[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih bebagai kategori juara dalam acara Jambore Klinik Etik dan Advokasi yang diselenggarakan oleh Komisi Yudisial Republik Indonesia (6-9 November 2023) dengan tema “Membangun Kader Bangsa yang Menjaga Kehormatan Hakim dan Peradilan“. Acara ini merupakan rangkaian akhir dari program Klinik Etik dan Advokasi yang telah diselenggarakan selama kurang lebih enam bulan di berbagai universitas ternama di Indonesia yang menjadi mitra dengan Komisi Yudisial Republik Indonesia. Acara ini pada dasarnya berfokus pada advokasi tentang kampanye Anti PMKH (Perbuatan Merendahkan Kehormatan dan Keluhuran Martabat Hakim) dan diselenggarakan di Pondok Kapilih Resort Pancawati Bogor, Jawa Barat.

Penghargaan yang diraih oleh tim delegasi FH UII dalam Jambore KEA KY RI 2023 antara lain, Juara 1 Tim Terdisiplin, Juara 2 Orasi, Juara 2 Pameran Alat Kampanye, Juara 3 Penulisan Paper, Juara 1 Artikel Populer (nonpeserta), Juara 2 (non peserta). Para pemenang lomba mendapatkan hadiah berupa trophy, sertifikat dan uang pembinaan.

FH UII sendiri mengirimkan tujuh delegasi mahasiswa dan tiga mentor, serta dua lainnya merupakan delegasi non peserta KEA 2023. Anggota delegasi Juara 1 dalam kategori Tim Terdisplin adalah seluruh tim delegasi FH UII, anggota delegasi peraih Juara 2 Orasi adalah Muhammad Fajar Rizky (21410638), anggota delegasi peraih Juara 3 penulisan Paper adalah Alya Citra Muna Anjani (20410303) dan Fadhila Shitauri (21410582), Juara 1 Artikel Populer (nonpeserta) adalah Diva Febrina Nurcahyani Rahman (20410779), Juara 2 Artikel Populer adalah Andre Fairuz Laode Ngkowe (22410620), dan anggota delegasi yang mewakili FH UII dalam presentasi alat kampanye adalah Septika Nanda Arifia (20410834) dan Galuh Putri Maharani (20410891), namun dalam perolehan Juaranya diserahkan teruntuk semua anggota delegasi FH UII.

 

Tidak hanya itu, delegasi tim debat hukum FH UII yang beranggotakan Septika Nanda Arifia (20410834), Galuh Putri Maharani (20410891), dan Muhammad Irfan Dhiaulhaq AR (21410678) berhasil melaju hingga babak semi final dan menduduki posisi ketiga dalam kompetisi ini. Anggota delegasi atas nama Amir Machmud (20410407) yang mewakili FH UII dalam lomba Telaah Kasus dan pembuatan Maxim Credo pun tidak kalah keren dalam melakukan kinerjanya demi membanggakan fakultas hukum tercinta.

“Penyeleksian anggota delegasi Jambore KEA KY RI 2023 ini dilaksanakan cukup ketat, dimulai dari seleksi sebagai anggota Klinik Etik dan Advokasi KY RI 2023 yang memangkas ratusan mahasiswa menjadi hanya 25 orang saja, dan dipangkas lagi menjadi 7 orang sebagai anggota delegasi Jambore KEA KY RI 2023, sehingga tentu para mahasiswa ini adalah orang orang yang terbaik dan yang terpilih”, ujar salah satu mentor, Bapak Rizky Ramadhan Baried, S.H., M.H.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H.,M.Hum juga menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian delegasi FH UII pada kegiatan Jambore KEA KY RI 2023 ini (10 November 2023).

“Alhamdulillah, tentunya saya merasa sangat bangga dan mengapresiasi pencapaian yang telah diraih oleh delegasi lomba ini. Hal ini menunjukkan bahwa peserta dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indoneasia (FH UII) telah terbukti memiliki pemahaman substansial dan menunjukkan ketekunan yang luar biasa dalam upaya mereka. Saya juga merasa sangat senang dengan predikat Tim Terdisiplin, hal ini yang menjadikan pembeda dengan universitas lain, yang mana dalam kegiatan dan kondisi apapun, kita sebagai insan ulul albab harus selalu disipilin, baik disiplin dalam melaksanakan solat, belajar, dan menjalani kehidupan sehari-harinya”, pungkasnya.

Para anggota delegasi juga berharap bahwasannya, tongkat estafet perjuangan ini harus terus berlanjut hingga tahun-tahun selanjutnya, mereka juga berharap agar suatu saat FH UII dapat memenangkan kategori juara umum, dan mereka dengan lugas menyatakan siap untuk memberikan arahan dan gambaran lomba kepada para delegasi Jambore KEA KY RI selanjutnya untuk dapat senantiasa mengharumkan nama kampus tercinta dengan semangat membangun negeri.

 

 

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara 3 Kompetisi Karya Tulis Ilmiah “Criminal Law Exhibition” yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang. Sub tema karya yang dilombakan yaitu “Upaya Penegakan Hukum Terhadap Tipikor”.

Lomba Karya Tulis Ilmiah ini diikuti oleh 12 delegasi dari berbagai Universitas di Indonesia. FH UII sendiri mengirimkan dua delegasi pada perlombaan, yang mana dari kedua delegasi tersebut berhasil menduduki babak final 10 besar. Anggota delegasi peraih Juara 3 pada perlombaan ini adalah Abdullah Widy A. (19410659) dan M. Hilmi Miftahzen R. (19410707).

Pendaftaran sekaligus pengumpulan berkas karya ilmiah dilaksanakan pada tanggal 6 September 2023. Pada tahap penyisihan pertama tim delegasi FH UII berhasil menduduki peringkat kedua dengan nilai 710 point. Tahap final dilaksanakan dengan mempresentasikan hasil karya tulis sekaligus sesi tanya jawab oleh juri yang dilaksanakan pada 17 September 2023. Tim delegasi mempersiapkan lomba Karya Tulis Ilmiah ini dalam waktu dua hari yang mana dalam pengerjaannya dibutuhkan ketelitian terutama pada pengecekan plagiasi.

“Dari segi pengalaman hal  yang paling berkesan adalah ketika kami melakukan presentasi. Antara juri dan peserta lomba memiliki perbedaan pandangan yang justru menghasilkan agrumen hukum yang berbeda antara juri dengan peserta diluar dari karya tulis yang disampaikan. Akan tetapi hal tersebut menjadi sisi seru sekaligus menantang dalam keikutsertaan kami di perlombaan ini” ujar salah satu anggota delegasi, Hilmi.

Hilmi juga memberi pesan  bahwa mahasiswa FH UII harus berani mencoba hal-hal baru dan melatih mental dengan ikut berkompetisi. Dari pengalam itulah akan terlatih upaya dalam menganalisis hukum, beragrumen hukum, dan tentunya mengasah wawasan hukum serta public speaking.

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 1 Lomba Legislative Drafting Fasih Law Fair 2023 bertemakan, “Pentingnya Status Kewarganegaraan Untuk Kepastian Hukum Masyarakat Sipil” yang diselenggarakan oleh DEMA FASIH 2023 Kabinet Satria Wicaksana Universitas Islam Negeri Sayyidina Ali Rahmatullah Tulungagung.

Tim delegasi FH UII beranggotakan lima mahasiswa yang terdiri atas tiga orang angkatan 2020, yakni Ahmad Sulthon Zainawi, Melly Puspita Dewi, dan Deliya Denesta. Lalu adua orang lainnya dari angkatan 2021 yaitu Alvin Daun dan Ratu Monarfha Pricilia. Tim ini diketuai oleh Alvin Daun.

Perlombaan Legislative Drafting terbagi menjadi dua babak. Babak pertama  adalah Pemberkasan Legislative Drafting dengan estimasi waktu lima pekan dimulai sejak tanggal pendaftaran 5 Mei-12 Juni 2023. Kemudian, penjurian berkas diselenggarakan selama delapan hari untuk menentukan lima tim yang lolos ke babak selanjutnya. Berkat usaha, ketekunan dan kerja sama yang baik, tim delegasi FH UII berhasil lolos ke babak final.

Penyelenggaraan babak final dilaksanakan secara luring di Gedung Fakultas Syariah & Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sayyidina Ali Rahmatullah Tulungagung pada 23-26 Juni 2023. Mekanisme perlombaan pada babak final, para finalis diberikan kesempatan untuk mempresentasikan berkasnya dengan estimasi waktu 45 menit, terdiri dari 15 menit untuk sesi pemaparan berkas dan 30 menit untuk sesi tanya jawab.

Perlombaan Legislative Drafting ini adalah suatu pengalaman baru bagi mereka. Segala kesulitan mereka hadapi dengan ketekunan serta bantuan dari beberapa senior dan dosen FH UII yang pernah memiliki pengalaman dalam bidang ini untuk mengoreksi, memberikan kritik dan saran yang membangun pada saat pemberkasan.

Pada proses jalannya perlombaan sendiri, Alvin Daun mengakui bahwasannya diperlukan diskusi yang sangat intens dalam merumuskan Rancangan Undang-Undang terkait tema yang dibawakan. Terlebih bagi angkatan 2021 yang belum mendapatkan mata kuliah Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Namun, hal itu justru menjadi tantangan yang memicu keseruan tersendiri bagi mereka untuk saling bertukar pikiran dan beradu gagasan satu sama lain melalui kerja sama tim serta bonding yang baik.

Menurutnya, perlombaan bukanlah ajang untuk sekedar mencari gelar  juara semata, perlombaan adalah bagaimana proses untuk tumbuh dan bertanggung jawab atas amanah dan nama baik kampus yang memberikan kesempatan untuk membawa nama FH UII pada kancah nasional. Doa dan ikhtiar merupakan pondasi yang utama dalam jalannya proses perlombaan.

Melalui pesannya, Alvin Daun menyampaikan, “Terus jaga api semangat untuk teman-teman semua selama menempuh studi dan berani untuk mengambil kesempatan berkompetisi, setidak-tidaknya untuk menguji sejauh mana pembelajaran yang diserap selama menghadiri ruang-ruang akademisi di kampus perjuangan FH UII. Adapun PR selanjutnya adalah, dengan adanya gelar Juara, upaya mempertahankannya  akan jauh lebih sulit daripada mendapatkan juara itu sendiri. Stay hungry, stay foolish, masih banyak kesempatan emas menunggu lagi di masa yang akan datang. Jadi, jangan lupa untuk terus menjaga api semangat dan ambisi mengharumkan nama FH UII. Cara paling mudahnya adalah dengan aktif berdiskusi di ruang kelas dan menghadiri kesempatan mengasah diri melalui serangkaian kegiatan yang dihadirkan KM FH UII melalui Lembaga, UKM, maupun study club FH UII.”

 

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas dalam Wisuda Periode I Tahun Akademik 2023/2024 yang ebrlangsung pada hari Sabtu (30/9) di Gedung Auditorium Kahar Muzakir UII. Tamara Alifadina, mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM) Angkatan 48 mendapatkan pin emas.

Tamara Alifadina, pada awalnya Ia mengambil BKU Hukum Agraria, namun dikarenakan BKU terserbut tidak memenuhi jumlah minimum mahasiswa untuk membuka kelas, maka Ia berbesar hati untuk mengambil BKU Hukum Bisnis. Setelah berkomitmen 2 semester menjalaninya Ia bersyukur atas ketidaksengajaan tersebut membawa saya tersesat di jalan yang benar. Hal tersebut yang menjadi motivasinya bahwa hidup yang dijalani walau terkadang tidak sesuai dengan harapan, akan ada suatu titik dimana kita menyadari dan mensyukuri bahwa Allah sebagai sebaik-baik perencana.

Komitmen yang menjadi kunci keberhasilannya yaitu Mujahadah atau bersungguh-sungguh, disertai Man Jadda Wajada menjadi  pengingat diperkuat dengan doa dan usaha. Hal ini menghasilkan durasi pengerjaan tugas akhirnya selama 2 (dua) bulan dan durasi kuliah selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan. Adapun judul tugas akhirnya berjudul Force Majeur dalam Pelaksanaan Perjanjian sebagai Upaya Preventif Permohonan Pailit secara Premature (Studi Kasus Putusan Nomor 24/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN Niaga Sby)” dengan dosen pembimbing Prof. Dr. Ridwan Khairandy, S.H., M.H. dan Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum.

Motivasi utama Tamara dalam mengejar gelar Magister Hukum adalah mengasah pola pikir dan pengetahuan dibidang hukum terutama hukum kontrak dan hukum kepailitan. Hal tersebut diharapkan dapat menunjang cita-cita hidup yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menjadi seorang akademisi.

Para dosen FH UII yang berkualitas dan berpengalaman dalam bidangnya (baik keahlian maupun pengetahuan) juga memotivasinya untuk mengasah kompetensi diri dalam berpikir kritis dan sistematis baik secara lisan maupun tertulis. Kemudahan dalam mengakses literasi dengan fasilitas yang tersedia baik online maupun offline, mampu menunjang proses belajar mengajar di lingkungan akademis UII.

Visi UII yang berbasis rahmatan lil’alamin menjadikannya bersemangat dalam menuntut ilmu karena Ia berusaha agar ilmu tersebut mampu bermanfaat bagi lingkungan akademis maupun masyarakat luas nantinya.

Selama Tamara menjadi bagian dari FH UII sejak S1 maupun S2, Ia tergolong mahasiswi yang memiliki komitmen yang kuat dalam belajar, mengingat bahwa perpaduan antara hukum konvensional dan hukum agama di UII memberi saya kesempatan untuk open minded namun tetap mengedepankan aqidah & akhlak.

Tamara pun membagikan saran dan tips dalam menjalani pendidikan dalam dunia perkuliahan yaitu: membuat perencanaan goals jangka waktu 1 (satu) bulan; membuat to do list harian; dan melakukan evaluasi goals tiap awal bulan dan evaluasi to do list setiap hari. Kunci dalam meraih prestasi adalah komitmen untuk disiplin dan menghindari sikap prokrastinasi.

 

[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Komunitas Peradilan Semu (KPS) Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FH UII mengadakan Internal Moot Court Competition (IMCC) Piala Artidjo Alkostar 2023 yang berlangsung selama 3 bulan, dimulai tanggal 11 Juni – 18 September 2023.

Tema IMCC Piala Alkostar 2023 yakni “Terbentuknya Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia melalui Internal Moot Court Competition untuk Mewujudkan Generasi  Emas Anti Moral Hazard dan Fraud”. Dipilihnya tema tersebut karena Fraud memiliki arti menipu, dan hal tersebut diperkuat dengan bentuk penulisan dokumen yang kini telah mengalami kemajuan sehingga semua bentuk dokumen terkadang sudah dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja. Seperti halnya pada saat ini terkadang kita bisa mengetahui bentuk surat yang sebenarnya itu bersifat privasi hanya dari lini masa media sosial. Namun terkadang dibalik eloknya kemajuan pasti akan selalu diikuti dengan bentuk kejahatan. Tindakan ini menimbulakn tindak pidana yang harus diselesaikan dengan procedural yang telah ditentukan.

Acara ini ditujukan kepada mahasiswa aktif FH UII Angkatan 2021 dan 2022. Adapun output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah kompetisi yang diikuti sebagai wadah mahasiswa untuk belajar memahami, mengerti dan dapat mengaplikasikan bagaimana menjadi para penegak hukum yang baik dan berintegritas khususnya dalam penegakan hukum kemudian sarana pembelajaran secara praktikal bagi mahasiswa Fakultas Hukum mengenai sistem peradilan di Indonesia sebelum terjun ke dalam dunia praktik hukum.

Agenda tahun ini diikuti oleh peserta yang cukup banyak serta minat yang sangat tinggi. Dibagi menjadi 5 kelompok diantaranya Gathotkaca, Setyaki, Wisanggeni, Antasena dan Abimanyu. Tiap kelompok berisi 16 anggota yang dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Perlombaan tahun ini dibuat semirip mungkin dengan National Moot Court Competition (NMCC) dalam segi pelaksanaannya dan persiapannya.

Tim Gathotkaca dinobatkan sebagai juara utama IMCC 2023 menyisipkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu, mengajari dan membersamai dalam perlombaan kali ini. Terlepas dari kemenangan yang diperoleh, proses yang dirasakan selama persiapan bersama tim adalah hal yang sangat berkesan dan tak terlupakan.

Durasi 3 bulan yang diawali dengan pembagian kelompok dari pihak panitia, dan diminta untuk menggali lebih dalam kembali dasar-dasar pidana. Tiap kelompok diberikan kasus yang berbeda, yang harus dikembangkan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Mulai dari membuat berkas secara runtut dan bersama-sama hingga Latihan sidang yang harus dilalui oleh tiap kelompok.

Rizky Nur Hidayat, selaku Ketua Panitia menyampaikan “terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim kerja Internal Moot Court Competition (IMCC) Piala Artidjo Alkostar 2023 yang telah bekerja dengan sangat baik serta telah merelakan waktunya dalam acara ini. IMCC ini menjadi kawah chandradimukanya KPS FH UII dalam membentuk mental delegasi guna NMCC.”

Harapannya teman-teman peserta jangan pernah merasa cukup dalam belajar, banyak sekali ilmu yang masih bisa dicapai. Berhentilah mencari alasan mengapa kita gagal namun mulailah mencari alasan mengapa kita harus sukses. Sukses itu akibat dan rajin dalam menjalaninya itu sebab. Semoga kedepannya teman-teman peserta IMCC ini dapat menjadi ujung tombak lumbung prestasi FH UII.

Semoga kedepannya teman-teman peserta IMCC ini dapat menjadi ujung tombak lumbung prestasi FH UII. . Sudah saatnya untuk Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia menjadi Singa “Sang Raja Rimba” yang berada dipuncak rantai makanan kancah Peradilan Semu di Indonesia. Ketika Kompetisi Peradilan Semu tingkat Nasional dikumandangkan maka nama KPS FH UII menjadi suatu ketakutan yang perih mendalam bagai luka yang disiram air garam dan mimpi buruk untuk para lawan-lawannya.

 

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Pekan Terampil Mendakwa 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Mahasiswa yang menjuarai Pekan Terampil Mendakwa 2023 adalah Aldian Yoga Atma W. (2241039) dan Marcelina Nabila Fasya (22410817).

Dalam mejalani proses selama lomba membuat surat dakwaan ini, Aldi dan Celin tidak menyangka dapat meraih juara 1. Karena masih merasa banyak kekurangan selama menjalani proses perlombaan. Namun berkat kemauan belajar yang tinggi dari Aldi maupun Celin, dan merasa juara hanyalah bonus, mereka berhasil meraih juara 1 dalam perlombaan ini. Aldi dan Celin pun tidak menyangka karena pada awalnya mereka tidak tahu-menahu tentang surat dakwaan.

Dalam menjalani proses perlombaan, Aldi dan Celin memanfaatkan waktu setelah perkuliahan untuk membuat surat dakwaan. Ketika hari libur, Aldi dan Celin menghabiskan waktu seharian untuk membuat surat dakwaan, bahkan terkadang hingga larut malam. Meskipun melelahkan, namun karena tekad untuk menyelesaikan perlombaan yang kuat, dan dukungan dari senior-senior dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Peradilan Semu (KPS), maka Aldi dan Celin dapat menyelesaikan proses perlombaan ini dengan baik.

Aldi dan Celin memiliki tips dan pesan untuk mahasiswa FH UII. Dalam lomba akademis, Aldi memberikan tips bahwa dalam pengerjaannya harus secara mendetail. Khususnya dalam perlombaan membuat surat mendakwa seperti ini, harus menuliskan kronologis-kronologi dan unsur-unsur dengan mendetail dan jelas. Dan jangan lupa untuk membaca dan mempelajari KUHAP.  Celin juga berpesan bahwa jangan pernah takut jika ingin mengikuti perlombaan, karena pasti banyak yang akan memberikan dukungan dan bimbingan.

 

[KALIURANG]; Seorang mahasiswa berbakat dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII), Lalu Indra (19) berhasil meraih prestasi luar biasa dalam perlombaan Musabaqoh Tahfidzul Quran (MTQ) tingkat mahasiswa dalam kancah internasional. Lomba prestisius ini diadakan dalam rangka Milad ke-61 Universitas Islam Riau (UIR) pada tanggal 24-31 Agustus 2023 lalu.

Lalu Indra sendiri merupakan mahasiswa FH UII angkatan 2023 penerima program beasiswa Hafidzul Quran oleh Universitas Islam Indonesia. Dalam perlombaan tersebut, ia mengikuti lomba MTQ dengan kategori lima juz Al-Qur’an. Lomba tersebut menuntut kekuatan hafalan dan ketelitian dalam bacaan seperti tajwid, tahsin, tartil, dan nada yang dibawakan.

Terdapat dua babak dalam perlombaan MTQ yang diikuti oleh Lalu Indra, yaitu babak penyisihan dan babak final. Kedua babak tersebut ia ikuti secara daring.

Lalu Indra mengungkapkan, sebagai finalis yang berhasil lolos ke babak final, Ia hampir membatalkan keikutsertaannya dalam lomba tersebut karena jadwal final yang bertepatan dengan waktu pelaksanaan Pendidikan Nilai Dasar Islam (PNDI) yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa baru.

“Pelaksanaan final bersamaan dengan kegiatan PNDI dan wajib diikuti untuk mahasiswa baru. Ya sudah, saya berencana tidak mengikuti final. Tapi akhirnya saya izin sebentar ketika PNDI untuk tampil di final.” ungkap Lalu Indra.

Hasil akhir yang memuaskan berhasil diraih oleh Lalu Indra. Ia berhasil menyabet posisi juara satu dalam ajang perlombaan berskala internasional tersebut dan berhasil mengungguli peserta dari berbagai negara.

Sebagai penghargaan dalam perlombaan tersebut, Lalu Indra menerima piala, uang pembinaan, dan sertifikat penghargaan yang diberikan oleh pihak penyelenggara lomba.

Selamat kepada Lalu Indra atas prestasi yang diraihnya, semoga tidak cepat puas dan terus bekarya. FH UII selalu mendukung dan mendorong setiap mahasiswanya untuk dapat meraih prestasi dalam setiap kompetisi di berbagai bidang.

Dua alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mencetak prestasi di kancah nasional. Alumni yang pertama yaitu, Sinta Dyah Kirana. Sinta merupakan mahasiswi FH UII angkatan 2015 dan lulus pada tahun 2019 dengan predikat cumlaude. Cita-citanya melanjutkan studi pada jenjang magister, berhasil diraihnya dengan beasiswa LPDP. Sinta diterima pada University of Shelfield, United Kingdom.

Beasiswa LPDP sendiri adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi terbaik di dalam dan di luar negeri.

 

Alumni selanjutnya yang meraih beasiswa LPDP, yaitu Vania Lutfi Safira Erlangga seorang alumni angkatan 2018. Setali tiga uang dengan Sinta, ia juga mengingkan melanjutkan pendidikan masgiter di luar negeri terwujud juga. Ia lolos dan masuk pada Leiden Universitu, Netherlands.

Berkat usaha, doa, kerja keras, serta arahan dan bimbingan dari para dosen FH UII membuat  Sinta dan Safira berhasil meraih cita-citanya. Semoga kedua alumni tersebut dilancarkan dalam menjalani studi pendidikan magister di negeri orang dan kembali ke tanah air dengan selamat. Selamat untuk Sinta dan Safira!

 

 

[KALIURANG] Dua mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas dalam Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2022/2023 yang berlangsung pada hari Sabtu (18/3) di Gedung Auditorium Kahar Muzakir UII. Tyas Kartika Lestari, mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) dan Fatma Reza Zubarita, mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM). Kedua mahasiswa tersebut lulus memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 dan mendapatkan pin emas.

Tyas Kartika Lestari dengan sapaan Tyas mengambil konsentrasi studi di Hukum Pidana, tentu tidak hanya prestasi yang diperoleh ketika menjadi mahasiswa, ia pun aktif di organisasi Komunitas Peradilan Semu (KPS) dan Forum Kajian dan Penulisan Hukum (FKPH). Adapun saran dari Tyas kepada mahasiswa lain yang sedang proses pengerjaan tugas akhir yaitu “Dalam pengerjaan tugas akhir, mahasiswa harus selalu melakukan komunikasi yang baik kepada dosennya, karena ketika komunikasi dengan dosen sudah terbangun maka ketika ada hal yang dinilai sudah dalam pengerjaan dapat langsung bertanya tanpa sungkan”. Setelah lulus Tyas berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister.

 

Mahasiswa berikutnya yang mendapat pin emas, yaitu Fatma Reza Zubarita dengan sapaan Fatma mengambil konsentrasi HTN-HAN. Fatma pun aktif di Pusat Hak Asasi Manusia (PUSHAM) UII dan Jurnal Ius Quia Iustum FH UII. Walaupun dalam pengerjaan tesis memiliki kendala berupa cenderung susah untuk mengatur waktu, namun motivasinya yang kuat tidak menyurutkan diri dalam berproses.  Fatma, saat ini  sedang menulis buku Hukum Keuangan Pusat dan Daerah dengan dosen dan mempersiapkan diri menjadi dosen.

Fatma pun memberikan saran kepada mahasiswa yang sedang pengerjaan tugas akhir yaitu “penelitian adalah mau membaca, menulis, menganalisis, konsultasi, sharing dan meminta pertimbangan penilaian dengan yang lain. Sabar dan enjoy menikmati setiap proses yang ada serta fokus pada penelitian yang dikaji”.

 

 

 

[KALIURANG]; National Moot Court Competition (NMCC) Kejaksaan Agung merupakan kompetisi peradilan semu naisonal yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung, bekerja sama dengan Universitas Pancasila.

Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) mengirimkan delegasi berjumlah 29 orang, pemberkasan dilaksanakan sekitar 6 bulan sejak Agustus. Tanggal 9 Desember Delegasi KPS FH UII mengirimkan berkas perlombaan dan tanggal 10 Desember sesi pengumpulan dari pihak panitia.

Dibawah bimbingan Dr. Mahrus Ali, S.H., M.H. Dosen FH UII serta Ketua Umum KPS FH UII pertama, Wahyu Priyanka Nata Permana, S.H., M.H. dan Teguh Sri Raharjo, S.H. Dosen FH UII. Desember hingga Januari secara rutin melakukan latihan sidang demi mendapatkan hasil yang terbaik. Alumni dan para dosen mengajarkan untuk prihatin, manksudnya menunda kesenangan untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih tinggi dan indah.

Kegiatan yang cukup melelahkan dengan durasi dan tahapn yang panjang dibayar lunas dengan perolehan Juara 2 dan Berkas Terbaik mengalahkan 16 delegasi yang mengikuti perlombaan NMCC Kejaksaan Agung.

Hanif, salah satu alumni yang ikut membimbing sering memberikan motivasi bahswa apabila sudah terlanjur nyemplung maka nyemplung sekalian sebasah-basahnya. Hal ini pun serupa dengan slogan KPS “KPS dibangun dengan cinta maka cintailah KPS sepenuhnya.”

Harapan kuat dari para alumni dan dosen untuk melanjutkan estafet kemenangan dan perjuangan KPS FH UII hingga tersalurkan secara masif.