Kami Persilahkan Saudara menuliskan artikel, berita, cerita nasihat dapat pula agenda kegiatan yang akan dilaksanakan untuk dapat dipublikasikan khususnya berhubungan dengan Kegiatan Pembelajaran di Fakultas Hukum UII.

Pimpinan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia dengan ini memberitahukan bahwa berdasarkan hasil tes tertulis pada pelaksanaan seleksi calon Staf Pusdiklat dan PKBH Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, nama-nama peserta yang dinyatakan lulus tes tertulis dan berhak mengikuti seleksi tahap III berupa tes wawancara adalah sebagaimana tersebut pada lampiran I pengumuman ini.

Seleksi Tahap III, Tes Wawancara diselenggarakan pada hari Senin tanggal 22 September 2025 dengan rincian sebagai berikut:
1. Jam 09.00 WIB untuk formasi PKBH di Ruang Faculty Lounge Lt. II
2. Jam 13.00 WIB untuk formasi Pusdiklat di Ruang Pusdiklat Lt. Semi Basement (depan lift
belakang)

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan. Atas perhatian diucapkan terima kasih.

Narahubung
081911810513 (Desi Rela Bhakti, S.H., M.H.– PKBH)
085729810683 (Akhyaroni Fu’adah, S.H., M.H.– Pusdiklat)

Lampiran Pengumuman : KLIK DISINI

Kali ini Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan kegiatan Pengesahan Kode Etik APJHI dan Penandatanganan Pakta Integritas pada tanggal 16 September 2025 bertempat di Ruang Meeting Room FH UII Lantai 2. Dalam pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari pengelola jurnal hukum di Indonesia baik di wilayah barat, tengah dan timur. “Kami sangat berharap agar acara ini dapat terselenggara mengingat telah banyak jurnal hukum yang sudah mendapatkan akreditasi baik di Tingkat nasional (SINTA) maupun Internasional (Scopus atau Web of Science). Dengan acara hari ini dan penandatanganan pakta integritas ini maka diharapkan kualitas publikasi jurnal hukum di Indonesia semakin baik untuk membangun kualitas jurnal dan publikasi yang baik dan menjadi sumber pijakan keilmuwan.” Demikian sambutan Ketua APJHI, Dr. Kukuh Tejo Murti, S.H., LL.M.

Acara berlangsung dengan khidmat dengan diawali oleh Sambutan dari Ketua APJHI dan Dekan Fakultas Hukum UII. Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari hasil pertemuan tahunan APJHI yang berlangsung di Universitas Pasundan, Bandung pada bulan Juni 2025. Pada saat itu, seluruh peserta membahas Draft Kode Etik secara musyaawarah dengan tujuan bersama untuk memastikan peningkatan dan untuk menjaga kualitas publikasi jurnal hukum di Indonesia.

“Kami sangat mendukung adanya Kode Etik dan Pakta Integritas yang utamanya untuk menjaga kualitas publikasi jurnal hukum di Indonesia. Kami di UII senantiasa menjaga nilai integritas yang ada diantara kita semua mengingat saat ini banyak sekali tantangan dan problematika yang dihadapi oleh para pengelola jurnal hukum. Dengan adanya komitmen ini, maka diharapkan adanya motivasi bagi kita semua untuk menjaga nilai integritas dan memastikan agar kualitas publikasi hukum kita dapat menjadi rujukan keilmuwan dalam bidang hukum di seluruh penjuru dunia.” Demikian sambutan Dekan Fakultas Hukum UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum.

“Untuk menindaklanjuti kode etik ini, maka juga sangat perlu agar dijaga suasana integritas akademik di Perguruan Tinggi. UII kami pilih sebagai tempat penandatanganan pakta integritas karena UII sangat menjaga integritas akademik. Di APJHI, sudah memiliki Divisi Etika Publikasi. Dan kuantitas jurnal hukum yang sudah terindeks scopus sudah banyak dan masih ada pihak dari luar negeri yang menyorot keberadaan jurnal hukum kita dengan pandangan negatif. Jika ini dibiarkan akan terjadi pembusukan nilai integritas akademik dan dapat menurunkan reputasi para ilmuwan hukum di Indonesia. Pengakuan internasional ini harapannya bukan masalah indeksasinya, namun lebih kepada perhatian kepada peningkatan level akademiknya. Harapannya kita berharap Upaya ini dapat meningkatkan reputasi para ilmuwan hukum di Indonesia yang sejajar dengan ilmuwan hukum yang terkemuka di dunia.” Demikian yang disampaikan oleh salah satu pengelola APJHI, Saru Arifin, SH, LLM, PhD.

Acara ini juga dihadiri oleh Dr. Bambang Sutiyoso, S.H., M.Hum., (Ketua Jurusan FH UII), Prof. Ni’matul Huda, S.H., M.Hum. (Guru Besar Hukum Tata Negara FH UII), Dodik Setiawan Nur Heriyanto, Ph.D. (Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII), Prof. Dhiana Puspitasari, S.H., LL.M., Ph.D. (Guru Besar Universitas Brawijaya dan Pengurus APJHI), Fajri Matahati Muhammadin, S.H., LL.M. Ph.D. (akademisi dan pengelola jurnal hukum di Universitas Gadjah Mada), Dodik Setiawan Nur Heriyanto, Ph.D. (Pengelola Jurnal Prophetic Law Review FH UII), Nindry Sulistya Widiastiani, SH., MH (FH Atma Jaya Yogyakarta), Dr. Setyo Utomo, S.H., M.Hum (Fakultas Hukum, Universitas Panca Bhakti), Jufryanto Puluhulawa, S.H., M.H.  (Universitas Negeri Gorontalo), Saru Arifin, S.H., LL.M., Ph.D. (FH Unnes). Selain itu acara ini juga dihadiri dari Nafiatul Munawaroh (Hukum Online) dan awak media.

Prof. Dhiana Puspitasari, S.H., L.LM. Ph.D. selaku Dewan Pembina APJHI menyampaikan bahwa “saya sangat mendukung adanya kegiatan ini. Kami sebenarnya ingin meluruskan mengapa kita mengupayakan agar banyak jurnal hukum di Indonesia yang mendapatkan indeksasi scopus namun semakin berjalan nya waktu kita juga menghadapi adanya tantangan tersendiri. Kita punya harapan saat itu sehingga banyak tulisan dan penulis dari Indonesia dapat menerbitkan di Indonesia sendiri daripada dipublikasikan di jurnal dari luar negeri dan berbayar mahal. Untuk itu, kode etik ini menjadi hal yang sangat wajib untuk menjadi penyeimbang agar kita dapat menjaga kualitas publikasi kita.”

Pembekalan dan Pelepasan Alumni FH UII kembali digelar oleh FH UII pada Kamis (21/08/2025). Pembekalan periode ini bertajuk “Konsisten Mencetak Profil Lulusan yang Unggul, Berintegritas dan Berdaya Saing Global.”

Bertempat di Ruang Audio Visual Lantai 4 Gedung FH UII sebagai lokasi kegiatan. Kegiatan ini diperuntukkan terhadap Calon Alumni FH UII Periode Agustus 2025.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan hangat dari Bapak Drs. Agus Triyanta, S.H., M.H., Ph.D. selaku Wakil Dekan Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FH UII. Dalam sambutannya, Bapak Agus mengucapkan selamat kepada calon-calon Alumni FH UII Periode Agustus 2025.

Beliau juga turut berbahagia atas kelulusan para calon alumni tersebut, baik dari jenjang S1, S2 (Magister Kenotariatan dan Magister Hukum), dan Doktor.

Sebagai motivasi, beliau menambahkan bahwa banyak alumni-alumni FH UII yang berhasil masuk ke instansi hukum, seperti kehakiman dan kejaksaan yang didominasi oleh alumni FH UII.

“Di medsos yang diviralkan bahwa ada 58 dari alumni kita yang diterima di kejaksaan dan ada 61 yang diterima lingkup Mahkamah Agung,” ungkap Bapak Agus.

Beliau juga berharap bahwa dengan lulusnya para mahasiswa FH UII dari berbagai tingkatan dapat menjadi batu loncatan mereka dalam meraih cita-citanya.

“Semoga ini menjadi salah satu, stepping stone (bagi alumni) menuju tahapan-tahapan yang kalian inginkan semuanya,” ujarnya.

Berikutnya penyampaian kesan dari calon alumni dari Anne Frameswari Hidayat. Ia mengungkapkan terima kasih karena beruntung berkuliah di FH UII dengan dosennya yang baik dan ramah berbagi ilmu dengan mahasiswanya.

Sebagai pesan terhadap calon alumni yang lain, Ia menyerukan untuk menjadi insan yang amanah, dan menjunjung tinggi keadilan tanpa menghapus nilai islam dalam menerapkan hukum.

Al-’ilmu bila amalin kasyajar bila tsamarin. Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah,” ungkapnya.

Selanjutnya yaitu pembekalan yang disampaikan oleh tiga narasumber dipandu moderator Eko Prasetyo, S.H., M.H. selaku dosen FH UII. Narasumber pertama yakni Safira Hanum, S.H. selaku Alumni FH UII yang menyampaikan tips-tips bagaimana menjadi yang terbaik menjadi ketika wisuda.

Dirinya juga memberi sedikit kutipan dari dosen pembimbingnya, yakni dari bapak Bagya Agung Prabowo, S.H., M.Hum, Ph.D.. “Jangan pernah berhenti mencoba dan jangan pernah mencoba berhenti. Jadilah versi terbaik dari diri kita. Mulai dari langkah kecil yang penting kita enggak nyerah,” ungkapnya.

Narasumber berikutnya yakni Nabila Ihza Nur Muttaqi, S.H., M.H. selaku alumni dan mahasiswa S3. Beliau menyampaikan tentang pengalamannya berkarir ganda, yakni sebagai pengacara dan dosen. Beliau mengaku tertarik berkarir ganda karena merasa tertantang dan perlu seimbang. Dimana sebagai pengacara sebagai sarana ilmu praktiknya, dan dosen sebagai membagi ilmu teori dan sarana untuk mencetak generasi yang berkualitas.

Dari pengalamannya, beliau memberikan beberapa tips dalam berkarir ganda. “Yang pertama jangan takut bermimpi tinggi. Kedua mulai dari langkah kecil dan konsisten. Ketiga cari mentor dan network, dan yang keempat harus upgrade diri,” ujarnya.

Narasumber terakhir yakni Walid Jumlad, S.Psi., M.Psi selaku perwakilan dari Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni UII. Beliau memberikan informasi terkait tips dalam wawancara kerja yang baik. Beliau memulai dari hal-hal yang dilarang dan harus dicantumkan di CV.

Beliau menutup dengan tips utama yakni berpenampilan menarik, datang lebih awal saat wawancara dan fokus untuk dapat memberikan kesan yang positif. Hal tersebut dapat memperluas kemungkinan untuk diterima oleh perusahaan yang dituju. (FMTZ)

Mahasiswa Internasional Program (IP) Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) melaksanakan kegiatan Studium Generale sebagai bagian dari rangkaian English Matriculation Program. Acara ini berlangsung pada Jumat, 12 September 2025, di ruang Stage Room Barat, lantai 3 Gedung FH UII, dan diikuti oleh seluruh mahasiswa IP semester satu FH UII. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) dan Cilacs UII. Diselenggarakannya kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.

Acara dibuka pada pukul 08.00 WIB dengan sambutan daring dari Kepala Program Studi Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan selamat dan memberikan arahan mengenai pentingnya kegiatan ini serta program English Matriculation bagi kesuksesan mahasiswa IP di masa mendatang. Kemudian, Suprihatin, S.Pd, selaku Kepala Departemen Akademik Cilacs UII, melanjutkan dengan menjelaskan secara rinci program-program English Matriculation yang akan diikuti mahasiswa.

Sesi motivasi inspiratif turut diberikan oleh Bapak Widodo, selaku Managing Director of Mangrove Education, yang membangkitkan semangat para peserta. Sebelum acara ditutup pada pukul 11.30 WIB, mahasiswa IP dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan sesi conversation dengan staf Cilacs. Sesi ini berfungsi sebagai pre-test untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris awal mahasiswa, sehingga program English Matriculation dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan masing-masing kelompok.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan fondasi yang kuat bagi mahasiswa Internasional Program Fakultas Hukum UII dalam mengembangkan kemampuan bahasa Inggris mereka, yang sangat krusial dalam menunjang studi dan karir di kancah internasional.

Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) sukses menggelar acara “Study Skill” bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 2025/2026. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 13 September 2025, di Auditorium Lantai 4 FH UII, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 1000 mahasiswa baru program sarjana. Acara ini merupakan penjelasan sistem akademik komprehensif yang wajib diikuti, mengingat pentingnya pengaruhnya terhadap kelulusan mahasiswa di masa mendatang.

Acara dibuka dengan sambutan Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. Beliau menekankan perbedaan signifikan antara proses belajar di sekolah menengah dan perguruan tinggi, khususnya mengenai kemandirian. “Belajar di FH UII jangan dimaknai hanya di dalam kelas saja, namun belajar itu bisa dimaknai pula di luar kelas. Sehingga apabila Anda tidak masuk kelas, tidak berarti Anda tidak belajar, tetapi Anda harus tetap belajar,” ujar Prof. Budi, menyoroti pentingnya eksplorasi ilmu di luar perkuliahan formal.

Acara dilanjutkan dengan sesi materi, materi pertama dibawakan oleh RR. Indah Ria Sulistya Rini, S.Psi. MA., Psikolog, dengan tema “Menjadi Mahasiswa yang Sukses dalam Semua Peran.” Beliau menguraikan bahwa “Menjadi mahasiswa itu berbeda dengan saat kalian di SMA, karena ketika kalian sudah kuliah maka keputusan itu ada di tangan kalian sendiri. Orang tua itu hanya sedikit ikut campurnya, bahkan tergantung dari kalian mau jadi apa itu juga tergantung pada kalian masing-masing. Terdapat pula perasaan umum yang muncul pada mahasiswa baru, biasanya berkaitan dengan antusiasme, kecemasan, ketidakpastian, rasa kesenangan, kehilaangan, kesepian, stres dan bisa jadi kebingungan. tapi harus mengperhatikan terkait dengan perilaku resiko yang terjadi, seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas, agresif, miras.” Ujar Ibu Indah seraya mengingatkan untuk mewaspadai perilaku berisiko selama menjadi mahasiswa. 

Materi dilanjutkan dengan sesi “Literasi Perpustakaan” oleh Bapak Teguh Prasetyo Utomo, S.IP. Beliau menegaskan pentingnya literasi informasi di era modern, serta peran perpustakaan sebagai sumber daya utama untuk mendukung kegiatan belajar dan penelitian melalui akses literatur mendalam dan fasilitas yang memadai.” Penting sekali di era ini kita harus memiliki kemampuan literasi informasi. yaitu daya nalar dan daya kritis untuk memilih, memilah, dan kemudian mendayagunakan informasi untuk berbagai macam keperluan kita. sebagai mahasiswa megapa kita harus ke perpustakaan? hal ini karena dalam perpustakaan terdapat berbagai layanan untuk mendukung kegiatan belajar dan penelitian,  selain itu juga memiliki akses penelitian terkini dan literatur mendalam dalam sumber daya informasi yang berkualitas. serta adanya fasilitas memadi dengan ruang belajar yang nyaman.”

Setelah sesi materi di Ruang Auditorium selesai, agenda dilanjutkan di kelas-kelas gedung FH UII dengan sesi perkenalan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan Pendamping DPA, serta materi “Kiat Menjadi Pembelajar Sukses.” Di sesi kelas ini, mahasiswa juga mendapatkan penjelasan mengenai sistem akademik, termasuk pentingnya kehadiran kuliah minimal 75% sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Setiap mahasiswa baru juga menerima material kit berupa soft copy buku panduan akademik, jadwal pembagian kelas, kalender akademik, informasi dosen pembimbing, serta peraturan universitas tentang disiplin mahasiswa UII. Rangkaian acara Study Skill ini sukses diselesaikan pada pukul 14.30 WIB.

Asosiasi Internasional Sekolah-Sekolah Hukum atau yang sering dikenal dengan IALS (International Association of Law Schools) meneyelenggarakan pertemuan tahunan pada tanggal 8-10 September 2025. Pertemuan tahunan kali ini diselenggarakan dengan tuan rumah dari Fakultas Hukum, Chulalongkorn University, Thailand. Agenda berlangsung selama 3 (tiga) hari ini berfokus pada diskusi kelompok dan presentasi untuk membahas isu-isu terbaru dan relevan dalam hal pengembangan sekolah hukum di dunia.

Pada pertemuan tahunan kali ini, Fakultas Hukum UII mengirimkan delegasi sejumlah 4 (empat) orang pejabatnya untuk mewakili FH UII yaitu: Drs. Agus Triyanta, S.H., M.Hum (Wakil Dekan Fakultas Hukum UII), Dr. Bambang Sutiyoso, SH, MHum (Ketua Jurusan), Mukmin Zakie, S.H., M.Hum, PhD (Kaprodi Hukum Bisnis Program Sarjana), dan Dodik Setiawan Nur Heriyanto, PhD (Kaprodi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII). Keempat delegasi ini selain menjadi peserta, juga salah satunya yaitu Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, PhD turut diundang menjadi narasumber membahas bagaimana memutakhirkan kurikulum sekolah hukum dengan menyesuaikan perkembangan yang cukup pesat saat ini.

Acara tahunan IALS dihadiri kurang lebih 80 peserta yang sebagian menjabat Dekan atau Wakil Dekan di sekolah sekolah hukum di dunia yang merupakan representasi dari 5 (lima) benua. Acara ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Hukum, Universitas Chulalongkorn, Professor Pareena Srivanit, Sekretaris Jenderal IALS, Professor Laura Wen-yu Young (dari Universitas Berkeley, AS), dan Presiden IALS, Professor Gabriel Bocksang-Hola. Acara berlangsung selama tiga hari dengan diselipkan acara breakout session untuk membahas isu strategis dalam pendidikan hukum serta networking antar kampus kampus hukum di dunia.

“Kegiatan ini sangat penting untuk diikuti agar Fakultas Hukum UII dapat meng-update perkembangan terbaru diantara sekolah-sekolah hukum di dunia. Agar Fakultas Hukum UII dapat menjadikannya sebagai benchmarking dalam hal inovasi. Selain itu, kesempatan kali ini juga dimanfaatkan untuk membangun jejaring dengan kampus-kampus bereputasi di dunia.” demikian yang disampaikan oleh Drs. Agus Triyanta, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan Fakultas Hukum UII.

Pimpinan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia dengan ini memberitahukan bahwa berdasarkan hasil seleksi administratif pada pelaksanaan seleksi calon Staf Temporer Pusdiklat dan PKBH Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, nama-nama peserta yang dinyatakan lulus seleksi administratif dan berhak mengikuti seleksi tahap II berupa tes tertulis adalah sebagaimana tersebut pada lampiran I pengumuman ini.

  1. Seleksi Tahap II Tes Tertulis diselenggarakan di Ruang Laboratorium Komputer di Lantai Semi Basement sisi selatan di dalam Kampus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta 55584 pada hari Jum’at tanggal 19 September 2025 pukul 09.00 WIB.
  2. Peserta hadir di lokasi seleksi paling lambat 30 menit sebelum waktu ujian.

Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan. Atas perhatian diucapkan terima kasih.

Link Pengumuman : KLIK DISINI

Selama kunjungan di Thailand, Delegasi Fakultas Hukum UII yang terdiri dari Drs. Agus Triyanta, S.H., M.Hum (Wakil Dekan Fakultas Hukum UII), Dr. Bambang Sutiyoso, SH, MHum (Ketua Jurusan), Mukmin Zakie, S.H., M.Hum, PhD (Kaprodi Hukum Bisnis Program Sarjana), dan Dodik Setiawan Nur Heriyanto, PhD (Kaprodi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII) melaksanakan penjajakan kerjasama dengan Pimpinan Fakultas Hukum, Universitas Chulalongkorn.

“Kami sangat berharap nantinya akan ada kerjasama baru dengan Fakultas Hukum, Universitas Chulalongkorn di Thailand di mana harapannya akan banyak dimanfaatkan untuk kegiatan tridarma pendidikan seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kita semua tahu bahwa kampus ini juga memiliki reputasi dan rangking tertinggi di Thailand sebagai kampus hukum. Kerjasama internasional mereka juga sudah sangat baik dan termasuk mereka juga memiliki kelas-kelas internasional baik di tingkat sarjana maupun pascasarjana.” Ujar Drs. Agus Triyanta, S.H., M.Hum (Wakil Dekan Fakultas Hukum UII).

Bersamaan dengan kegiatan penjajakan tersebut, delegasi Fakultas Hukum UII juga mengikuti pertemuan bergengsi tahunan yang diselenggarakan oleh International Association of Law Schools (IALS). Salah satu delegasi dari Fakultas Hukum UII, yaitu Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, PhD turut diundang menjadi narasumber membahas bagaimana memutakhirkan kurikulum sekolah hukum dengan menyesuaikan perkembangan yang cukup pesat saat ini.

Selama diskusi, Fakultas Hukum UII memiliki rencana untuk memulai memfokuskan pada penyusunan Draft Kerjasama dan diharapkan dengan rancangan kerjasama ini akan dilakukan dengan program pertukaran mahasiswa yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk studi atau mengikuti program pendek (short exchange program) di Fakultas Hukum, Chulalongkorn University. “Sudah menjadi hal yang sering di praktekkan dalam internasionalisasi di Fakultas Hukum UII dimana jika pertukaran mahasiswa lintas batas negara ini berhasil diawali dan diimplementasikan, maka akan merembet pada program internasionalisasi lainnya seperti pertukaran dosen, riset kolaboratif, dan program mengajar bersama.” demikian yang disampaikan Dodik Setiawan Nur Heriyanto, PhD di sela pertemuan IALS.

Perlu diketahui bahwa Fakultas Hukum Universitas Chulalongkorn di Bangkok, Thailand, pertama kali berdiri pada tahun 1933 sebagai bagian dari Fakultas Hukum dan Ilmu Politik, dan kemudian menjadi fakultas independen pada tahun 1972. Fakultas ini merupakan bagian dari Universitas Chulalongkorn, universitas tertua dan paling bergengsi di Thailand yang didirikan pada tahun 1917. Secara konsisten, Chulalongkorn menduduki peringkat teratas di Thailand dalam reputasi akademik dan tingkat penerimaan lulusan oleh dunia kerja, serta masuk dalam jajaran universitas terbaik dunia versi QS World University Rankings. Keunikan Fakultas Hukum ini terletak pada kemampuannya memadukan pendidikan hukum yang mendalam secara teoretis dengan pengalaman praktis, program internasional yang beragam, serta rekam jejak dosen dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Fakultas ini juga menawarkan spesialisasi hukum yang kuat serta jaringan kemitraan dengan industri dan lembaga internasional, menjadikannya pilihan utama bagi mahasiswa yang bercita-cita meniti karier hukum baik di tingkat nasional maupun global.

Pada tanggal 8-10 diselenggarakan pertemuan tahunan (Annual Meeting) International Association of Law Schools (IALS) di Fakultas Hukum, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand. IALS adalah asosiasi dari seluruh sekolah-sekolah hukum di dunia yang saat ini telah beranggotakan kurang lebih 170 sekolah hukum terbaik di dunia. Dalam pertemuan tahunan ini, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, PhD turut serta diundang menjadi pembicara dalam sesi yang membahas “updating the legal curriculum: what issues should be addressed and how do they fit into the traditional curriculum” (terjemahan bahasa: memperbaharui kurikulum hukum: isu apa yang harus dipertimbangkan dan bagaimana isu tersebut dapat diharmonisasikan kedalam kurikulum tradisional yang telah berjalan).

Dalam sesi tersebut, turut juga berbicara Christopher Mbazira (yang merupakan Koordinator Public Interest Clinic, Makererr University, School of Law, Uganda), Pavana Kiranmai Chepuri (Kepala Strategic Initiatives and Growth, Woxsen University, School of Law, India), dan Thomas Mclnerney (dari Loyola University Chicago School of Law, Amerika Serikat). Sesi ini dimoderatori langsung oleh Catherine Kelly, Ketua Program Studi Hukum, University of Bristol, Law School, India.

Dalam presentasinya, Dodik menjelaskan bahwa “kurikulum untuk program studi hukum program sarjana di perguruan tinggi di Indonesia perlu melakukan penekanan dalam hal memastikan lulusannya memiliki sikap anti korupsi. Mengingat program studi mencetak lulusan yang sebagian besar menjadi aparat penegak hukum (seperti jaksa, hakim, polisi, dan PPNS), perlu disadari bahwa saat ini masih banyak aparat yang ternyata justru menjadi tersangka korupsi. Untuk itu, assesment based on attitude dan assesment based on skill sangat penting untuk di tekankan untuk memastikan mahasiswa di dalam kelas mampu mengartikulasikan sikap yang berintegritas dan anti korupsi.”

Dodik juga mengungkapkan, “Dosen memiliki tugas untuk mengembangkan model pembelajaran yang variatif dan tidak harus melulu pada knowledge based education dimana sepenuhnya pertemuan dalam perkuliahan hanya berisi ceramah. Perlu dikembangkan model case discussion, project based learning, atau model lainnya sehingga dosen dapat mengobservasi sikap dan keterampilan mahasiswa selama terlibat dalam kegiatan yang interaktif tersebut. Dosen, bahkan, dapat dengan secara langsung memberikan perhatian lebih kepada anak didiknya dikelas yang ternyata masih jauh dari sikap yang berintegritas seperti menitip absen, membolos, ataupun mencontek selama ujian berlangsung.”

Selama sesi berlangsung, Dodik selain mempresentasikan ide besarnya tentang betapa pentingnya pendidikan anti korupsi juga menyampaikan pengalamannya selama hampir 8 tahun mengelola program studi yang sudah mendapatkan akreditasi unggul dari BAN PT dan akreditasi internasional dari FIBAA, Jerman. “Sebagai program studi yang sudah cukup tua dan telah mencetak lulusan, Prodi kami mampu menciptakan para begawan hukum yang berintegritas seperti Artidjo Alkotsar, Busyro Muqoddas, Suparman Marzuki, dan Mahfud MD. Hal ini tidak lepas dari proses pembelajaran Prodi juga telah diterapkan sistem Outcome Based Education sehingga dosen dan Prodi mampu mengukur kompetensi mahasiswa secara langsung di dalam kelas selain didukung oleh fasilitas yang memadai. Selain itu, pimpinan fakultas, dosen dan civitas akademika mampu menciptakan ruang kebebasan akademik dan bahkan sudah menjadi hal yang wajar jika mahasiswa saja bisa mendemo dosen atau pimpinan fakultas” ujarnya sambil tersenyum.

Dekan Fakultas Hukum UII mengapresiasi salah satu dosennya turut berpartisipasi menjadi pembicara dalam forum internasional seperti IALS. “Keterlibatan kita dalam forum ini tidak hanya sekedar menjadi peserta pasif, namun turut aktif menyuarakan apa yang sedang kami kerjakan di Fakultas dan juga merupakan bagian dari pengakuan internasional dari apa yang telah kita lakukan selama ini. Misi internasionalisasi FH UII saat ini tengah kami genjot dengan beragam inovasi dan juga keterlibatan aktif civitas akademika dalam forum forum internasional.” Demikian yang disampaikan Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, SH, MHum.

Acara tahunan IALS dihadiri kurang lebih 80 peserta yang sebagian menjabat Dekan atau Wakil Dekan di sekolah sekolah hukum di dunia yang merupakan representasi dari 5 (lima) benua. Acara ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Hukum, Universitas Chulalongkorn, Professor Pareena Srivanit, Sekretaris Jenderal IALS, Professor Laura Wen-yu Young (dari Universitas Berkeley, AS), dan Presiden IALS, Professor Gabriel Bocksang-Hola. Acara berlangsung selama tiga hari dengan diselipkan acara breakout session untuk membahas isu strategis dalam pendidikan hukum serta networking antar kampus kampus hukum di dunia.