[KALIURANG]; Tim perwakilan mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) sukses meraih Juara 3 dalam kegiatan Formatera Essay Competition 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan judul karya “Kontemplasi Penegakan Demokrasi Dalam Penyelenggaraan Pemilu Untuk Menyongsong Pilkada 2024”.Anggota tim delegasi yang menjuarai adalah M. Zidny Ilman Nafian (23410274) dan Nasywa Syara Aprilia Amanda (23410830).

Pada saat mengikuti perlombaan essay ini, Zidny dan Nasywa merasa sangat senang dan bersyukur ketika meraih juara 3, merasa tidak menyangka akan mendapatkan juara karena merasa perjuangan yang dilakukan tidak sia-sia meskipun masih banyak kekurangan ketika proses mengerjakan essay dalam waktu yang singkat. Namun berkat kerja keras dan keberanian mencoba hal baru dari Zidny dan Nasywa, mereka berhasil menjadi juara 3 pada perlombaan essay ini.

Zidny dan Nasywa saat menjalani proses pembuatan essay dengan penuh tantangan dan merasakan campur aduk antara ragu dan yakin karena hanya memiliki durasi waktu yang singkat untuk mengerjakan, masih belum terpikirkan untuk tema yang akan dibawakan, dan masih ada kesibukan sehari-hari. Meskipun demikian, mereka memiliki keyakinan untuk menyelesaikan essay ini.

Bagi Zidny dan Nasywa yang menjadi motivasi dalam menjalankan kegiatan perlombaan ini dikarenakan ingin mengisi kekosongan waktu saat waktu libur kuliah, dan mereka ingin mencoba untuk mengikuti kegiatan akademis. Sehingga mereka memiliki keinginan untuk mengikuti lomba formatera essay ini. Dan memotivasi dalam menjalankan perlombaan ini adalah keinginan terus belajar dan bertanggung jawab terhadap apa yang sedang dikerjakan.

Zidny dan Nasywa memberikan tips  kepada mahasiswa FH UII yang berkeinginan mengikuti perlombaan sebagai tim. Ketika perlombaan dilaksanakan sebagai tim harus dapat membagi tugas sehingga tugas ini lebih efektif dan efisien, sehingga walaupun dengan durasi waktu yang sedikit tetapi dapat diselesaikan tepat waktu. Mereka juga berpesan  jangan takut untuk mencoba suatu perlombaan dan ketika kita sudah mengambil kesempatan itu, kita harus memberikan yang terbaik dan berkomitmen.

 

 

 

 

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 1 dalam Anggah Debate Competition dalam Jambore Koperasi Mahasiswa Nasional (JAMKOPNAS). JAMKOPNAS adalah kegiatan tahunan yang dilakukan koperasi mahasiswa dibawah naungan Forum Komunikasi Mahasiswa Indonesia (FKKMI) dan Anggah Debate Competition merupakan salah satu rangkaian dari JAMKOPNAS.

Dimas Saputra (23410348) merupakan mahasiswa tahun pertama dari PSHPS FH UII dan sudah berhasil meraih Juara 1 dalam perlombaan debat ini. Sehingga mengikuti perlombaan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dimas .

Untuk mempersiapkan perlombaan ini, Dimas  memiliki tantangan tersendiri karena jadwal perlombaan bersamaan dengan jadwal Ujian Akhir Semester (UAS). Karena persiapan yang yang minim, Dimas  berusaha mengatur waktu untuk memulai menyiapkan berkas seperti essay, business plan, hingga perlombaan debat. Selain itu, sebagai peserta lomba, Dimas  harus menguasai dan menghafal materi Koperasi sebagai badan hukum di Indonesia.

Agar dapat menuntaskan perlombaan ini sampai akhir, maka Dimas  berusaha untuk membuat timeline yang jelas dan konkrit dalam setiap langkahnya dalam perlombaan ini. Selain itu, sangatlah penting untuk memiliki tujuan yang jelas dan alasan yang kuat dalam mengikuti kompetisi ini agar dapat selalu termotivasi ditengahnya jadwal yang padat.

Dimas berpesan untuk teman-teman mahasiswa, “Jangan pernah meremehkan potensi yang ada dalam diri kalian. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekuatan masing-masing, dan tugas kita adalah menemukan serta mengasahnya. Belajar bukan hanya tentang mengejar nilai, tetapi juga tentang memperkaya diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan berguna di masa depan. Semangat dalam belajar dan berprestasi tidak selalu datang dari hasil yang instan, tetapi dari usaha yang konsisten dan keinginan untuk terus berkembang. Jangan takut gagal, karena dari kegagalan kita bisa belajar dan menjadi lebih kuat. Ingatlah bahwa perjalanan pendidikan ini adalah investasi untuk masa depan kita sendiri, jadi nikmatilah setiap langkahnya dan teruslah berjuang untuk mencapai impian.”

[KALIURANG]; Tim Delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Komunitas Peradilan Semu (KPS) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara 1 dan 2 pada perlombaan Dakwaan Nasional Anklageschrift National Law Competition 2024 yang diselenggarakan oleh KPS FH Universitas Pamulang. Kemenangan ini merupakan hasil dari persiapan yang matang, kerja sama tim yang solid, dan kemampuan merumuskan dakwaan hukum yang kuat.


Maymona Ratna Dewi (22410353), selaku ketua delegasi Ramonaz yang keluar sebagai juara pertama, bersama anggota timnya, Salma Zahra Anazty (22410677) dan Aura Puspanegara (22410695), mereka memiliki ketertarikan yang mendalam pada hukum pidana. Hal serupa juga dirasakan oleh Rafi Firoos Muhammad Utyan (23410292), selaku ketua delegasi Adhyaksa Unisi yang keluar sebagai juara kedua, bersama anggota timnya, Firdha Susanto (23410075), dan Naura Syifa Salsabila (23410021). Motivasi mereka untuk mengikuti lomba ini dilandasi oleh keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan diri di bidang hukum pidana, serta untuk memperdalam pemahaman mereka tentang peran penuntut umum. Pengalaman mengunjungi kejaksaan semakin menguatkan semangat mereka untuk mengikuti lomba ini.

Anggota delegasi ini melakukan registrasi pada tanggal 16 dan 20 Juli, kemudian mempersiapkan berkas yang dilombakan selama 1 bulan. Adapun tahapan yang dilalui berupa tahapan pendaftaran meliputi penyelesaian dokumen administratif, termasuk surat keterangan keaslian dan sertifikat status mahasiswa aktif. Formulir pendaftaran dan penyerahan dokumen administratif diselesaikan di platform terpisah. Setelah menyelesaikan dokumen, tim berpartisipasi dalam rapat teknis dan menyerahkan berkas akhir mereka.

“Minimnya pengalaman dalam kompetisi hukum pidana khusus sempat menjadi beban bagi tim kami. Namun, tantangan tersebut justru menjadi motivasi untuk mendalami materi yang lebih serius. Menghadapi perlombaan dengan tema pidana khusus yang fokus pada korupsi anggaran desa, tim kami intensif mempelajari hukum acara pidana, prinsip-prinsip hukum pidana, dan melakukan observasi langsung ke kelurahan desa Sukoharjo guna mempelajari tata cara pengadaan barang di tingkat desa, serta kemampuan membedakan unsur-unsur pasal dalam konteks kasus konkret. Kendala terkait pemahaman hukum acara pidana kami atasi dengan konsultasi intensif kepada dosen.” Ujar, Maymona.

“Menghadapi tantangan dalam mendalami materi pidana khusus yang belum diajarkan, kami mengalami kesulitan dalam menganalisis dan membedah unsur-unsur pasal dalam undang-undang pidana khusus. Untuk mengatasi hal ini, kami melakukan riset secara mandiri dan aktif berdiskusi dengan mentor sebagai upaya untuk memahami materi tersebut secara lebih mendalam.” Ujar, Firdha.

Kedua tim tersebut mengidentifikasi dua faktor kunci yang berkontribusi pada keberhasilan mereka: keinginan untuk belajar dan keinginan untuk menang. Mereka menjelaskan bahwa fokus pada pembelajaran mengurangi tekanan untuk menang. Namun, berjuang untuk menang membutuhkan upaya yang melampaui ekspektasi. Mereka juga menyebutkan pentingnya menetapkan tujuan dan tenggat waktu agar tetap pada jalur yang benar. Salah satu anggota tim menunjukkan bahwa karena keterbatasan akses mereka terhadap sumber daya, mereka harus kreatif dalam menyusun kasus yang logis.

Tim mengungkapkan rasa syukur dan keterkejutannya atas keberhasilan meraih juara. Mereka menyatakan tidak menyangka bisa menang hingga pengumuman. Kemenangan ini menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berprestasi. Mereka juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari orang tua, dosen, dan teman-teman dari KPS.

Terakhir, tim menyampaikan pesan kepada sesama mahasiswa. Maymona mengingatkan “dunia hukum begitu luas dan beragam, teman-teman. Tidak mungkin kita menguasai semuanya. Yang terpenting adalah kita menemukan minat kita masing-masing dan menggali lebih dalam. Ingatlah, proses belajar itu tidak pernah berhenti. Jadilah pembelajar sepanjang hayat dan jangan ragu untuk terus mengembangkan diri.”

Firdha menambahkan “jangan pernah takut untuk mencoba hal-hal baru, meski kita merasa kurang berpengalaman. Keberhasilan itu diraih melalui usaha dan doa yang konsisten. Jangan menunggu kesempatan datang, tapi ciptakanlah sendiri. Dari pengalaman kami, mengikuti berbagai lomba, baik menang maupun kalah, adalah bagian dari proses pembelajaran. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, justru menjadi pelajaran berharga untuk kita terus memperbaiki diri,” ujarnya.

[KALIURANG]; Tim delegasi dari Komunitas Peradilan Semu (KPS) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 1 pada perlombaan Paper Tingkat Nasional Ubaya Lawference yang diselenggarakan oleh Universitas Surabaya dengan judul karya “Peran Digital Forensik dalam Pengungkapan Men Behind The Keyboard Pada Tindak Pidana Peretasan”. Tidak hanya sebagai juara biasa, tim ini  menyandang berkas terbaik dan presentator terbaik.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Rayana Mahdavikia (2240637) dan Aldian Yoga Atna Wijaya (22410379). Mereka Melakukan registrasi pada bulan Juli, kemudian mempersiapkan berkas yang dilombakan kurang lebih 1 bulan. Adapun tahapan yang dilalui berupa tahapan pendaftaran, pengerjaan dan pengumpulan berkas, dan babak final.

Kendala yang dirasakan dan dihadapi anggota delegasi berupa “salah satu kendala utama dalam penelitian ini adalah terbatasnya referensi lokal terkait digital forensik. Meskipun Indonesia telah memiliki ahli di bidang ini, seperti Muhammad Nuh al-azhar, literatur ilmiah yang spesifik dan mendalam dalam bahasa Indonesia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini perlu menggabungkan sumber-sumber dari jurnal-jurnal internasional untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai topik ini.”, ujar Rayana.  Ditambah tantangan berat harus dihadapi Rayana dan Aldian karena mereka harus mengikuti lomba di tengah-tengah kesibukan mengerjakan UAS.

Proses mengerjakan berkas ini tidak hanya mengajarkan kami untuk mengelola waktu dengan baik, tetapi juga menanamkan nilai kesabaran dan ketekunan. Rasa puas yang kami rasakan saat melihat hasil akhir merupakan buah dari kerja keras dan doa. Pencapaian ini adalah berkat dukungan dari orang tua, teman-teman, dosen, dan semua pihak yang telah membantu kami.

Rayana pun berpesan kepada mahasiswa lain yang memiliki ambisi yang sama “untuk tidak terpaku pada status perguruan tinggi, melainkan fokus pada pengembangan diri secara optimal. Melalui membaca, berdoa, dan kerja keras, kita dapat membuktikan bahwa mahasiswa swasta memiliki potensi yang sama besar untuk meraih kesuksesan.”

[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) mendapat kabar gembira dari Tim Delegasi mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) telah meraih Juara 2 Kompetisi Legal Group Discourse Semarlead 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Tak hanya sebagai juara biasa, tim ini menyandang Best Team dan Best Speaker.

Rama Hendra Triadmaja (22410456) dan Dimas Saputra (23410348), menjadi tim yang serasi dengan Dosen Pembimbing Ayu Izza Elvani, S.H., M.H.. Dalam sesi perlombaan, Dimas menyampaikan jika adrenalin mereka samakin tertantang dan terpacu seiring menyampaikan argumen yang dipenuhi tekanan hebat. Sebab tanpa adanya tekanan manusia tidak mungkin  dapat berkembang.

Tim Delegasi tidak menyangka dapat menyikat beberapa predikat lomba tersebut. Pada awalnya, Rama tidak percaya diri karena merasa kurang maksimal pada performa. Namun, pentingnya rekan yang supportif untuk mencapai tujuan bersama itulah hal yang sangat istimewa. Dimas selalu berpikir optimis, sehingga menaikkan api semangat kepada Tim Delegasi.

Proses perlombaan diawali dengan pendaftaran secara mandiri, kemudian dilanjutkan dengan seleksi yang cukup ketat. FH UII berkontribusi cukup besar melalui bimbingan langsung secara intens kepada Dosen FH UII dan pendanaan. Tim Delegasi memupuk motivasi lomba ini untuk mencari sudut pandang baru. Tema yang sama, sudut pandang yang berbeda. Perbedaan ini dirasa oleh Tim sangat mahal didapatkan. Terlebih dorongan dari Dosen Pembimbing dan sahabat-sahabat yang memberi masukan.

Tim Delegasi berpesan “Selalu hidupkan ruang-ruang diskusi dan menuangkan ide-ide kalian ke dalam tulisan-tulisan. Sebab, segala sesuatu itu pasti bermanfaat meskipun bukan sekarang bisa saja ke depannya.”

[KALIURANG]; Dua mahasiswi Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) lolos seleksi program Indonesian International Students Mobility Award (IISMA) dengan sistem co-funding. IISMA Co-Funding adalah program beasiswa dengan sistem parsial yang memungkinkan mahasiswi untuk belajar selama 1 (satu) semester di universitas ternama dunia di berbagai negara. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang sudah diadakan sejak tahun 2021. Untuk IISMA dengan sistem co-funding ini sudah memasuki tahun kedua sejak diluncurkan pada tahun 2023.

Mahasiswi FH UII yang berhasil lolos adalah Belvani Melitaviana (22410591) dan Allysa Zahra Safira (21410054). Belvani akan mengemban ilmu di University of Pécs, Hungaria, sementara Allysa akan mengemban ilmu di Korea University, Korea Selatan selama 1 (satu semester).

Untuk mempersiapkan pendaftaran IISMA Co-Funding Belvani membutuhkan waktu sekitar 5 (lima) bulan dari belajar untuk Duolingo English Test (DET), membuat essay sesuai ketentuan IISMA, hingga melakukan riset kampus dan negara host university yang dituju. Meskipun dalam mempersiapkan berkas bersamaan dengan dilaksanakannya magang, Belvani tetap semangat untuk memaksimalkan persiapannya dalam program ini. Untuk hasil yang maksimal, Belvani memaksimalkan belajar untuk DET dan melakukan revisi essay dengan bantuan awardee IISMA tahun sebelumnya.

Berbeda dengan Belvani, Allysa baru mempersiapkan diri untuk mendaftar program ini 20 (dua puluh) hari sebelum penutupan pendaftaran. Dengan waktu yang sangat singkat ini, Allysa segera membuat essay, berlatih DET, hingga riset singkat mengenai negara dan host university yang dituju. Meskipun dalam situasi libur lebaran, Allysa tetap harus membagi waktu antara mempersiapkan pendaftaran IISMA Co-Funding dengan mengerjakan tugas liburan. Tantangan lain yang harus dihadapi adalah persiapan yang singkat sehingga harus maksimal dalam mengerjakan DET agar hasilnya dapat memenuhi persyaratan host university yang dituju.

Tips dari Belvani dalam mempersiapkan program ini adalah mahasiswa harus mempersiapkan English Proficiency Test (EPT) dengan cepat dan benar. Karena apabila EPT sudah selesai, maka akan mudah untuk menyusun berkas lainnya. Motivasi Belvani dalam mengikuti program ini adalah karena sudah bertekad untuk meningkatkan international exposure dari program yang cukup prestige ini.

Sementara tips dari Allysa dalam mengikuti program ini adalah memperbanyak riset tentang negara dan host university yang dituju, dan persiapkan diri jauh sebelum dibukanya pendaftaran. Motivasi Allysa dalam mempersiapkan program ini adalah orang tua yang selalu memberikan motivasi agar dapat study abroad sehingga sebagai anak muda dapat explore dunia secara lebih luas.

Belvani berpesan kepada teman-teman mahasiswa/i bahwa “Never stop chasing your dreams in your 20’s! Semoga kita selalu punya ambisi untuk lebih baik dari hari yang sebelumnya!” Sementara Allysa berpesan bahwa “Ketika kita memiliki mimpi, jangan lupa untuk melakukan sesuatu untuk mewujudkannya agar tidak hanya menjadi mimpi saja.”

 

[KALIURANG]; Tim perwakilan mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) sukses meraih Juara 3 dalam Kompetisi Pekan Terampil Mendakwa 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas dari Brawijaya. Pada kesempatan ini, mahasiswa yang menjuarai Pekan Terampil Mendakwa 2024 adalah Dimas Saputra (23410348) dan Annisa Ramadhani (23410646).

Dalam menjalani proses lomba membuat surat dakwaan ini, Dimas dan Annisa merasa terkejut dan bersyukur dapat meraih juara 3, karena merasa perjuangan yang dilakukan tidak sia-sia meskipun masih banyak kekurangan dalam proses pengembangan kasus posisi. Namun berkat kerja keras dan kemauan belajar baik dari Dimas dan Annisa serta keberanian untuk mencoba hal baru, mereka berhasil menjadi juara 3 pada perlombaan ini, mereka merasa bahagia dan tidak menyangka, di pertengahan semester dua yang masih kurang mengetahui tentang surat dakwaan dapat mengikuti kompetisi ini dengan baik.

Dimas dan Annisa menjalani proses perlombaan dengan penuh tantangan karena bertepatan dengan waktu UTS yang menyita waktu serta harus mempelajari banyak hal untuk membuat surat dakwaan. Meskipun cukup melelahkan, namun mereka merasa bersyukur karena mendapat bantuan secara maksimal dari mentor mereka. Sehingga, dengan membagi waktu dengan baik di setiap kegiatan dan mendapat dukungan baik dari teman, senior, mentor, maka dapat menyelesaikan seluruh proses perlombaan dengan baik.

Bagi Dimas yang memotivasi dalam menjalankan kompetisi ini adalah keinginan terus belajar dan bertanggung jawab untuk mempertahankan prestasi yang telah ia capai dari segi akademik maupun non akademik. Bagi Annisa, yang menjadi motivasinya dalam mengikuti kompetisi ini adalah sebagai bentuk keinginan belajar dan juga sebagai persiapan untuk mengikuti seleksi beasiswa.

Dimas dan Annisa turut memberikan tips dan saran kepada  mahasiswa FH UII yang berkeinginan mengikuti perlombaan. Dalam perlombaan, pada proses pengerjaannya harus dilakukan secara teliti dan mendetail. Khususnya seperti lomba pembuatan surat dakwaan ini, harus secara jelas diuraikan terkait unsur-unsur dan kronologi-kronologinya. Mereka juga berpesan bahwa teruslah mencoba hal-hal baru, jangan pernah takut mencoba jika gagal, maka harus kita coba lagi.

 

 

[KALIURANG]; Tim Delegasi dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara 3 pada perlombaan  Karya Tulis Ilmiah Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) yang diselenggarakan oleh Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) dalam rangka ulang tahun IKAHI ke 71 dengan judul karya Urgensi Pemenuhan Kesejahteraan Hakim Sebagai Upaya Menegakkan Integritas.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini beranggotakan 4 orang, yaitu Ridlo Ifran Addiasar (22410090) sebagai ketua tim, Putri Shania Azizah Dinnar (21410545), Chesaria Anggun Permataningtyas (22410364), dan Shelma Fatika Candra Kusumaningsih (22410175). 

Panitia penyelenggara lomba memberikan syarat bahwa penulisan KTI dianggap lolos administrasi jika sesuai dengan template format penulisan KTI yang telah diberikan sebelumnya, dan tingkat  plagiasi tidak lebih dari 20%.

Anggota melakukan registrasi sekaligus pengumpulan berkas pada tanggal 28 Maret 2024, durasi pengerjaan yang ditempuh selama 1 bulan penuh. Hingga akhirnya pada tanggal 25 April 2024 dinyatakan sebagai juara.

Perasaan senang sekaligus kaget, karena merasa minim pengalaman dalam hal perlombaan terutama pada perlombaan karya tulis ilmiah. Motivasi terbesar tim berupa pengalaman yang harus terus diraih dengan cara yang bergagam.

Ayunita Nur Rohanawati, S.H., M.H. selaku pembimbing dan dosen Departemen Hukum Administrasi Negara FH UII membimbing dari nol dan dengan senang hati memberikan support dengan ilmu-ilmu beliau mengenai penulisan. “Tim juga menyebarkan kuesioner dengan sasaran Hakim yang tersebar diseluruh Indonesia. Alhamdulillah, kami mendapat bantuan dalam penyebaran kuesioner dan pengisiannya. Kemudian juga para Hakim di Pengadilan Negeri Yogyakarta membantu menuangkan pendapat serta saran pada proses penelitian. Hasil yang didapatkan dari kuesioner kami cantumkan didalam karya tulis. ” ujar Shania.

Shania berpesan kepada mahasiswa lain bahwa “Jangan pernah ragu untuk mencoba mendaftar ke suatu lomba. Cobalah mencari berbagai informasi di media sosial mengenai lomba apapun itu, apabila pernah mendaftar maka akan muncul jiwa kompetiti dan rasa untuk menang. Jiwa kompetitif dituangkan dalam bentuk usaha keras dengan mengerjakan lomba tersebut. Ibadah yang rajib, sedekah serta doa, selalu bertawakal kepada Allah dalam mencapainya.”

[KALIURANG]; Tim Delegasi dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara 2 pada perlombaan Legislative Drafting IMA-HTN Constitutional Law Festival 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Jember dengan judul karya Naskah Akademik dan Rancangan Undang-Undang Pertanahan.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Ahmad Kushay (22410697) sebagai ketua tim, Andre Fairuz Laode Ngkowe (22410620), Rionaldo (22410811), dan Bagus Putra Handika Pradana (23410912).

Anggota delegasi melakukan registrasi pada tanggal 13 April, kemudian mempersiapkan berkas yang dilombakan selama 1 bulan dan persiapan presentasi untuk babak final selama 3 hari. Adapun tahapan yang dilalui berupa tahapan pendaftaran, pengerjaan dan pengumpulan berkas, babak penyisihan, dan babak final.

Tantangan yang dirasakan dan dihadapi anggota delegasi berupa “yang menjadi tantangan adalah kami melalukan berkas ketika bulan ramadhan dan keadaan mudik yang tentunya dihadapkan dengan kepentingan pribadi masing-masing di kampung halaman”, ujar Andre. Ditambah muncul pilihan antara profesionalitas atau kemanjaan emosional di kampung halaman ketika masa libur.

Dosen FH UII dan alumni seperti Muhammad Anugrah Perdana, S.H. turut memberikan dukungan penuh kepada tim, walaupun disaat libur tiba. Namun, anggota delesai tetap teguh untuk untuk mempersiapkannya secara mandiri supaya menuai hasil yang maksimal.

Andre pun berpesan kepada mahasiswa lain yang memiliki ambisi yang sama untu “selalu rendah hati dan tidak merasa gengsi untuk mencoba, gagal biasa… kami pun sering gagal, yang paling penting adalah tidak menyerah.” (IB)

[KALIURANG]; Mahasiswa Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), Daffa Prangsi Rakisa Wijaya Kusuma meraih Pin Emas pada Wisuda Periode V Tahun Akademik 2023/2024 pada Sabtu (31/5) di Auditorium Abdul Kahar Muzzakir UII. Ini menjadi kedua kalinya FH meraih Pin Emas pada Tahun Akademik 2023/2024.

Daffa berhasil meraih gelar Magister Hukum dengan Indeks Prestasi 3.98 dan masa studi genap dua tahun. Pada awalnya ia tak meniatkan mendapatkan pin emas, karena baginya melakukan sesuatu harus semaksimal dan sebaik mungkin. Hal ini juga menjadi suatu kebanggaan baginya karena menjadi bukti jerih payah yang ia perjuangkan selama dua tahun terbayarkan.

Dalam studinya, Daffa mengambil konsentrasi Hukum Pidana hal ini dibuktikan dengan tesisnya yang berjudul “Ide Dasar Green Victimology dalam Kriminalisasi Pertanggungjawaban Pidana dan Pemidanaan Undang-Undang Bidang Lingkungan Hidup”. Ia mengerjakan tesis selama sembilan bulan dibawah bimbingan dosen pembimbing Dr. Mahrus Ali, SH., MH.  serta dosen penguji Dr. Aroma Elmina Martha, SH., MH. dan Prof. Dra. Sri Wartini, SH. M.Hum., Ph.D.

Setelah lulus dari FH UII, ia bercita-citanya menjadi seorang akademisi. Hal inilah yang mendasarinya menempuh pendidikan hingga magister untuk membanggakan orang tua dan keluarganya. Ia bahkan sudah merencanakan mengikuti program studi magister hukum ini semenjak menempuh Program Studi Hukum Program Sarjana FH UII. Menurutnya menempuh pendidikan hukum di FH UII sangat direkomendasikan karena di kampus ini didukung dengan kualitas para dosen, dedikasi tenaga kependidikan, serta fasilitas yang tidak pernah mengecewakan.

Peran besar dari dosen tentunya tak lepas dari keberhasilannya ini. Ia sangat berterima kasih pada dosen-dosen, khususnya Departemen Hukum Pidana FH UII yang telah memberi ilmu kepadanya. Ia pun juga mengharap berkah dari dosen atas ilmu-ilmunya sehingga dapat bermanfaat yang juga dapat mengantarkannya menjadi akademisi hukum, baik sebagai peneliti maupun dosen di bidang hukum pidana. Ia juga merasa dedikasi yang tinggi serta konsisten menjadi dorongan baginya meraih kesuksesan dalam akademik. Menurutnya baik S1, S2, sampai S3 bahkan Profesor sekalipun membutuhkan dedikasi yang tinggi, baik dari segi tenaga dan biaya serta konsisten dalam menekuni suatu bidang sehingga dapat menuju kesuksesan diperkuat dengan mengharap berkah atas ilmu dari dosen.

Di akhir Daffa memberikan saran dan tips bagi rekan-rekan yang sedang mengerjakan tesis maupun  sedang bingung ingin melanjutkan studi, diantarany pertama membuat rincian tujuan dan cara meraihnya, misalkan pada waktu tertentu, masa studi atau tahun sekian yang mau dicapai apa saja dan bagaimana langkah strategisnya. Kedua mencatat hal-hal yang penting di dalam maupun di luar kelas. Ketiga mengharap berkah dari dosen, karena menurutnya sebanyak apapun ilmu yang diraih, kalau tidak mendapatkan berkah dari dosen, diragukan kebermanfaatannya.