[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Pekan Terampil Mendakwa 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Mahasiswa yang menjuarai Pekan Terampil Mendakwa 2023 adalah Aldian Yoga Atma W. (2241039) dan Marcelina Nabila Fasya (22410817).

Dalam mejalani proses selama lomba membuat surat dakwaan ini, Aldi dan Celin tidak menyangka dapat meraih juara 1. Karena masih merasa banyak kekurangan selama menjalani proses perlombaan. Namun berkat kemauan belajar yang tinggi dari Aldi maupun Celin, dan merasa juara hanyalah bonus, mereka berhasil meraih juara 1 dalam perlombaan ini. Aldi dan Celin pun tidak menyangka karena pada awalnya mereka tidak tahu-menahu tentang surat dakwaan.

Dalam menjalani proses perlombaan, Aldi dan Celin memanfaatkan waktu setelah perkuliahan untuk membuat surat dakwaan. Ketika hari libur, Aldi dan Celin menghabiskan waktu seharian untuk membuat surat dakwaan, bahkan terkadang hingga larut malam. Meskipun melelahkan, namun karena tekad untuk menyelesaikan perlombaan yang kuat, dan dukungan dari senior-senior dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Peradilan Semu (KPS), maka Aldi dan Celin dapat menyelesaikan proses perlombaan ini dengan baik.

Aldi dan Celin memiliki tips dan pesan untuk mahasiswa FH UII. Dalam lomba akademis, Aldi memberikan tips bahwa dalam pengerjaannya harus secara mendetail. Khususnya dalam perlombaan membuat surat mendakwa seperti ini, harus menuliskan kronologis-kronologi dan unsur-unsur dengan mendetail dan jelas. Dan jangan lupa untuk membaca dan mempelajari KUHAP.  Celin juga berpesan bahwa jangan pernah takut jika ingin mengikuti perlombaan, karena pasti banyak yang akan memberikan dukungan dan bimbingan.

 

[KALIURANG]; Seorang mahasiswa berbakat dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII), Lalu Indra (19) berhasil meraih prestasi luar biasa dalam perlombaan Musabaqoh Tahfidzul Quran (MTQ) tingkat mahasiswa dalam kancah internasional. Lomba prestisius ini diadakan dalam rangka Milad ke-61 Universitas Islam Riau (UIR) pada tanggal 24-31 Agustus 2023 lalu.

Lalu Indra sendiri merupakan mahasiswa FH UII angkatan 2023 penerima program beasiswa Hafidzul Quran oleh Universitas Islam Indonesia. Dalam perlombaan tersebut, ia mengikuti lomba MTQ dengan kategori lima juz Al-Qur’an. Lomba tersebut menuntut kekuatan hafalan dan ketelitian dalam bacaan seperti tajwid, tahsin, tartil, dan nada yang dibawakan.

Terdapat dua babak dalam perlombaan MTQ yang diikuti oleh Lalu Indra, yaitu babak penyisihan dan babak final. Kedua babak tersebut ia ikuti secara daring.

Lalu Indra mengungkapkan, sebagai finalis yang berhasil lolos ke babak final, Ia hampir membatalkan keikutsertaannya dalam lomba tersebut karena jadwal final yang bertepatan dengan waktu pelaksanaan Pendidikan Nilai Dasar Islam (PNDI) yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa baru.

“Pelaksanaan final bersamaan dengan kegiatan PNDI dan wajib diikuti untuk mahasiswa baru. Ya sudah, saya berencana tidak mengikuti final. Tapi akhirnya saya izin sebentar ketika PNDI untuk tampil di final.” ungkap Lalu Indra.

Hasil akhir yang memuaskan berhasil diraih oleh Lalu Indra. Ia berhasil menyabet posisi juara satu dalam ajang perlombaan berskala internasional tersebut dan berhasil mengungguli peserta dari berbagai negara.

Sebagai penghargaan dalam perlombaan tersebut, Lalu Indra menerima piala, uang pembinaan, dan sertifikat penghargaan yang diberikan oleh pihak penyelenggara lomba.

Selamat kepada Lalu Indra atas prestasi yang diraihnya, semoga tidak cepat puas dan terus bekarya. FH UII selalu mendukung dan mendorong setiap mahasiswanya untuk dapat meraih prestasi dalam setiap kompetisi di berbagai bidang.

Dua alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mencetak prestasi di kancah nasional. Alumni yang pertama yaitu, Sinta Dyah Kirana. Sinta merupakan mahasiswi FH UII angkatan 2015 dan lulus pada tahun 2019 dengan predikat cumlaude. Cita-citanya melanjutkan studi pada jenjang magister, berhasil diraihnya dengan beasiswa LPDP. Sinta diterima pada University of Shelfield, United Kingdom.

Beasiswa LPDP sendiri adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada program Magister atau program Doktoral di Perguruan Tinggi terbaik di dalam dan di luar negeri.

 

Alumni selanjutnya yang meraih beasiswa LPDP, yaitu Vania Lutfi Safira Erlangga seorang alumni angkatan 2018. Setali tiga uang dengan Sinta, ia juga mengingkan melanjutkan pendidikan masgiter di luar negeri terwujud juga. Ia lolos dan masuk pada Leiden Universitu, Netherlands.

Berkat usaha, doa, kerja keras, serta arahan dan bimbingan dari para dosen FH UII membuat  Sinta dan Safira berhasil meraih cita-citanya. Semoga kedua alumni tersebut dilancarkan dalam menjalani studi pendidikan magister di negeri orang dan kembali ke tanah air dengan selamat. Selamat untuk Sinta dan Safira!

 

 

[KALIURANG] Dua mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih pin emas dalam Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2022/2023 yang berlangsung pada hari Sabtu (18/3) di Gedung Auditorium Kahar Muzakir UII. Tyas Kartika Lestari, mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) dan Fatma Reza Zubarita, mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM). Kedua mahasiswa tersebut lulus memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 dan mendapatkan pin emas.

Tyas Kartika Lestari dengan sapaan Tyas mengambil konsentrasi studi di Hukum Pidana, tentu tidak hanya prestasi yang diperoleh ketika menjadi mahasiswa, ia pun aktif di organisasi Komunitas Peradilan Semu (KPS) dan Forum Kajian dan Penulisan Hukum (FKPH). Adapun saran dari Tyas kepada mahasiswa lain yang sedang proses pengerjaan tugas akhir yaitu “Dalam pengerjaan tugas akhir, mahasiswa harus selalu melakukan komunikasi yang baik kepada dosennya, karena ketika komunikasi dengan dosen sudah terbangun maka ketika ada hal yang dinilai sudah dalam pengerjaan dapat langsung bertanya tanpa sungkan”. Setelah lulus Tyas berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister.

 

Mahasiswa berikutnya yang mendapat pin emas, yaitu Fatma Reza Zubarita dengan sapaan Fatma mengambil konsentrasi HTN-HAN. Fatma pun aktif di Pusat Hak Asasi Manusia (PUSHAM) UII dan Jurnal Ius Quia Iustum FH UII. Walaupun dalam pengerjaan tesis memiliki kendala berupa cenderung susah untuk mengatur waktu, namun motivasinya yang kuat tidak menyurutkan diri dalam berproses.  Fatma, saat ini  sedang menulis buku Hukum Keuangan Pusat dan Daerah dengan dosen dan mempersiapkan diri menjadi dosen.

Fatma pun memberikan saran kepada mahasiswa yang sedang pengerjaan tugas akhir yaitu “penelitian adalah mau membaca, menulis, menganalisis, konsultasi, sharing dan meminta pertimbangan penilaian dengan yang lain. Sabar dan enjoy menikmati setiap proses yang ada serta fokus pada penelitian yang dikaji”.

 

 

 

[KALIURANG]; National Moot Court Competition (NMCC) Kejaksaan Agung merupakan kompetisi peradilan semu naisonal yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung, bekerja sama dengan Universitas Pancasila.

Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) mengirimkan delegasi berjumlah 29 orang, pemberkasan dilaksanakan sekitar 6 bulan sejak Agustus. Tanggal 9 Desember Delegasi KPS FH UII mengirimkan berkas perlombaan dan tanggal 10 Desember sesi pengumpulan dari pihak panitia.

Dibawah bimbingan Dr. Mahrus Ali, S.H., M.H. Dosen FH UII serta Ketua Umum KPS FH UII pertama, Wahyu Priyanka Nata Permana, S.H., M.H. dan Teguh Sri Raharjo, S.H. Dosen FH UII. Desember hingga Januari secara rutin melakukan latihan sidang demi mendapatkan hasil yang terbaik. Alumni dan para dosen mengajarkan untuk prihatin, manksudnya menunda kesenangan untuk mendapatkan kenikmatan yang lebih tinggi dan indah.

Kegiatan yang cukup melelahkan dengan durasi dan tahapn yang panjang dibayar lunas dengan perolehan Juara 2 dan Berkas Terbaik mengalahkan 16 delegasi yang mengikuti perlombaan NMCC Kejaksaan Agung.

Hanif, salah satu alumni yang ikut membimbing sering memberikan motivasi bahswa apabila sudah terlanjur nyemplung maka nyemplung sekalian sebasah-basahnya. Hal ini pun serupa dengan slogan KPS “KPS dibangun dengan cinta maka cintailah KPS sepenuhnya.”

Harapan kuat dari para alumni dan dosen untuk melanjutkan estafet kemenangan dan perjuangan KPS FH UII hingga tersalurkan secara masif.

 

 

[KALIURANG]; Salsabila Kamila, mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih pin emas dalam Wisuda Periode II Tahun Akademik 2022/2023 yang berlangsung pada hari Sabtu (3/12) di Gedung Auditorium Kahar Mudzakir UII. Ia lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 dan berhak menyandang gelar Sarjana Hukum (S.H.).

Bangga dan terharu yang ia rasakan saat mendapatkan pin emas dari UII dan tepuk tangan dari seribu orang. Tidak pernah disangka olehnya bisa mendapatkan penghargaan besar serta membanggakan orang tuanya.

Kamila sebagai sapaan akrabnya, ia mengambil konsentrasi hukum perdata, khususnya hak kekayaan intelektual dengan judul skripsi “Perlindungan Hak Cipta atas Motif Batik Parijotho di Kabupaten Sleman”. Ia memiliki motivasi tersendiri dalam menyelesaikan skripsi bahwa menurutnya dunia kampus adalah tempat menimba ilmu tetapi belum sampai dunia nyata. Maka dari itu, dengan semangat dan pantang menyerah Kamila ingin cepat lulus dan terjun ke dunia kerja.

Selama mengenyam pendidikan di FH UII, Kamila memiliki pengalaman berorganisasi di Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM)  FH UII dan kepanitiaan. Menurutnya, antara akademik dan aktif dalam berorganisasi haruslah seimbang. Ia juga berpesan bahwa jangan pernah ragu untuk berbagi ilmu dengan teman teman, karena dari situlah kita bisa belajar banyak hal.

Motivasi untuk mahasiswa FH UII pun diberikan olehnya. Ia mengatakan bahwa sebagai mahasiswa haruslah pantang menyerah dan jangan pernah pesimis. Tidak ada salahnya untuk mencoba selagi masih ada di jalan yg benar.

[KALIURANG]; Tim delegasi mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih juara 1 dalam kompetisi Contract Drafting National Trunojoyo Law Festival 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Trunojoyo Mataram.

Tim delegasi lomba FH UII berhasil mengalahkan pesaing berat dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dengan membuat kontrak perjanjian utang piutang. Dalam mempersiapkan lomba, tim delegasi tersebut didampingi oleh dosen FH UII, Riky Rustam, S.H., M.H., M.Kn.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Tyas Eka Lestari (19410046), Ryan Ade Saputro (19410511), Salsabila Sania Putri (19410513), Rifki Alfian Wicaksono (19410346), dan Abda Syakura (19410727.)

Tim delegasi mempersiapkan lomba dari pendaftaran hingga fase akhir dalam waktu sepuluh hari. Dalam waktu tersebut sudah termasuk riset, menentukan jenis kontrak, membuat perjanjian kontrak antar perusahaan, merekam video, hingga mengumpulkan berkas dengan tebal tiga ratus lembar. 

Salah satu anggota delegasi, Tyas, mengatakan bahwa para anggota delegasi memiliki jadwal yang padat dalam hal kuliah maupun kegiatan lainnya. Tetapi dengan motivasi untuk mempersembahkan piala terakhir kepada FH UII sebelum lulus, maka disela-sela kegiatan kuliah, magang, dan kesibukan lainnya, tim delegasi bersemangat dalam mengerjakan kebutuhan lomba.

Tyas memberi pesan bahwa sebagai mahasiswa harus memegang teguh amanah orang tua. Dan sebagai mahasiswa FH yang nantinya akan menjadi penegak hukum, mulai berlatih dari masa kuliah dengan cara salah satunya berprestasi agar nilai-nilai UII ke kancah nasional.

[KALIURANG]; Ahmad Sulthon Zainawi, mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) dengan NIM 20410329, berhasil meraih juara 1 di kompetisi esai Formasi Law Fair yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram.

Esai yang ditulisnya berjudul “Mendorong Progresivitas  Mahkamah Konstitusi Dalam Menyongsong Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang Demokratis dan Berkeadilan”.

Sulthon sebagai sapaan kesehariannya, ia memiliki minat yang tinggi terhadap Hukum Tata Negara sesuai dengan tema lomba yang diikutinya.

Mulanya Sulthon ingin mengikuti kompetisi debat, namun mnegingat pesan yang diutarakan oleh salah satu Dosen FH UII, Eko Riyadi, S.H., M.H bahwa seseorang harus memiliki kemampuan dalam menyampaikan argumentasi yang baik serta penulisan yang baik pula. Dari motivasi tersebut Sulthon mulai mendaftarkan diri untuk mengikuti bidang esai.

Ragu dan bimbang menyertainya karena peserta yang lolos finalis merupakan tim yang beranggotakan 2 orang. Bahkan dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terdapat 2 tim yang lolos, namun giatnya tetap tidak runtuh.

Berdasarkan keyakinannya bahwa doa orang tua sangat mustajab, sejak itu Sulthon meminta doa yang terbaik untuk perlombaan yang diikutinya.

Presentasi telah dilaluinya dan hasil yang memuaskan, Sulthon meraih Juara 1 dengan  posisi seorang diri mengalahkan tim lain yang beranggotakan 2 orang.

 

 

[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan agenda tahunan berupa Dean Research Grant (DRG) Tahun 2022 yang merupakan kompetisi hibah penelitian bagi mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS), Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM), Program Studi Hukum Program Magister Kenotariatan (PSHPMKn), dan Program Studi Hukum Program Doktor (PSHPD).

Program ini diselenggarakan dengan tujuan agar minat dan bakat mahasiswa FH UII dalam bidang penelitian dan karya ilmiah meningkat, dan juga meningkatkan persaingan sehat dalam akademik.

Agenda ini sudah dimulai sejak kepemimpinan Dekan FH UII periode 2018-2022, Dr. Abdul Jamil, S.H., M.H dan diteruskan oleh Dekan periode 2022-2026, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum.

Kegiatan ini secara khusus mengadopsi kegiatan penelitian PKM-P yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti dengan tujuan untuk membiasakan mahasiswa terlatih dengan teknis-teknis yang ada pada penelitian Dikti.

Adapun lingkup kajian yang diteliti adalah kajian hukum yang bersifat normatif ataupun sosial empiris. Untuk mengikuti program ini, mahasiswa membuat proposal penelitian, kemudian mendaftarkan karyanya, dan mengikuti serangkaian  seleksi hingga sampai ke tahap presentasi dan penilaian.

Presentasi hasil penelitian dilaksanakan pada tanggal 17-18 November 2022, sementara pameran poster publikasi penelitian dilaksanakan pada tanggal 17-24 November 2022.

Dean Research Grant Tahun 2022 berjalan dengan baik penuh antusias serta suasana kompetitif hingga menghasilkan 3 tim peneliti terbaik dalam program tersebut yaitu:

Tim Peneliti Terbaik I

“Transplantasi Pengaturan Resale Rights (Droit De Suite) Prancis Ke Dalam Sistem Hukum Hak Cipta Indonesia”

  1. Abdan Syakura (19410727)
  2. A. Iqbal Madani (19410344)
  3. Rifki Alfian Wicaksono (19410346)

Tim Peneliti Terbaik II

“Perluasan Jenis Pajak Lingkungan Hidup Dalam Kerangka Green Tax Reform”

  1. Septika Nanda Arifia (20410834)
  2. Muhammad Anugerah Perdana (20410670)
  3. Galuh Putri Maharani (20410891)

Tim Peneliti Terbaik III

“Analisis Kedudukan dan Perlindungan Hukum Tenaga Bantu di Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen PPPK)”

  1. Intan Fradila Pancawati (19410323)
  2. Amanda Rizkina Wirawati (19410347)
  3. Andre Bagus Saputra (20410648)

Semoga program ini memberikan dampak positif bagi seluruh pihak, dan dapat dikembangkan kembali menjadi penelitian yang memiliki daya anstusias dan saing yang tinggi di ranah mahasisiswa maupun nasional.

[Kaliurang]; Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) yang bernama Kurniawan Sutrisno Hadi melakukan Pemagangan di kantor hukum Hong Sung-Jun. Magang yang diikuti oleh Kurnia dimulai dari 14 Juli 2022 sampai dengan 5 Agustus 2022.

Lokasi magang di Ulsan, Korea Selatan.  “Saat magang berlangsung mendapatkan pengalaman yang luar biasa, seperti dapat mengetahui bagaimana lingkungan kerja di Korea, mengetahui masalah-masalah hukum yang ada di masuarakat Korea, serta saya dapat mengujungi institusi hukum yang ada di Korea seperti Pengadilan Negeri dan Keluarga Ulsan, dan Kantor Kejaksaan Ulsan.” ujar Kurniawan.