Berita tentang kegiatan di Program Studi Hukum Program Sarjana

Pada tanggal 8-10 diselenggarakan pertemuan tahunan (Annual Meeting) International Association of Law Schools (IALS) di Fakultas Hukum, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand. IALS adalah asosiasi dari seluruh sekolah-sekolah hukum di dunia yang saat ini telah beranggotakan kurang lebih 170 sekolah hukum terbaik di dunia. Dalam pertemuan tahunan ini, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, PhD turut serta diundang menjadi pembicara dalam sesi yang membahas “updating the legal curriculum: what issues should be addressed and how do they fit into the traditional curriculum” (terjemahan bahasa: memperbaharui kurikulum hukum: isu apa yang harus dipertimbangkan dan bagaimana isu tersebut dapat diharmonisasikan kedalam kurikulum tradisional yang telah berjalan).

Dalam sesi tersebut, turut juga berbicara Christopher Mbazira (yang merupakan Koordinator Public Interest Clinic, Makererr University, School of Law, Uganda), Pavana Kiranmai Chepuri (Kepala Strategic Initiatives and Growth, Woxsen University, School of Law, India), dan Thomas Mclnerney (dari Loyola University Chicago School of Law, Amerika Serikat). Sesi ini dimoderatori langsung oleh Catherine Kelly, Ketua Program Studi Hukum, University of Bristol, Law School, India.

Dalam presentasinya, Dodik menjelaskan bahwa “kurikulum untuk program studi hukum program sarjana di perguruan tinggi di Indonesia perlu melakukan penekanan dalam hal memastikan lulusannya memiliki sikap anti korupsi. Mengingat program studi mencetak lulusan yang sebagian besar menjadi aparat penegak hukum (seperti jaksa, hakim, polisi, dan PPNS), perlu disadari bahwa saat ini masih banyak aparat yang ternyata justru menjadi tersangka korupsi. Untuk itu, assesment based on attitude dan assesment based on skill sangat penting untuk di tekankan untuk memastikan mahasiswa di dalam kelas mampu mengartikulasikan sikap yang berintegritas dan anti korupsi.”

Dodik juga mengungkapkan, “Dosen memiliki tugas untuk mengembangkan model pembelajaran yang variatif dan tidak harus melulu pada knowledge based education dimana sepenuhnya pertemuan dalam perkuliahan hanya berisi ceramah. Perlu dikembangkan model case discussion, project based learning, atau model lainnya sehingga dosen dapat mengobservasi sikap dan keterampilan mahasiswa selama terlibat dalam kegiatan yang interaktif tersebut. Dosen, bahkan, dapat dengan secara langsung memberikan perhatian lebih kepada anak didiknya dikelas yang ternyata masih jauh dari sikap yang berintegritas seperti menitip absen, membolos, ataupun mencontek selama ujian berlangsung.”

Selama sesi berlangsung, Dodik selain mempresentasikan ide besarnya tentang betapa pentingnya pendidikan anti korupsi juga menyampaikan pengalamannya selama hampir 8 tahun mengelola program studi yang sudah mendapatkan akreditasi unggul dari BAN PT dan akreditasi internasional dari FIBAA, Jerman. “Sebagai program studi yang sudah cukup tua dan telah mencetak lulusan, Prodi kami mampu menciptakan para begawan hukum yang berintegritas seperti Artidjo Alkotsar, Busyro Muqoddas, Suparman Marzuki, dan Mahfud MD. Hal ini tidak lepas dari proses pembelajaran Prodi juga telah diterapkan sistem Outcome Based Education sehingga dosen dan Prodi mampu mengukur kompetensi mahasiswa secara langsung di dalam kelas selain didukung oleh fasilitas yang memadai. Selain itu, pimpinan fakultas, dosen dan civitas akademika mampu menciptakan ruang kebebasan akademik dan bahkan sudah menjadi hal yang wajar jika mahasiswa saja bisa mendemo dosen atau pimpinan fakultas” ujarnya sambil tersenyum.

Dekan Fakultas Hukum UII mengapresiasi salah satu dosennya turut berpartisipasi menjadi pembicara dalam forum internasional seperti IALS. “Keterlibatan kita dalam forum ini tidak hanya sekedar menjadi peserta pasif, namun turut aktif menyuarakan apa yang sedang kami kerjakan di Fakultas dan juga merupakan bagian dari pengakuan internasional dari apa yang telah kita lakukan selama ini. Misi internasionalisasi FH UII saat ini tengah kami genjot dengan beragam inovasi dan juga keterlibatan aktif civitas akademika dalam forum forum internasional.” Demikian yang disampaikan Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, SH, MHum.

Acara tahunan IALS dihadiri kurang lebih 80 peserta yang sebagian menjabat Dekan atau Wakil Dekan di sekolah sekolah hukum di dunia yang merupakan representasi dari 5 (lima) benua. Acara ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Hukum, Universitas Chulalongkorn, Professor Pareena Srivanit, Sekretaris Jenderal IALS, Professor Laura Wen-yu Young (dari Universitas Berkeley, AS), dan Presiden IALS, Professor Gabriel Bocksang-Hola. Acara berlangsung selama tiga hari dengan diselipkan acara breakout session untuk membahas isu strategis dalam pendidikan hukum serta networking antar kampus kampus hukum di dunia.

Sabtu, 30 Agustus 2025, Dekan didampingi Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII bertemu dengan Pengurus PPI Munich, di Jerman. Dari PPI Munich diwakili Auriza Sumaedi sebagia Kadep Informasi dan Advokasi Pelajar Bersama dua nggotanya, Hafvid Fachrizza dan Zulfa Nuraini Afifah.

Ada tiga hal pokok perbincangan yang diharapkan nantinya akan ditindaklanjuti. Pertama, FH UII meminta dukungan PPI Jerman, memberikan pendampingan untuk mahasiswa FH UII yang direncanakan berkegiatan di Jerman. Bagaimanapun, keberadaan PPI sangat penting memberikan kenyamanan bagi mahasiswa Indonesia yang berkegiatan di luar negeri.

Kedua, dalam rangka mendorong semangat mahasiswa FH UII mengikuti kegiatan interasional, teman-teman PPI ketika berlibur Kembali ke Indonesia dapat berkunjung ke FH UII. Dengan senang hati, FH UII akan membuatkan forum bagi para mahasiwa untuk memberikan motivasi sekaligus wawasan Internasional. Diharapkan tidak ada lagi ketakutan dan kehawatiran bagi mahasiwa untuk menngikuti berbagai kegiatan internasional.

Ketiga, FH UII dan PPI Munich bersepakat bahwa kerjasama ini akan dituangkan dalam dokumen Kerjasama yang tertulis. Diharapkan dengan adanya dokumen Kerjasama tersebut, jejaring yang telah dibuka ini akan mempererat dan terus mengembangkannya ke depan.

Jerman menjanjikan layanan Pendidikan yang baik sekaligus lingkungan yang mendukung. Dengan adanya PPI di hampir semua kota, diharapkan pelajar Indonesia jangan merasa khawatir dan ragu untuk mencari pengalaman pendidikan di Jerman.

Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, SH., M.Hum., berharap dengan adanya Kerjasama ini, dapat memacu semangat mahasiswa, khususnya mahasiswa FH UII untuk berani mengambil pengalaman studi di Jerma. “Pengalaman internasional menjadi penting untuk membuka wawasan dan membentuk mental mahasiswa.” Tambah Dodik Setiawan Nur Heriyanto, SH., M.H., LL.M., Ph.D. selaku Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII menutup diskusi.

Munich, Agustus 2025. Delegasi Fakultas Hukum UII melakukan kunjungan ke FORUM • Institut für Management GmbH, German untuk melakukan penjajakan kerjasama sertifikasi internasional dalam bidang hukum. Dalam kunjungan tersebut, Delegasi Fakultas Hukum UII dipimpin oleh Dekan Fakultas Hukum Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H.,M.Hum, sementara itu yang dapat ditemui adalah salah  satu trainer FORUM • Institut für Management GmbH, yaitu Sabastian Goebel expert dalam bidang AIGen dan Intellectual Property.

Dalam kunjungan ini Sabastian Goebel , sangat antusiasi dengan ide Fakultas Hukum UII untuk melakukan bekerjasama dalam pengembangan sertifikasi internasional di Fakultas Hukum UII, khususnya dan Indonesia pada umumnya dengan pihak FORUM • Institut für Management GmbH.

Sementara itu, Prof Budi selaku dekan Fakultas Hukum UII menyatakan, ide untuk melakukan penjajakan dengan Forum Institute German dikarenakan FORUM • Institut für Management GmbH, German memiliki rekam jejak yang sangat baik dan profesional dalam melaksanakan kegiatan pelatihan, termasuk untuk sertifikasi internasional dalam bidang hukum.

Selanjutnya, Prof Budi menyatakan beberapa rekam jejak digital dari FORUM • Institut für Management GmbH, German sebagai lembaga training internasional yang bersifat profesional, dibuktikan dengan lebih dari 45 tahun berpengalaman dalam kegiatan training, lebih dari 750.000 manajer secara global mengikuti kegiatan training yang telah diselenggarakannya, dan total ada 110 training untuk para profesional, dan memiliki instruktur sebanyak 6.000 yang semua kompeten dan ahli di bidangnya, dan terakhir lembaga ini telah mendapatkan penilaian lebih kurang 110,000 top ratings, di mana kualitfikasi ini sangat baik dari para pesertanya.

Foto: Dekan Fakultas Hukum UII dan Sabstian Goebel

Ketertarikan Fakultas Hukum UII, atas inisiasi kerjasama ini juga karena FORUM • Institut für Management GmbH, German telah mendapatkan sertifikasi dari ISO, yaitu; SO 9001:2015 dan ISO 21001:2018. Dengan standar ISO ini maka berbagai kegiatan training sudah dapat diakui secara global.

Dalam kesempatan selanjutnya, Sabastian menyatakan bahwa kegiatan training sangat mungkin dilakukan dengan model kerjasama antara FORUM • Institut für Management GmbH, German dengan Fakultas Hukum UII. Namun demikian, ia berharap ide kerjasama ini dapat ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi yang intens antara Fakultas Hukum UII dan FORUM • Institut für Management GmbH, Germany.

Akhir dari pertemuan tersebut, Dekan Fakultas Hukum UII berkesempatan memberikan souvenir kepada Sabastian Goebel sebagai ucapan terima kasih atas respon positif yang telah diberikan.

Dalam rangka melaksnakan optimalisasi kegiatan mobilitas internasional yang dilakukan oleh Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII ke Eropa, Dekan Fakultas Hukum UII dengan didampingi oleh Kaprodi Hukum Program Sarjana beserta Sekretaris Jurusan Fakultas Hukum UII melaksanakan kunjungan balasan ke Brunswick European Law School. Kunjungan dilaksanakan secara singkat dari tanggal 27-28 Agustus 2025 dengan diawali dengan menemui International Office dari Brunswick European Law School. Selain itu, kunjungan juga dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap keberadaan dormitory untuk mengetahui prosedur dan reservasi langsung untuk 2 (dua) mahasiswa yang rencananya akan berangkat studi pada bulan Maret 2025.

“Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan dimana pada November 2024, Dekan Urusan Internasional Brunswick European Law School, Professor Achim saat menjadi pembicara di International Students Colloquium Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Prodi Hukum Program Sarjana FH UII. Selain kunjungan balasan, kita akan memulai banyak realisasi Kerjasama tidak hanya pertukaran pelajar namun juga program mobilitas internasional khususnya inbound mobility. Diharapkan tidak hanya mahasiswa kita saja yang belajar ke luar negeri, namun juga disaat yang bersamaan, mahasiswa dari luar negeri terutama dari Eropa juga dapat belajar dikampus kita.” Demikian penjelasan Dekan FH UII, Professor Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum.

Pada bulan Maret 2025, rencananya akan dikirimkan 2 (dua) mahasiswa Program Internasional Prodi Hukum Program Sarjana FH UII untuk melaksanakan Credit Transfer Program di Brunswick European Law School. Persiapan pengajuan visa dan izin tinggal Tengah dipersiapkan. “Sebelumnya kami di Prodi sempat mengalami kendala yaitu pengurusan dokumen visa yang tidak mudah untuk studi di Jerman. Banyak sekali dokumen yang disiapkan khususnya berkaitan dengan blocked account serta specimen tandatangan dari sekolah sebelumnya. Sehingga pengurusan membutuhkan waktu dan juga banyak sekali prosedur yang harus dilalui. Namun dengan waktu yang ada, saat ini Prodi memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan. Begitu kami landing di Brunswick, kami langsung berkontak dan mengurus termasuk permohonan dormitory untuk izin tinggal. Di Brunswick Tingkat okupansi dorm sangat tinggi sehingga memang harus diperjuangkan.” Demikian ujar Dodik Setiawan Nur Heriyanto, SH, MH, LLM, PhD selaku Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII.

Kerjasama dengan Brunswick European Law School juga akan diperluas untuk dimungkinkannya mobilitas internasional bagi Dosen Fakultas Hukum UII. Dalam kesempatan kunjungan, Sekretaris Jurusan, Syarif Nurhidayat, SH, MH juga mengharapkan adanya kolaborasi penelitian atau pelatihan tersertifikasi internasional yang dapat dimanfaatkan oleh Dosen. Di Brunswick, juga terdapat banyak program yang dapat diikuti dosen seperti pelatihan Bahasa jerman, post-doctoral research, dan mungkin termasuk kolaborasi dalam hal pengajaran. Kunjungan diakhiri dengan pertukaran cinderamata dan juga penyampaian surat secara langsung untuk berkolaborasi dalam konferensi internasional di FH UII.

[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Pelepasan dan Pembekalan Alumni FH UII Periode April 2025 dengan mengusung tajuk “Konsisten Mencetak Profil Lulusan yang Unggul, Berintegritas dan Berdaya Saing Global pada Kamis (24/04) di Ruang Legislative Drafting Lantai 3 FH UII. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dan mahasiswi program studi hukum program sarjana, program studi hukum program magister, dan program studi hukum program doktor FH UII yang akan diwisuda pada wisuda FH UII periode 4 (empat) pada bulan April.

Jumlah wisudawan terdiri atas 56 (lima puluh enam) wisudawan Sarjana Hukum  reguler, 5 (lima) wisudawan Sarjana Hukum program internasional, 13 (tiga belas) wisudawan Magister Hukum, dan 17 (tujuh belas) wisudawan Magister Kenotariatan. Para calon wisudawan tampak antusias mengikuti rangkaian acara pelepasan dan pembekalan yang berlangsung secara khidmat sebagai bentuk persiapan sebelum menyandang status sebagai alumni FH UII secara resmi.

Dalam sambutannya, Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FH UII, menyampaikan ucapan selamat bagi para alumni yang telah selesai dalam menjalankan tugas sebagai mahasiswa dan menyampaikan harapan agar para alumni dapat melanjutkan perjalanan karir ke arah yang lebih baik. “Fakultas Hukum UII mengucapkan selamat atas selesainya tugas. Misi Anda sudah Anda selesaikan dengan baik dan Anda akan meninggalkan kampus ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ravenska Khalifa Nadira, selaku perwakilan alumni, mengutarakan kesan dan pesan atas perjalanan perkuliahan yang telah dilalui selama menjadi mahasiswa dan mahasiswi di FH UII. Ia mengungkapkan pengalamannya yang berharga selama menempuh pendidikan di perkuliahan.

“Hadirin yang berbahagia, selamat menempuh fase dalam kehidupan. Mari kita kabarkan kepada dunia, kita memang berhak memakai toga esok hari atas rekomendari orang-orang hebat, guru-guru besar, dosen, dan pembimbing yang jujur untuk menguji kelayakan kita hingga dinyatakan lolos dan lulus hingga berhak atas kertas ijazah asli.,” 

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang mengundang Agus Fadilla Sandi, S.H., M.Ag., Iga Endang Nurselly, S.H., M.Kn., dan Walid Jumlad, S.Psi., M.Psi., selaku jajaran narasumber serta Mhd. Zakiul Fikri S.H., LL.M., M.A. selaku moderator. Selaku pemateri pertama, Agus Fadilla Sandi menyampaikan bahwasannya menjadi alumni FH UII merupakan anugerah sekaligus amanah. Ia mengambil kisah Nabi Musa ‘alaihissalam sebagai materi keteladanan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwasannya Nabi Musa ‘alaihissalam senantiasa berusaha dan beramal secara maksimal, bahkan Nabi Musa menyempurnakan perjanjian dan melebihkan kebaikan. “Mari kita sama-sama harus berkomitmen untuk tumbuh. Jadi, jangan sampai di suatu tempat kita stagnan. Harus terus belajar, harus terus menguatkan kompetensi dan lain sebagainya, dan juga harus berbuat yang terbaik,” ucap Agus Fadilla Sandi.

Pemateri selanjutnya adalah Iga Endang Nurselly dengan mengangkat judul “Transformasi Ilmu Menjadi Kesuksesan Nyata” sebagai materi pembekalannya. Ia mengingatkan agar para alumni untuk senantiasa memanjatkan doa, memfokuskan pada pengembangan diri, mengelola waktu secara bijaksana, memantapkan tujuan yang jelas, membangun relasi yang kuat, dan menerima kegagalan.

Iga Endang Nurselly menyebutkan agar para alumni tidak gagap terhadap teknologi dan modernisasi. Ia mengatakan, “Kita harus menjadi manusia yang tanggap terhadap perkembangan globalisasi. Kita juga tidak boleh menutup diri, menutup mata, untuk mau mempelajari perkembangan global internasional.”

Kemudian, pemaparan materi diteruskan oleh Walid Jumlad. Menurutnya, terdapat setidaknya tiga bidang yang akan ditempuh oleh para alumni setelah menjalani kehidupan di menara gading, yaitu pekerja profesional, wirausahawan, maupun pemburu beasiswa untuk melanjutkan studi.

“Pertanyaannya kemudian adalah kira-kira ketika kita bekerja, siapa sih yang paling dicari? Karena kita bekerja itu bicara tentang ya seperti jodoh ya. Orang yang mau mempekerjakan kita itu seperti cari jodoh juga, cocok-cocokan. Jangan sampai kita milih malah ndak cocok gitu ya. Akhirnya enggak bersama lagi,” ujarnya.

Walid Jumlad mengungkapkan kriteria pekerja yang dicari perusahaan di antaranya adalah memiliki motivasi yang kuat dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini dikarenakan rasa ingin tahu yang tinggi adalah bekal utama seseorang untuk menjadi lebih baik dan lebih berkembang.

Setelah sesi penyampaian materi berakhir, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif. Melalui acara Pelepasan dan Pembekalan Alumni, FH UII berharap agar para alumni tidak merasa kehilangan arah setelah kelulusannya dari kampus perjuangan.

Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS), Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (UII), pada Rabu, 30 April 2025 bertempat di ruang Stage Room sayap barat, Fakultas Hukum UII.  Diselenggarakannya kuliah umum ini dengan menghadirkan narasumber dari Fakulti Undang-Undang Malaysia (FUU) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), yaitu Dr. Fatimah Yusro Hashim. Kuliah umum ini mengangkat tema tentang Hukum Kewarisan Islam yang ada di Malaysia, adapun untuk judul yang dibahas dalam kegiatan ini yaitu “Pengurusan Harta Pusaka di Malaysia.” Acara yang bersifat wajib ini dihadiri oleh mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana yang ada di dalam mata kuliah Hukum Kewarisan Islam, serta dimoderatori langsung oleh Bapak Dr. Umar Haris Sanjaya, S.H., M.H., selaku dosen yang mengampu mata kuliah Hukum Kewarisan Islam di Fakultas Hukum UII. 

Dalam kuliah umum ini, disampaikan bahwa “Hukum Kewarisan Islam memiliki perbedaan yang mungkin dikarenakan adanya pengaruh sistem hukum common law, namun pada dasarnya pembagian waris untuk muslim dalam pembagiannya hampir sama dengan apa yang ada di Indonesia. Karena Malaysia dan Indonesia sama-sama memiliki dan sama-sama menganut hukum Islam.” demikian ujar Ibu Dr. Fatimah Yusro Hashim. 

Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Dodik Setiawan Nur H, S.H.,M.H.,LL.M., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Program kuliah umum atau guest lecture ini bukanlah program yang pertama dan ini adalah program yang berkelanjutan sama seperti di semester-semester sebelumnya. Termasuk juga kita menghadirkan dari Universiti Kebangsaan Malaysia agar baik mahasiswa program internasional dan program reguler memiliki kesiapan dan pemahaman yang utuh, terutama pemahaman komparatif terkait dengan sistem kewarisan baik yang ada di Indonesia dan bagaimana implementasinya yang ada di Malaysia.” 

Program Studi Hukum Program Sarjana sangat berharap mahasiswa dapat mengembangkan atau mungkin dapat mengambil hikmah serta mengambil ilmu dari apa yang disampaikan oleh Dr. Fatimah sehingga nantinya bisa dijadikan sebagai dasar untuk penulisan tugas akhir. Acara ini diikuti oleh kurang lebih sebanyak 40 mahasiswa dan acara dapat berjalan dengan lancar, dikarenakan adanya interaksi secara aktif dari mahasiswa. Sebelum acara ditutup oleh moderator, dibukalah sesi tanya jawab kepada mahasiswa dan dilanjutkan dengan foto bersama dengan narasumber serta moderator.

Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS), Program Internasional, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) pada semester genap tahun akademik 2024/2025 menerima tiga mahasiswa dari Australia. Ketiga mahasiswa Australia tersebut bernama, Curry Jordan James dan Alannah Kaye Yuen dari University of Western Australia, kedua mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa yang masuk melalui program ACICIS (Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies). Selanjutnya terdapat pula, Cassandra Alice Stamatescu yang berasal dari Monash University, merupakan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Australia, yaitu the New Colombo Plan (NCP) Scholarship. Ketiga mahasiswa Australia tersebut akan studi di Program Internasional, Fakultas Hukum UII selama kurang lebih selama satu semester. 

Kemudian ketiga mahasiswa tersebut disambut di ruang Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, ⁠Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H.,M.Hum., yang sebelumnya telah mengikuti program adaptasi sehingga mampu beradaptasi untuk bisa berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Dalam sambutannya Dekan Fakultas Hukum UII menyampaikan bahwa “Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan dari mahasiswa Australia untuk studi di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, terutama di Program Internasional. Ini membuktikan bahwa Fakultas Hukum UII tidak hanya menjadi tujuan belajar mahasiswa dari Indonesia, tetapi juga di kampus-kampus termuka yang ada di dunia, termasuk yang ada di Australia. Semoga kerjasama ini dapat berlangsung dengan baik dan para mahasiswa dapat mengambil banyak ilmu dan pengalaman selama studi di Fakultas Hukum UII.” 

Dalam kesempatan yang sama, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D., selaku Kaprodi Hukum Program Sarjana, menyampaikan bahwa “Ketiga mahasiswa program Internasional banyak mahasiswa asing, mereka tertarik studi di Fakultas Hukum UII terutama di Program Studi Hukum Program Sarjana karena mereka ingin belajar hukum Indonesia dan juga hukum Islam. Sehingga banyak sekali mata kuliah-mata kuliah hukum Indonesia dan hukum Islam yang menjadi tujuan untuk belajar dari mahasiswa-mahasiswa Australia. Sehingga silakan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mendalami ilmu hukum Indonesia dan hukum Islam. Selain itu juga program studi juga menyelenggarakan adanya program-program menarik seperti program budaya dan lain sebagainya untuk memudahkan mahasiswa dapat beradaptasi dan juga mahasiswa mampu untuk mengenal lingkungan sekitar yang ada di Universitas Islam Indonesia.”

Dalam kesempatan yang bersamaan, mahasiswa juga menyampaikan ucapan terima kasih sudah diterima di Fakultas Hukum UII dan mereka sangat berharap nanti banyak adik-adik kelasnya yang ada di kampus di Australia juga akan studi di Fakultas Hukum UII selama satu semester atau dua semester.

Program Studi Hukum Program Sarjana, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII)  kembali mengadakan kegiatan budaya untuk mahasiswa asing pada semester genap 2024/2025. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Kamis hingga Jumat, 17-18 April 2025, dan berlokasi di d’Omah Hotel Bantul, Yogyakarta. Tema kegiatan budaya yang dilakukan pada kesempatan ini yaitu Business Law and Local Content in Indonesia”. Dalam kesempatan ini, PSHPS menggabungkan studi hukum dengan pengalaman budaya untuk menawarkan kesempatan belajar unik yang memadukan pengetahuan kelas dengan penerapan di dunia nyata. Kegiatan ini mencakup serangkaian kegiatan menarik dan juga melibatkan peran aktif peserta dalam memperkenalkan pada dasar-dasar hukum bisnis Indonesia dan kekayaan budaya Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Sesi materi utama dalam kegiatan ini akan berfokus pada “Introducing Yogyakarta’s Culture” dan “Introduction to Indonesian Business Law” yang bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa tentang lingkungan hukum lokal dan praktik-praktik tradisional. 

Peserta dalam kegiatan Cultural program ini melibatkan mahasiswa asing dan dosen asing di Fakultas Hukum UII. Untuk dosen asing diantaranya yaitu, Christopher M. Cason, JD., LL.M., dan Ahmad Saad Ahmad Al Dafrawi, Ph.D., M.D., B.Sc., merupakan dosen asing dari berasal dari Amerika dan Irak. Firdoos Khan, Abi Abdullah, dan Adedoyin Yusuff Olatunji adalah mahasiswa sarjana di Fakultas Hukum UII. Selain itu, terdapat 3 mahasiswa asing dari Australia, yaitu Curry Jordan James dan Alannah Kaye Yuen dari University of Western Australia serta Cassandra Alice Stamatescu dari Monash University. Selain itu terdapat juga, Ahmad Mansour Azimi dan Muhammad Tahir Yahya, yang merupakan calon mahasiswa magister dan doktor di Fakultas Hukum UII. Selain mahasiswa asing, terdapat pula buddy (pendamping) yang merupakan mahasiswa Program Internasional Fakultas Hukum tahun angkatan 2024, yaitu Ajwa Larasati Mokoputri, Imelda Rahma Suband, Maki Zakariya, dan M. Mustofah Bisri.

Mahasiswa dan dosen asing berangkat menuju d’Omah Bantul pada Kamis, 17 April 2025 pada pukul 15.00 menggunakan bus UII. Setelah sampai di lokasi, agenda dilanjutkan dengan materi oleh Kaprodi Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D., dengan tema “Introducing Yogyakarta’s Culture,” yang dimoderatori oleh Sekretaris Program Internasional, Dr. Aroma Elmina Martha, S.H., M.H. Agenda pada malam hari berlanjut dengan art class,  yaitu angklung. Para peserta diajarkan cara menggunakan angklung dan menyanyikan beberapa lagu dengan alat musik tersebut.

Kemudian untuk keesokan paginya, peserta diajak mengunjungi Pasar Bantul dan dilanjutkan dengan sarapan soto di Soto Rejeki. Setelah kembali ke hotel, acara dilanjutkan dengan opening ceremony dan juga presentasi dari Dekan Fakultas Hukum, Prof. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum., dengan tema Introduction to Indonesian Business Law,” yang dimoderatori oleh Allya Syifa Akhsanty, S.H., M.H., selaku dosen dari Fakultas Hukum UII. Memasuki agenda berikutnya, peserta mengikuti kelas pembuatan gerabah (membuat dan melukis), di mana hasil karya peserta dapat dibawa pulang. Adapun untuk dipenghujung acara, peserta diajak mengunjungi Makam Raja-Raja Imogiri yang berlokasi di Surakarta Pajimatan, Karang Kulon Wukirsari, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

“Program ini merupakan salah satu bagian dari akulturasi budaya bagi mahasiswa asing yang ada di Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Selain itu, program ini juga merupakan wadah jejaring kerjasama antar mahasiswa Fakultas Hukum UII. Program ini rutin dilaksanakan setiap semester dengan materi dan informasi yang berbeda dan juga beragam sesuai dengan level tahap pemahaman mahasiswa, khususnya yang berkaitan dengan sejarah dan budaya bangsa Indonesia. Dengan memahami ini maka mahasiswa dapat dengan mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang ada, selama studi di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.”, demikian kata Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan Nur Herianto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. 

“Saya sangat mendukung program ini karena merupakan salah satu program unggulan di Program Studi Hukum Program Sarjana, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Program ini dikenal sebagai salah satu program yang diminati bagi mahasiswa asing yang studi di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Program ini tidak hanya sekedar untuk mengenalkan budaya dan sejarah bangsa Indonesia, tetapi juga mahasiswa mampu untuk memahami situasi dan juga jejaring kerjasama antar mahasiswa baik asing maupun lokal yang ada di Fakultas Hukum UII. Sehingga hal ini membuktikan bahwa saat ini sudah semakin banyak mahasiswa asing yang masuk dan studi di Fakultas Hukum UII.”, demikian pernyataan dari Dekan Fakultas Hukum UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H.,M.Hum.

Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS), Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan kegiatan International Inbound Mobility Program, Collaborative Offline International Learning (COIL) Program 2025. COIL Program 2025 ini resmi dimulai pada Senin, 28 April 2025 bertempat di Ruang Auditorium Lantai 4 Fakultas Hukum UII dan merupakan kerjasama antara PSHPS UII dengan Fakulti Undang-Undang (FUU) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Malaysia. Adapun delegasi dari FUU UKM Malaysia berjumlah 13 mahasiswa dan didampingi oleh beberapa dosen yaitu, Dr. Suhaizad Saifuddin, Dr. Fatimah Yusro Hashim dan Dr. Asma Hakimah Ab. Halim. Kegiatan ini diwali dengan Seminar Internasional dengan tema “Comparative Study on Malaysian and Indonesian Legal System“. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif mahasiswa dari kedua institusi, yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman mereka dalam bidang hukum. 

Selaku perwakilan dari FUU UKM Malaysia, Dr. Suhaizad Saifuddin dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Pertama sekali saya selaku perwakilan dari dekan kami, yaitu Prof. Dr. Rasyikah MD Khalid menyampaikan salam serta mengucapkan setinggi-tingginya penghargaan dan jutaan terimakasih kepada Fakultas Hukum UII karena telah sudi menerima kehadiran delegasi kami dari UKM untuk bersama-sama menjayakan program kami pada pagi hari ini maupun pada minggu ini. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang diadakan antara UKM dan UII dan bersama-sama delegasi UKM adalah Dr. Fatimah Yusro Hashim serta 13 pelajar dengan 6 lelaki dan 7 perempuan dan merupakan pelajar terpilih dari UKM dan termasuk dalam pelajar yang cemerlang dalam akademik serta kurikulum. Besar harapan kami program ini akan terjalin hubungan silaturahim yang lebih erat antara UKM dan UII dan dengan jaringan kerjasama dalam bidang akademik serta budaya antara kedua institusi dapat diperluaskan dan diperkukuhkan.”

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Fakultas Hukum UII yang pada kesempatan ini diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni yaitu Drs. Agus Triyanta., M.A., M.H., Ph.D., “Selamat datang kepada tetamu-tetamu kita dari Malaysia di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, semoga kehadiran saudara-saudara kami yang serumpun ini bukan merupakan kedatangan yang pertama kali ke FH UII, dan semoga kedepannya akan lebih sering untuk datang ke Indonesia khususnya ke Yogyakarta dan Fakultas Hukum UII. Saya mewakili dekan kami yaitu Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H.,M.Hum. dalam acara welcoming remarks pagi hari ini dengan pertama-tama menerima ucapan salam dari Dekan FUU UKM, dan sebaliknya kami salam kembali untuk beliau. Acara pada pagi hari ini merupakan acara yang sangat menyenangkan karena kami dapat menyelenggarakan kegiatan yang disebut dengan COIL Program 2025. Ini adalah agenda tawanan atau annual agenda yang senantiasa diselenggarakan oleh Undergraduate Study Program Faculty of Law UII. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperluas prespektif, wawasan, insight, pandangan dari mahasiswa untuk mendengar berbagai global issues, regional issues tentang hukum. Saya sudah melihat agenda yang akan dijalankan sampai tanggal 2 Mei besok, agendanya sangat padat dan saya yakin pada masa yang akan datang ini akan memberikan kesan bagi para mahasiswa malaysia tentang apa sebenarnya Indonesia, baik terkait dengan sistem pendidikan, sistem peradilan dan juga budaya serta tradisi yang ada di Indonesia khususnya di Yogyakarta.”

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penampilan tarian Ratoeh Jaroe dari Aceh oleh Xaviera UII dan dilanjutkan dengan acara inti yaitu, General Lecture and Discussion: “Contemporary Issues under Indonesian and Malaysian Law”, yang dimoderatori oleh Kaprodi Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan Nur H, S.H.,M.H.,LL.M., Ph.D. Adapun untuk spreakers dalam kegiatan ini yaitu, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum., dengan tema “Copyrights in Music Industry in Indonesia”, Dr. Suhaizad Saifuddin, membawakan “Comparative Analysis on theories and concepts of judicial process between Common Law and Islamic Judiciary”, dan Dr. Aroma Elmina Martha, S.H., M.H. dengan tema “The Protection of Women and Children  under Indonesian Criminal Law.” Setelah pemaparan materi oleh para speakers, acara dilanjutkan dengan tanya jawab serta pengenalan 13 pelajar dari FUU UKM Malaysia. 

Kegiatan COIL Program 2025 antara Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) dan Faculty of Law, Universiti Kebangsaan Malaysia (FUU UKM Malaysia) akan dilaksanakan selama hampir satu minggu. Kegiatan yang padat ini meliputi berbagai agenda menarik, seperti kunjungan ke Pengadilan Negeri Yogyakarta, Museum Coklat Monggo, Museum UII, dan Pusat Kajian dan Bantuan Hukum (PKBH) UII. Mahasiswa juga memiliki kesempatan untuk berwisata menggunakan Lava Jeep Tour Merapi, yang memberikan pengalaman unik dan pemandangan yang menyegarkan mata. 

Selain kegiatan akademik dan wisata, COIL Program 2025 juga menampilkan beberapa kegiatan lomba yang menarik, seperti Public Speaking dan Poster. Kegiatan ini memungkinkan mahasiswa dari kedua institusi untuk menunjukkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam berbagai bidang. Dengan demikian, kegiatan COIL Program 2025 tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa dalam bidang hukum, tetapi juga mempromosikan kolaborasi, kreativitas, dan pertukaran budaya antara FH UII dan FUU UKM Malaysia.

Pada Hari Sabtu, 14 Desember 2024, Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia melakukan agenda pertemuan dengan orang tua/wali dari mahasiswa angkatan tahun 2018, 2019, dan 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan solusi terkait masa studi mahasiswa Fakultas Hukum UII, khususnya untuk mahasiswa angkatan tahun 2018, 2019, dan 2023. Kegiatan yang dilaksanakan secara online via Zoom Meeting ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilaksanakan untuk memberikan update informasi terkait dengan studi mahasiswa kepada orang tua/ wali. Acara ini dilakukan dalam dea sesi, yaitu sesi pertama berlangsung pertemuan orang tua/wali mahasiswa angkatan 2018 dan 2019,adapun untuk sesi dua dilakukan dengan pertemuan orang tua/wali mahasiswa angkatan 2023. Kegiatan yang dimulai pada pukul 13.00 WIB ini tidak hanya dihadiri oleh orang tua/wali mahasiswa saja, namun juga dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan Fakultas Hukum UII. 

Setelah agenda dibuka oleh MC, kegiatan pertemuan wali dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana, yaitu Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D., beliau menjelaskan bahwa “Izinkan kami dari Program Studi Hukum Program Sarjana menyambung tali silaturahmi dengan bapak ibu sekalian, terutama keluarga besar mahasiswa angkatan 2018, 2019, dan juga 2023. Pada kesempatan ini kami akan melakukan evaluasi studi, khususnya berkaitan dengan performa akademik yang diikuti oleh ananda, sehingga ini adalah bagian dari ciri khas UII bapak ibu sekalian, yang mana ini senantiasa berkesinambungan melaksanakan evaluasi sehingga Bapak ibu bisa mengerti perkembangan perkembangan akademik dari Ananda. Bapak ibu sekalian mengingat Ananda itu adalah angkatan 2018 dan 2019 sehingga bapak ibu sekalian perlu kita umumkan bahwa masa studi angkatan 2018 maksimal pada Juli 2025, sedangkan untuk angkatan 2019 maksimal pada Juli 2026. Bapak Ibu sekalian,untuk angkatan 2018 mohon agar dapat memastikan dan mengevaluasi apabila masih terdapat mata kuliah yang harus diambil dan belum mengambil tugas akhir, hal ini mengingat terkait dengan waktu yang sangat terbatas, maka kami sarankan untuk pindah kampus yang memiliki passing Grade dibawah UII  dan ananda masih bisa melanjutkan kuliah dan masih berkesempatan untuk mendapatkan gelar sarjana. Namun apabila mahasiswa tersebut saat ini sudah tutup teori dan   sedang mengambil Tugas Akhir maka kami persilahkan untuk bisa ditingkatkan dan diawasi, sehingga dapat selesai sebelum batas waktu yang sudah ditentukan. Selain itu, diharapkan pula kepada orang tua/wali dapat meningkatkan pendekatan personal kepada putra putrinya, sehingga hal ini akan menyebabkan mahasiswa akan terbuka terkait dengan progres studi dan lain halnya.” berikut sambutan dari Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana, Fakultas Hukum UII. 

 

Acara dilanjutkan dengan sesi penjelasan akademik yang paparkan oleh Kepala Divisi Akademik Fakultas Hukum UII, yaitu M. Arief Satejo Kinady, A.Md., beliau menyebutkan bahwa “pengawasan yang tepat bagi mahasiswa, terutama mahasiswa yang berjuang secara akademis. Sehingga perlu untuk melakukan pendampingan kepada mahasiswa selama masa studi mereka dan perlu menyadari terkait dengan status akademik mahasiswa tersebut. Mahasiswa dapat saja melakukan pengulangan mata kuliah pada semester depan apabila mereka gagala dalam emmenuhi kehadiran yang dibutuhkan dan kinerja akademik. Selain itu, mahasiswa juga perlu untuk memperhatikan perihal dengan persiapan Tugas Akhir dan pentingnya mahasiswa untuk mengunggah pekerjaan mereka dalam sistem informasi yang telah disediakan. Peran orang tua juga diperlukan dalam memantau akademik putra dan puterinya perihal akademik sehingga dapat melaporkan masalah apa pun kepada akademik Fakultas Huku, UII.” berikut penjelasan dari Ketua Divisi Akademik Fakultas Hukum UII. 

Setelah dilakukan penjelasan yang diwakili oleh akademik Fakultas Hukum UII, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab oleh orang tua/wali mahasiswa angkatan 2018,2019, dan 2023. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat memantau progress studi dan berkomunikasi secara intensif anatara orang tua/wali dengan pihak program studi. Bagi mahasiswa yang tidak memungkinkan menyelesaikan studi tepat waktu, disarankan untuk segera mengambil solusi alternatif, termasuk pindah kampus. Disarankan kepada pihak akademik dan mahasiswa untuk membangun komunikasi yang lebih intensif.