksi sebagai anggota Klinik Etik dan Advokasi KY RI 2023 yang memangkas ratusan mahasiswa menjadi hanya 25 orang saja, dan dipangkas lagi menjadi 7 orang sebagai anggota delegasi Jambore KEA KY RI 2023, sehingga tentu para mahasiswa ini adalah orang orang yang terbaik dan yang terpilih”, ujar salah satu mentor, Bapak Rizky Ramadhan Baried, S.H., M.H.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H.,M.Hum juga menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian delegasi FH UII pada kegiatan Jambore KEA KY RI 2023 ini (10 November 2023).

“Alhamdulillah, tentunya saya merasa sangat bangga dan mengapresiasi pencapaian yang telah diraih oleh delegasi lomba ini. Hal ini menunjukkan bahwa peserta dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indoneasia (FH UII) telah terbukti memiliki pemahaman substansial dan menunjukkan ketekunan yang luar biasa dalam upaya mereka. Saya juga merasa sangat senang dengan predikat Tim Terdisiplin, hal ini yang menjadikan pembeda dengan universitas lain, yang mana dalam kegiatan dan kondisi apapun, kita sebagai insan ulul albab harus selalu disipilin, baik disiplin dalam melaksanakan solat, belajar, dan menjalani kehidupan sehari-harinya”, pungkasnya.

Para anggota delegasi juga berharap bahwasannya, tongkat estafet perjuangan ini harus terus berlanjut hingga tahun-tahun selanjutnya, mereka juga berharap agar suatu saat FH UII dapat memenangkan kategori juara umum, dan mereka dengan lugas menyatakan siap untuk memberikan arahan dan gambaran lomba kepada para delegasi Jambore KEA KY RI selanjutnya untuk dapat senantiasa mengharumkan nama kampus tercinta dengan semangat membangun negeri.

 

 

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara 3 Kompetisi Karya Tulis Ilmiah “Criminal Law Exhibition” yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang. Sub tema karya yang dilombakan yaitu “Upaya Penegakan Hukum Terhadap Tipikor”.

Lomba Karya Tulis Ilmiah ini diikuti oleh 12 delegasi dari berbagai Universitas di Indonesia. FH UII sendiri mengirimkan dua delegasi pada perlombaan, yang mana dari kedua delegasi tersebut berhasil menduduki babak final 10 besar. Anggota delegasi peraih Juara 3 pada perlombaan ini adalah Abdullah Widy A. (19410659) dan M. Hilmi Miftahzen R. (19410707).

Pendaftaran sekaligus pengumpulan berkas karya ilmiah dilaksanakan pada tanggal 6 September 2023. Pada tahap penyisihan pertama tim delegasi FH UII berhasil menduduki peringkat kedua dengan nilai 710 point. Tahap final dilaksanakan dengan mempresentasikan hasil karya tulis sekaligus sesi tanya jawab oleh juri yang dilaksanakan pada 17 September 2023. Tim delegasi mempersiapkan lomba Karya Tulis Ilmiah ini dalam waktu dua hari yang mana dalam pengerjaannya dibutuhkan ketelitian terutama pada pengecekan plagiasi.

“Dari segi pengalaman hal  yang paling berkesan adalah ketika kami melakukan presentasi. Antara juri dan peserta lomba memiliki perbedaan pandangan yang justru menghasilkan agrumen hukum yang berbeda antara juri dengan peserta diluar dari karya tulis yang disampaikan. Akan tetapi hal tersebut menjadi sisi seru sekaligus menantang dalam keikutsertaan kami di perlombaan ini” ujar salah satu anggota delegasi, Hilmi.

Hilmi juga memberi pesan  bahwa mahasiswa FH UII harus berani mencoba hal-hal baru dan melatih mental dengan ikut berkompetisi. Dari pengalam itulah akan terlatih upaya dalam menganalisis hukum, beragrumen hukum, dan tentunya mengasah wawasan hukum serta public speaking.

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 1 Lomba Legislative Drafting Fasih Law Fair 2023 bertemakan, “Pentingnya Status Kewarganegaraan Untuk Kepastian Hukum Masyarakat Sipil” yang diselenggarakan oleh DEMA FASIH 2023 Kabinet Satria Wicaksana Universitas Islam Negeri Sayyidina Ali Rahmatullah Tulungagung.

Tim delegasi FH UII beranggotakan lima mahasiswa yang terdiri atas tiga orang angkatan 2020, yakni Ahmad Sulthon Zainawi, Melly Puspita Dewi, dan Deliya Denesta. Lalu adua orang lainnya dari angkatan 2021 yaitu Alvin Daun dan Ratu Monarfha Pricilia. Tim ini diketuai oleh Alvin Daun.

Perlombaan Legislative Drafting terbagi menjadi dua babak. Babak pertama  adalah Pemberkasan Legislative Drafting dengan estimasi waktu lima pekan dimulai sejak tanggal pendaftaran 5 Mei-12 Juni 2023. Kemudian, penjurian berkas diselenggarakan selama delapan hari untuk menentukan lima tim yang lolos ke babak selanjutnya. Berkat usaha, ketekunan dan kerja sama yang baik, tim delegasi FH UII berhasil lolos ke babak final.

Penyelenggaraan babak final dilaksanakan secara luring di Gedung Fakultas Syariah & Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sayyidina Ali Rahmatullah Tulungagung pada 23-26 Juni 2023. Mekanisme perlombaan pada babak final, para finalis diberikan kesempatan untuk mempresentasikan berkasnya dengan estimasi waktu 45 menit, terdiri dari 15 menit untuk sesi pemaparan berkas dan 30 menit untuk sesi tanya jawab.

Perlombaan Legislative Drafting ini adalah suatu pengalaman baru bagi mereka. Segala kesulitan mereka hadapi dengan ketekunan serta bantuan dari beberapa senior dan dosen FH UII yang pernah memiliki pengalaman dalam bidang ini untuk mengoreksi, memberikan kritik dan saran yang membangun pada saat pemberkasan.

Pada proses jalannya perlombaan sendiri, Alvin Daun mengakui bahwasannya diperlukan diskusi yang sangat intens dalam merumuskan Rancangan Undang-Undang terkait tema yang dibawakan. Terlebih bagi angkatan 2021 yang belum mendapatkan mata kuliah Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Namun, hal itu justru menjadi tantangan yang memicu keseruan tersendiri bagi mereka untuk saling bertukar pikiran dan beradu gagasan satu sama lain melalui kerja sama tim serta bonding yang baik.

Menurutnya, perlombaan bukanlah ajang untuk sekedar mencari gelar  juara semata, perlombaan adalah bagaimana proses untuk tumbuh dan bertanggung jawab atas amanah dan nama baik kampus yang memberikan kesempatan untuk membawa nama FH UII pada kancah nasional. Doa dan ikhtiar merupakan pondasi yang utama dalam jalannya proses perlombaan.

Melalui pesannya, Alvin Daun menyampaikan, “Terus jaga api semangat untuk teman-teman semua selama menempuh studi dan berani untuk mengambil kesempatan berkompetisi, setidak-tidaknya untuk menguji sejauh mana pembelajaran yang diserap selama menghadiri ruang-ruang akademisi di kampus perjuangan FH UII. Adapun PR selanjutnya adalah, dengan adanya gelar Juara, upaya mempertahankannya  akan jauh lebih sulit daripada mendapatkan juara itu sendiri. Stay hungry, stay foolish, masih banyak kesempatan emas menunggu lagi di masa yang akan datang. Jadi, jangan lupa untuk terus menjaga api semangat dan ambisi mengharumkan nama FH UII. Cara paling mudahnya adalah dengan aktif berdiskusi di ruang kelas dan menghadiri kesempatan mengasah diri melalui serangkaian kegiatan yang dihadirkan KM FH UII melalui Lembaga, UKM, maupun study club FH UII.”

 

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas dalam Wisuda Periode I Tahun Akademik 2023/2024 yang ebrlangsung pada hari Sabtu (30/9) di Gedung Auditorium Kahar Muzakir UII. Tamara Alifadina, mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM) Angkatan 48 mendapatkan pin emas.

Tamara Alifadina, pada awalnya Ia mengambil BKU Hukum Agraria, namun dikarenakan BKU terserbut tidak memenuhi jumlah minimum mahasiswa untuk membuka kelas, maka Ia berbesar hati untuk mengambil BKU Hukum Bisnis. Setelah berkomitmen 2 semester menjalaninya Ia bersyukur atas ketidaksengajaan tersebut membawa saya tersesat di jalan yang benar. Hal tersebut yang menjadi motivasinya bahwa hidup yang dijalani walau terkadang tidak sesuai dengan harapan, akan ada suatu titik dimana kita menyadari dan mensyukuri bahwa Allah sebagai sebaik-baik perencana.

Komitmen yang menjadi kunci keberhasilannya yaitu Mujahadah atau bersungguh-sungguh, disertai Man Jadda Wajada menjadi  pengingat diperkuat dengan doa dan usaha. Hal ini menghasilkan durasi pengerjaan tugas akhirnya selama 2 (dua) bulan dan durasi kuliah selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan. Adapun judul tugas akhirnya berjudul Force Majeur dalam Pelaksanaan Perjanjian sebagai Upaya Preventif Permohonan Pailit secara Premature (Studi Kasus Putusan Nomor 24/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN Niaga Sby)” dengan dosen pembimbing Prof. Dr. Ridwan Khairandy, S.H., M.H. dan Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum.

Motivasi utama Tamara dalam mengejar gelar Magister Hukum adalah mengasah pola pikir dan pengetahuan dibidang hukum terutama hukum kontrak dan hukum kepailitan. Hal tersebut diharapkan dapat menunjang cita-cita hidup yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menjadi seorang akademisi.

Para dosen FH UII yang berkualitas dan berpengalaman dalam bidangnya (baik keahlian maupun pengetahuan) juga memotivasinya untuk mengasah kompetensi diri dalam berpikir kritis dan sistematis baik secara lisan maupun tertulis. Kemudahan dalam mengakses literasi dengan fasilitas yang tersedia baik online maupun offline, mampu menunjang proses belajar mengajar di lingkungan akademis UII.

Visi UII yang berbasis rahmatan lil’alamin menjadikannya bersemangat dalam menuntut ilmu karena Ia berusaha agar ilmu tersebut mampu bermanfaat bagi lingkungan akademis maupun masyarakat luas nantinya.

Selama Tamara menjadi bagian dari FH UII sejak S1 maupun S2, Ia tergolong mahasiswi yang memiliki komitmen yang kuat dalam belajar, mengingat bahwa perpaduan antara hukum konvensional dan hukum agama di UII memberi saya kesempatan untuk open minded namun tetap mengedepankan aqidah & akhlak.

Tamara pun membagikan saran dan tips dalam menjalani pendidikan dalam dunia perkuliahan yaitu: membuat perencanaan goals jangka waktu 1 (satu) bulan; membuat to do list harian; dan melakukan evaluasi goals tiap awal bulan dan evaluasi to do list setiap hari. Kunci dalam meraih prestasi adalah komitmen untuk disiplin dan menghindari sikap prokrastinasi.

 

[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Komunitas Peradilan Semu (KPS) Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FH UII mengadakan Internal Moot Court Competition (IMCC) Piala Artidjo Alkostar 2023 yang berlangsung selama 3 bulan, dimulai tanggal 11 Juni – 18 September 2023.

Tema IMCC Piala Alkostar 2023 yakni “Terbentuknya Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia melalui Internal Moot Court Competition untuk Mewujudkan Generasi  Emas Anti Moral Hazard dan Fraud”. Dipilihnya tema tersebut karena Fraud memiliki arti menipu, dan hal tersebut diperkuat dengan bentuk penulisan dokumen yang kini telah mengalami kemajuan sehingga semua bentuk dokumen terkadang sudah dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Seperti halnya pada saat ini terkadang kita bisa mengetahui bentuk surat yang sebenarnya itu bersifat privasi hanya dari lini masa media sosial. Namun terkadang dibalik eloknya kemajuan pasti akan selalu diikuti dengan bentuk kejahatan. Tindakan ini menimbulakn tindak pidana yang harus diselesaikan dengan procedural yang telah ditentukan.

Acara ini ditujukan kepada mahasiswa aktif FH UII Angkatan 2021 dan 2022. Adapun output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah kompetisi yang diikuti sebagai wadah mahasiswa untuk belajar memahami, mengerti dan dapat mengaplikasikan bagaimana menjadi para penegak hukum yang baik dan berintegritas khususnya dalam penegakan hukum kemudian sarana pembelajaran secara praktikal bagi mahasiswa Fakultas Hukum mengenai sistem peradilan di Indonesia sebelum terjun ke dalam dunia praktik hukum.

Agenda tahun ini diikuti oleh peserta yang cukup banyak serta minat yang sangat tinggi. Dibagi menjadi 5 kelompok diantaranya Gathotkaca, Setyaki, Wisanggeni, Antasena dan Abimanyu. Tiap kelompok berisi 16 anggota yang dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Perlombaan tahun ini dibuat semirip mungkin dengan National Moot Court Competition (NMCC) dalam segi pelaksanaannya dan persiapannya.

Tim Gathotkaca dinobatkan sebagai juara utama IMCC 2023 menyisipkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, mengajari dan membersamai dalam perlombaan kali ini. Terlepas dari kemenangan yang diperoleh, proses yang dirasakan selama persiapan bersama tim adalah hal yang sangat berkesan dan tak terlupakan.

Durasi 3 bulan yang diawali dengan pembagian kelompok dari pihak panitia, dan diminta untuk menggali lebih dalam kembali dasar-dasar pidana. Tiap kelompok diberikan kasus yang berbeda, yang harus dikembangkan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Mulai dari membuat berkas secara runtut dan bersama-sama hingga Latihan sidang yang harus dilalui oleh tiap kelompok.

Rizky Nur Hidayat, selaku Ketua Panitia menyampaikan “terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim kerja Internal Moot Court Competition (IMCC) Piala Artidjo Alkostar 2023 yang telah bekerja dengan sangat baik serta telah merelakan waktunya dalam acara ini. IMCC ini menjadi kawah chandradimukanya KPS FH UII dalam membentuk mental delegasi guna NMCC.”

Harapannya teman-teman peserta jangan pernah merasa cukup dalam belajar, banyak sekali ilmu yang masih bisa dicapai. Berhentilah mencari alasan mengapa kita gagal namun mulailah mencari alasan mengapa kita harus sukses. Sukses itu akibat dan rajin dalam menjalaninya itu sebab. Semoga kedepannya teman-teman peserta IMCC ini dapat menjadi ujung tombak lumbung prestasi FH UII.

Semoga kedepannya teman-teman peserta IMCC ini dapat menjadi ujung tombak lumbung prestasi FH UII. . Sudah saatnya untuk Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia menjadi Singa “Sang Raja Rimba” yang berada dipuncak rantai makanan kancah Peradilan Semu di Indonesia. Ketika Kompetisi Peradilan Semu tingkat Nasional dikumandangkan maka nama KPS FH UII menjadi suatu ketakutan yang perih mendalam bagai luka yang disiram air garam dan mimpi buruk untuk para lawan-lawannya.