Berita tentang kegiatan di Program Studi Hukum Program Sarjana

[KALIURANG]; Sabtu (19/10) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali melaksanakan kegiatan International Guest Lecture yang bertempat di Ruang Audiovisual lantai 4, Gedung FH UII. Adapun untuk narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Kimberly Bomar., merupakan seorang pengacara dari Bomar Legal, Stanford, California. International Guest Lecture yang dimulai pada pukul 09.30 – 11.30 WIB ini mengusung tema, “Henrietta Lacks and the Business, Technology, and Ethics of HeLa Cells.” Acara yang dilakukan secara offline dan online via zoom ini dimoderatori oleh Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D., dan dihadiri oleh lebih dari 150 mahasiswa dari PSHPS.

Dalam penjelasannya, Dr. Kimberly menyebutkan bahwa, “Henrietta Lacks (HeLa), adalah Ibu Kedokteran Modern. Nama Henrietta Lacks adalah nama terpenting dalam bidang Bioteknologi dan Kedokteran yang bisa jadi sebelumnya banyak orang belum mengetahuinya. Pada tahun 1950, belum lama setelah melahirkakn anaknya yang kelima dengan David Lacks, Henrietta didiagnosis menderita kanker serviks yang agresif dan tanpa disadari, hal ini harus merubah dunia pengobatan selamanya. Pada tanggal 29 Januari 1951, Henrietta Lacks melakukan perawatan kepada Johns Hopkins, satu-satu rumah sakit di daerah tersebut yang merawat pasien kulit hitam. Namun selama perawatannya Johns Hopkins mengambil dua sampel dari serviks Henrietta tanpa izin atau sepengetahuannya.

Kemudian Dokter Johns mengirimkan sampel jaringan tersebut ke ahli biologi sel, Dr. George Otto Gey, dari sampel yang didapatkan Dr. Gey melakukan isolasi sel kanker dengan menerapkan teknik yang dikembangkan olehnya. Sel-sel ini dapat tumbuh dan membelah tanpa batas dalam media kultur, sehingga dr. Johns dan Dr. Gey memeberikan sel-sel tersebut untuk penelitian di seluruh dunia, namun tidak menjualnya. Terdapat beberapa perusahaan bioteknologi telah berhasil mengambil untung dari sel HeLa dan telah mematenkan cara penggunaannya, salah satunya yaitu Thermo Fisher Scientific Inc., yaitu sebuah perusahaan bioteknologi dengan pendapatan tahunan lebih dari $40 miliar.

Sedangkan untuk keluarga Henrietta sendiri tidak menerima kompensasi apapun dan berjuang untuk membayar perawatan medis dasar. Adanya bisnis Sel HeLa tersebut, keturunan dari Henrietta meyakini bahwa sel-sel tersebut milik Henrietta dan tidak pernah memberikan atau mengizinkan siapa pun untuk menggunakannya. Sehingga mereka meyakini bahwa sebagai ahli waris mereka berhak mendapatkan kompensasi  dan menggugat perusahaan Thermo Fisher. Henrietta memang tidak menyetujui adanya pengambilan dan penggunaan jaringannya, tetapi persetujuannya tidak diwajibkan secara hukum pada saat itu, dan meskipun perawatan Henrietta mencerminkan eksprerimen rasis terhadap kulit hitam, namun  Thermo Fisher tidak ada saat sel Henrietta diambil. Akhirnya pada bulan Agustus 2023, kasus ini diselesaikan tanpa keputusan hukum tentang apakah keluarga Lacks berhak atas kompensasi penggunaan sel HeLa.” berikut penjelasan Dr. Kimberly Bomar.

Sel HeLa adalah alat yang sangat berharga dalam penelitian biomedis. Namun, penting untuk mengingat sejarah di balik sel ini dan menghargai kontribusi Henrietta Lacks serta keluarganya. Acara Guest Lecture ini ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama di Ruang Erasmus Lantai 3, Fakultas Hukum UII.

[KALIURANG]; Tim perwakilan mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) sukses meraih Juara 3 dalam kegiatan Formatera Essay Competition 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan judul karya “Kontemplasi Penegakan Demokrasi Dalam Penyelenggaraan Pemilu Untuk Menyongsong Pilkada 2024”.Anggota tim delegasi yang menjuarai adalah M. Zidny Ilman Nafian (23410274) dan Nasywa Syara Aprilia Amanda (23410830).

Pada saat mengikuti perlombaan essay ini, Zidny dan Nasywa merasa sangat senang dan bersyukur ketika meraih juara 3, merasa tidak menyangka akan mendapatkan juara karena merasa perjuangan yang dilakukan tidak sia-sia meskipun masih banyak kekurangan ketika proses mengerjakan essay dalam waktu yang singkat. Namun berkat kerja keras dan keberanian mencoba hal baru dari Zidny dan Nasywa, mereka berhasil menjadi juara 3 pada perlombaan essay ini.

Zidny dan Nasywa saat menjalani proses pembuatan essay dengan penuh tantangan dan merasakan campur aduk antara ragu dan yakin karena hanya memiliki durasi waktu yang singkat untuk mengerjakan, masih belum terpikirkan untuk tema yang akan dibawakan, dan masih ada kesibukan sehari-hari. Meskipun demikian, mereka memiliki keyakinan untuk menyelesaikan essay ini.

Bagi Zidny dan Nasywa yang menjadi motivasi dalam menjalankan kegiatan perlombaan ini dikarenakan ingin mengisi kekosongan waktu saat waktu libur kuliah, dan mereka ingin mencoba untuk mengikuti kegiatan akademis. Sehingga mereka memiliki keinginan untuk mengikuti lomba formatera essay ini. Dan memotivasi dalam menjalankan perlombaan ini adalah keinginan terus belajar dan bertanggung jawab terhadap apa yang sedang dikerjakan.

Zidny dan Nasywa memberikan tips  kepada mahasiswa FH UII yang berkeinginan mengikuti perlombaan sebagai tim. Ketika perlombaan dilaksanakan sebagai tim harus dapat membagi tugas sehingga tugas ini lebih efektif dan efisien, sehingga walaupun dengan durasi waktu yang sedikit tetapi dapat diselesaikan tepat waktu. Mereka juga berpesan  jangan takut untuk mencoba suatu perlombaan dan ketika kita sudah mengambil kesempatan itu, kita harus memberikan yang terbaik dan berkomitmen.

 

 

 

 

Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII (Universitas Islam Indonesia) kembali mengundang Fatma Al Ghussain, selaku Executive Director in Amna Care Fund Palestine Activists sebagai pembicara dalam agenda Guest Lecture yang diadakan pada hari selasa, 1 Oktober 2024. Guest Lecture yang dimulai pukul 15.30 tersebut bertempat di Ruang Legislative Drafting, lantai 3 Fakultas Hukum UII, adapun untuk tema yang diangkat pada kesempatan ini yaitu “Legal Violations and the Extent of Application of International Humanitarian Law to Protect Civilians in Gaza”. Kegiatan Guest Lecture ini sebagai upaya untuk selalu mengingatkan kita akan adanya suatu prinsip kemanusiaan, sebagai dukungan terhadap hak asasi manusia, serta sebagai solidaritas sebagai negara berkembang dan juga sebagai bentuk implementasi dari nilai-nilai keagamaan. Dalam Hukum Humaniter Internasional terdapat aturan yang menatur terkait dengan perilaku yang berlangsung dalam konflik bersenjata. Tujuan dari adanya hukum ini adalah untuk membatasi adanya penderitaan manusia selama perang serta menetapkan adanya batasan-batasan cara berperang, dan juga memberikan perlindungan kepada warga atau pihak-pihak yang tidak ikut dalam permusuhan. 

Dalam penjelasannya, Ibu Fatma Al Ghussain menyebutkan bahwa “Penyerangan yang dilakukan oleh tentara Israel telah membunuh lebih dari 60.000 warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita, tanpa ampun dan tanpa pandang bulu menggunakan senjata yang dilarang secara internasional. Mereka juga mengebom sekolah dan tenda-tenda yang dipenuhi warga sipil yang berlindung, dan membunuh semua orang di dalamnya. Bukan hanya itu saja, tentara Israel juga memblokir bantuan kemanusiaan memasuki Gaza, termasuk air, makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya. Bahkan mereka juga melakukan penggalian kuburan orang yang telah meninggal dengan mengambil jasadnya dan mengembalikannya tanpa dengan organ dalam. Kekejaman yang dilakukan bukan hanya kepada penduduk Palestina saja, namun juga dengan melakukan penindasan kepada Pers dengan membunuh siapa saja yang melaporkan apa yang terjadi di Gaza, baik melalui suara maupun gambar. Serta mengancam para aktivis media sosial, dengan mengebom rumah-rumah mereka dan membunuh keluarga mereka. Adanya penindasan terus menerus yang dilakukan oleh tentara Israel dengan membunuh para pekerja kemanusiaan, penduduk lokal dan internasional, mereka juga memaksa warga sipil untuk berkali-kali berpindah ke daerah-daerah baru tanpa mengizinkan warga sipil membawa barang-barang pribadi mereka. Hal ini tentu saja menggambarkan adanya ketidakrelevan antara hukum humaniter internasional dalam menghadapi genosida yang berlangsung di Palestina hingga saat ini dan menunjukkan bahwa adanya kegagalan sistem perdilan global dalam mencegah kejahatan perang.” 

Guest Lecture dengan narasumber Fatma Al Ghussain ini dimoderatori langsung oleh Kepala Program Studi Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D., serta dihadiri oleh lebih dari 70 mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII. Sebelum kegiatan Guest Lecture ditutup oleh moderator, terdapat sesi pemutaran video yang telah disiapkan oleh Ibu Fatma dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari beberapa mahasiswa yang hadir. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat menyadarkan satu sama lain serta sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, bukan hanya sekedar kewajiban moral, tetapi juga sebagai investasi masa depan dunia yang lebih damai serta adil. 

[KALIURANG]; Pada hari Senin (5/8), Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung mobilitas mahasiswa melalui penyelenggaraan Acara Pelepasan Mahasiswa dan Program Persiapan Keberangkatan (Pre-Departure Program). Program ini ditujukan bagi mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti program Joint Degree UII-Coventry University, CTP UII-IIUM, dan IISMA Co-Founding 2024. Adapun nama-nama mahasiswa tersebut yaitu, Meeran Hameed (20410902), Muhammad Davin Wicaksono (21410478) merupakan mahasiswa peserta Joint Degree-Top-up Degree/Coventry University, UK. Belvani Melitaviana (22410591) IISMA Co-Funding di University of Pécs, Hungary. Allysa Zahra Safira (21410054) IISMA Co-Funding di Korea University, South Korea. Selanjutnya, Ridlo Ifran Addiasar (22410090), Jihan Sri Hardiman (21410061), dan Muhammad Rafi Fadhilah (22410586), merupakan mahasiswa CTP-Credit Transfer Program IIUM, Malaysia. 

Sebelumnya kegiatan Persiapan Keberangkatan Program (PDP) ini berlangsung selama 2 hari, yang dilaksanakan pada hari Kamis-Jumat, 1-2 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan selama menjalani studi di luar negeri. Adapun untuk materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek, mulai dari materi (1) Komitmen Ke-UII-an oleh Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum., (2) Persiapan Keberangkatan (Non-Akademik) dan Penjelasan Sistem Joint Degree dan Credit Transfer Program, oleh Dodik Setiawan Nur Heriyanto, SH, MH, LL.M, Ph.D. (3) Komitmen Akademik Selama Study di Luar Negeri, oleh Dodik Setiawan Nur Heriyanto, SH., MH, LL.M.,Ph.D., dan Dr. Aroma Elmina Martha, S.H., M.H. (4) Pemantapan Ibadah dan Akhlak selama Studi di Luar Negeri, oleh Bagya Agung Prabowo, SH., M.Hum, Ph.D. (5) Sharing Session Pengalaman Belajar di Luar Negeri, oleh Muhammad Rifqi Abiyyu dan Maheswari Laksita Sari. (6) Psychological Readiness Peserta Joint Degree Program dan Program Kredit Transfer, oleh  Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. Selain itu, para peserta juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan alumni yang telah menyelesaikan program serupa, sehingga dapat memperoleh informasi yang lebih komprehensif.

Selanjutnya untuk Acara Pelepasan Mahasiswa dilaksanakan di hari Senin, 05 Agustus 2024 yang bertempat di Mini Auditorium Lt. 4, Fakultas Hukum UII. Pada Acara Pelepasan ini, diberikan Health Kit dan juga kenang-kenangan, dan juga beasiswa settlement allowance dari PSHPS serta Al-Qur’an oleh Dekan Fakultas Hukum UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H, M.Hum. Acara ini dihadiri oleh beberapa pimpinan baik dari UII dan juga Fakultas Hukum UII, yaitu: Perwakilan dari Universitas Islam Indonesia, Nihlah Ilhami, S.Pd., selaku perwakilan dari KUI UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum, selaku Dekan FH UII, Dr. Sri Hastuti Puspitasari, S.H., M.H., selaku Wadek Sumber Daya, dan Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D., selaku Wadek KKA. Kaprodi PSHPS, Sekprodi PSHPS Program Sarjana dan Reguler, dan Sekprodi PSHBPS. Seluruh Pejabat Unit dan Divisi FH UII, mahasiswa peserta program dan juga orang tua/wali dari mahasiswa peserta program.

Dalam Sambutannya, Kaprodi Program Studi Hukum Program Sarjana, Dodik Setiawan NH, S.H.,M.H.,LL.M.,Ph.D., menjelaskan bahwa, “Beberapa waktu yang lalu kami menyelenggarakan sosialisasi dan seleksi sehingga anak-anak yang hadir pada hari ini, mereka sudah melewati banyak serangkaian seleksi yang dilakukan oleh Program Studi Hukum Program Sarjana mulai dari program sosialisasi khusus untuk kredit transfer program ke Ahmad Ibrahim Kuliah of Laws yang ada di Universitas Islam internasional Malaysia. Kemudian juga ada sosialisasi dan pendampingan untuk mahasiswa yang akan berangkat untuk mendapatkan hibah melalui IISMA, termasuk juga khusus untuk pendampingan dan juga sosialisasi mengikuti Joint Degree Program yang ada di Coventry University selama kurang lebih 1 tahun nanti belajar di UK. Sosialisasi tersebut berjalan dengan baik kita berkolaborasi dengan mitra-mitra internasional kami dan alhamdulillah telah kurang lebih 8 mahasiswa untuk mengikuti program outbound mobility untuk semester ganjil 2024-2025. Peserta Program Kredit Transfer ke Ahmad Ibrahim Kulliyyah of Laws , IIUM terdapat mahasiswa dengan nama Ridlo Ifran Addiasar, Jihan Sri Hardiman, dan Muhammad Rafi Fadhilah. Kemudian Peserta Kredit Transfer (IISMA Co-Funding) ke Hungaria dan Korea Selatan terdapat Belvani Melitaviana di University of Pécs, Hungary dan Allysa Zahra Safira di Korea University, South Korea. Dilanjutkan dengan Peserta Joint Degree Program ke Coventry University, UK terdapat Meeran Hameed dan Muhammad Davin Wicaksono.”

“Kegiatan Pelepasan Mahasiswa Peserta Mobilitas Internasional Tahun 2024 ini merupakan rangkaian dari kegiatan mobilitas internasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Hukum Program Sarjana. Mulai dari tahapan seleksi, kemudian lolos seleksi, lalu diberikan pembekalan sampai kepada pelepasan dan tentunya adik-adik yang sudah terpilih untuk mengikuti program ini akan berangkat menjalankan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dan semoga berhasil sukses dan sekaligus bisa kembali ke Indonesia dengan baik dan selamat. Program mobilitas internasional itu sebenarnya ini bagian dari program ya diselenggarakan oleh program studi hukum program sarjana sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program kampus Merdeka,” sepenggal sambutan oleh Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum.

Fakultas Hukum UII berharap program ini dapat menjadi bekal yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam meraih kesuksesan selama studi di luar negeri. Dengan bekal yang memadai, diharapkan para mahasiswa dapat mengharumkan nama Fakultas Hukum UII di kancah internasional.

[KALIURANG]; Tim delegasi dari Komunitas Peradilan Semu (KPS) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), berhasil meraih Juara 1 pada perlombaan Paper Tingkat Nasional Ubaya Lawference yang diselenggarakan oleh Universitas Surabaya dengan judul karya “Peran Digital Forensik dalam Pengungkapan Men Behind The Keyboard Pada Tindak Pidana Peretasan”. Tidak hanya sebagai juara biasa, tim ini  menyandang berkas terbaik dan presentator terbaik.

Anggota delegasi yang menjuarai perlombaan ini adalah Rayana Mahdavikia (2240637) dan Aldian Yoga Atna Wijaya (22410379). Mereka Melakukan registrasi pada bulan Juli, kemudian mempersiapkan berkas yang dilombakan kurang lebih 1 bulan. Adapun tahapan yang dilalui berupa tahapan pendaftaran, pengerjaan dan pengumpulan berkas, dan babak final.

Kendala yang dirasakan dan dihadapi anggota delegasi berupa “salah satu kendala utama dalam penelitian ini adalah terbatasnya referensi lokal terkait digital forensik. Meskipun Indonesia telah memiliki ahli di bidang ini, seperti Muhammad Nuh al-azhar, literatur ilmiah yang spesifik dan mendalam dalam bahasa Indonesia masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini perlu menggabungkan sumber-sumber dari jurnal-jurnal internasional untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai topik ini.”, ujar Rayana.  Ditambah tantangan berat harus dihadapi Rayana dan Aldian karena mereka harus mengikuti lomba di tengah-tengah kesibukan mengerjakan UAS.

Proses mengerjakan berkas ini tidak hanya mengajarkan kami untuk mengelola waktu dengan baik, tetapi juga menanamkan nilai kesabaran dan ketekunan. Rasa puas yang kami rasakan saat melihat hasil akhir merupakan buah dari kerja keras dan doa. Pencapaian ini adalah berkat dukungan dari orang tua, teman-teman, dosen, dan semua pihak yang telah membantu kami.

Rayana pun berpesan kepada mahasiswa lain yang memiliki ambisi yang sama “untuk tidak terpaku pada status perguruan tinggi, melainkan fokus pada pengembangan diri secara optimal. Melalui membaca, berdoa, dan kerja keras, kita dapat membuktikan bahwa mahasiswa swasta memiliki potensi yang sama besar untuk meraih kesuksesan.”

[KALIURANG]; Pada hari Selasa (9/7) telah diselenggarakan Kuliah Umum di Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) dengan menghadirkan pegiat masyarakat dan Pakar Hak Asasis Manusia (HAM) Nursyahbani Katjasungkana. Beliau merupakan co-founder dari Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (APIK). Ditengah kesibukannya di Belanda,  Nursyahbani menyempatkan diri memberikan Kuliah Umum secara daring melalui Zoom Meeting kepada mahasiswa Program Studi Hukum Program Sarjana FH UII.

Kegiatan ini mengusung tema “Perlindungan Perempuan dalam Kerangka Critical Legal Studies (CLS) dan Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW). Acara ini diawali dengan sambutan dari Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS) FH UII, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. menyebutkan dalam sambutannya, “Program ini sangat bagus dan kita berharap Ibu Nursyahbani Katjasungkana dapat memberikan wawasan yang mendalam khususnya isu-isu terkait hak-hak terhadap perempuan yang mana masih sangat sedikit dibahas di Indonesia, dan kita berharap kita mengawali di Fakultas Hukum UII untuk berani memperluas dan memperdalam keilmuwan terkait hak-hak atas perempuan.” pungkasnya.

Acara dihadiri oleh 60 lebih mahasiswa dan turut serta diikuti beberapa dosen UII.Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kuliah Umum Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum UII sehingga mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu dari narasumber yang berasal dari non-UII. Ibu Nursyahbani menyampaikan bahwa hak-hak perempuan selama ini diatur dalam konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap hak perempuan (CEDAW).

 

Konvensi ini mengatur dengan sangat rinci bagaimana pemberian hak-hak perempuan mulai dari proses sampai kepada bagaimana aturan-aturan domestik di semua negara dapat memberikan Affirmative Actions terkait dengan hak-hak perempuan. “Di indonesia sendiri sudah mulai mengembangkan hak-hak tersebut kedalam peraturan perundang-undangan domestik, hanya saja memang perempuan seharusnya tidak formalistik tapi diharapkan nanti bisa aplikatif dan bisa memberikan nilai kesetaraan di semua lini yang ada didalam berbangsa dan bernegara” tuturnya. Demikian penjelasan dari Nursyahbani Katjasungkana.

[KALIURANG]; Pada Rabu (10/7) Program Studi Hukum Program Sarjana (PSHPS), Fakultas Hukum (FH), Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Collaborative Offline International Learning (COIL 2024) kerjasama antara Program Studi Hukum Program Sarjana FH UII dengan Jabatan Al-Quran Dan Al-Hadith Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya.

Program ini diselenggarakan dengan melibatkan partisipasi aktif mahasiswa yang berasal dari kedua Prodi dan Perguruan Tinggi yang berbeda dengan tema “Spreading the Mission of Islam Rahmatan Lil ‘alamin from UII to the World”. Adapun delegasi dari Jabatan Al-Quran Dan Al-Hadith Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya berjumlah 24 orang yang didampingi oleh Dosen Dr. Mohamad Khalid Bin Bahrudin selaku Pensyarah Kanan.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. menyampaikan, “Program ini adalah program yang luar biasa, dan ini merupakan program unggulan yang ada di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Mahasiswa mendapatkan ilmu yang komparatif khususnya terkait dengan konseptual dan Implementasi dari Islam Rahmatan Lil ‘Alamin di Malaysia dan di Indonesia. Diharapkan mahasiswa akan menambah wawasan yang mendalam bagaimana pendefinisian Islam Rahmatan Lil ‘Alamin melalui beragam pendekatannya”.

Adapun pemateri yang dihadirkan ialah Dr. Drs. Yusdani, M.Ag., Direktur Pusat Studi Siyasah dan Pemberdayaan Masyarakat (PS2PM) Yogyakarta dengan tema “Articulating Islam Rahmatan lil ‘alamin for Z Generation”,  Drs. Agus Triyanta, M.A., M.H., Ph.D. Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FH UII, membawakan “The Prophetic Law Approach”, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. Ketua Prodi Hukum Program Sarjana FH UII, mempresentasikan “Between Islamic Law and

Positive Law in USPIL Faculty of Law UII”, dan dimoderatori oleh Dr. Aroma Elmina Martha, S.H., M.H. selaku Sekretaris Prodi Hukum Program Internasional FH UII.

Acara dihadiri oleh lebih dari 130 mahasiswa melibatkan mahasiswa Program Internasional FH UII selain mahasiswa dari malaysia. “Kami berharap dengan program ini, mahasiswa dari Universiti Malaya selain belajar tetapi juga dapat menikmati fasilitas pembelajaran yang ada di Fakultas Hukum UII serta dapat memperluas jejaring dan koneksi tidak hanya dengan Dosen Pembicara tapi juga para mahasiswa yang ada didalam acara kuliah umum. Acara kuliah umum ini sebagai permulaan sehingga nantinya ada kegiatan-kegiatan lainnya yang mendukung COIL” demikian paparan dari Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. Ketua Prodi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia.

Acara diawali dengan sambutan dari perwakilan UII dan UM, kemudian dilanjut dengan tarian saman dari Aceh oleh Xaviera dari mahasiswa uii, dan kegiatan ditutup dengan pelestarian lingkunga dengan memungut sampah di area lereng gunung Merapi dengan menggunakan Jeep. mahasiswa sangat antusias, senang dan bangga dapat berkunjung ke Fakultas Hukum UII menikmati pembelajaran yang ada pada kegiatan COIL 2024 di FH UII.

Belajar bahasa Inggris tidak harus selalu di dalam kelas, variasi kegiatan pembelajaran dapat dilakukan berupa kegiatan praktik di luar kelas, seperti yang dilakukan 33 mahasiswa International Program Fakultas Hukum (IP FH) Universitas Islam Indonesia (UII) Angkatan 2023, yang melakukan kunjungan ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta pada Jum’at, 12 Juli 2024. Kegiatan ini merupakan sesi enhancement activity yang menjadi bagian dari program pembelajaran mata kuliah English for Academic Purposes (EAP) pada semester Genap T.A. 2023/2024, yang diampu oleh Cilacs UII (Pusat Bahasa UII).

Kegiatan ini menjadi ajang mahasiswa utuk mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggrisnya baik secara lisan maupun tertulis. Menurut pengajar pengampu mata kuliah EAP, Ardinia Pravinta, M.Pd., dalam kegiatan ini mahasiswa dipandu oleh pihak museum untuk berkeliling, menambah wawasan dalam hal kebudayaan, penyebaran agama Islam, kesenian tradisional, hingga modernisasi teknologi yang semuanya dipaparkaan dalam bahasa Inggris. “Mahasiswa diminta untuk memilih spot favorit mereka kemudian memaparkan terkait hal tersebut dalam bentuk tulisan dan video pendek, dari hasil kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menuangkan ide dan mengembangkannya dalam bentuk penulisan paragraf atau esai, serta memaparkan secara singkat isi dari hasil penulisan tersebut melalui video atau secara langsung ketika diskusi”, ungkapnya.

Lebih lanjut, Kadep. Pemasaran Cilacs UII, Aditya Suci, S.Pt., memaparkan bahwa variasi model pembelajaran Cilacs UII melalui sesi enhancement activity dilakukan agar peserta tidak merasa jenuh, sekaligus menambah wawasan baru dengan pendekatan konsep pembelajaran yang menyenangkan (fun learning).

Sementara itu, Ketua Program Studi Hukum Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D., menyampaikan bahwa program ini dibentuk untuk membentuk kemampuan bahasa Inggris mahasiswa IP FH UII secara langsung sehingga mudah beradaptasi dengan lingkungan global. “Pola pembelajarannya yang interaktif dan aplikatif menjadikan mahasiswa senang belajar bahasa Inggris di IP FH UII,” jelasnya.

Program EAP sendiri merupakan bagian dari program English Development Program yaitu rangkaian pembelajaran bahasa Inggris bagi mahasiswa IP FH UII pada semester 1, 2, 4 dan 6 meliputi materi pembelajaran bahasa Inggris dasar sampai dengan persiapan tes seperti CEPTTM dan IELTSTM. (adt)

[KALIURANG]; Pelantikan Administrative Legal Studies (ALS) Study Club (SC) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2024/2025 telah digelar pada Sabtu, 8 Mei 2024. Kegiatan ini menjadi modal kaderisasi kepemimpinan untuk melanjutkan roda organisasi kedepan.

Aditya Khrisna Murti, merupakan Ketua Pertama ALS SC FH UII. Dibentuk pada tanggal 8 Desember 2022 sebagai tempat belajar mahasiswa FH UII untuk mengetahui lebih dalam mengenai Hukum Administrasi Negara serta menciptakan ruang-ruang diskusi di FH UII yang semakin bervariasi dan beragam.

Adapun Pembina ALS sekaligus Dosen di FH UII, ialah Siti Ruhama Mardatillah, S.H., M.H., Ayunita Nur Rohanawati, S.H., M.H., dan Siti Rahma Novikasari, S.H., M.H. Membina sekaligus membimbing wadah tersebut menjadi lebih komprehensif.

Sabtu (8/5) terjadi prosesi pelantikan sekaligus perpindahan kepemimpinan yang baru. M. David Hanief, selaku ketua terpilih memiliki harapan “Semoga Administrative Legal Studies dapat menjadi rumah terbaik bagi para peminat Hukum Administrasi Negara serta mampu mendidik dan membina setiap generasi untuk berilmu dan mengamalkannya.”

 

Pada hari Jumat dan sabtu, bertepatan pada tanggal 07 dan 08 Juni 2024, kegiatan rutin Guest Lecture oleh Dr. Mohd. Iqbal bin Abdul Wahab dari IIUM Malaysia kembali terlaksana di Fakultas Hukum UII. Guest Lecture yang dilakukan selama 2 hari ini dilaksanakan pada waktu yang berbeda serta dengan 2 topik yang berbeda pula, namun keduanya dilakukan secara hybrid. Pada hari pertama Guest Lecture bertempat di Mini Auditorium lt. 4 Gedung Fakultas Hukum UII dengan topik pembahasan “Islamic Criminal Law: The Enforcement in Malaysia”. Sedangkan untuk hari kedua, Guest Lecture bertempat di Stage Room Barat lt. 3 Gedung Fakultas Hukum UII dengan topik “Criminal Law in Malaysia”. 

“Federal Constitution (Konstitusi Federal) merupakan dokumen hukum tertinggi di negara federasi. Konstitusi ini mendefinisikan struktur dan kewenangan pemerintah federal, serta hak dan kewajiban warga negara. Konstitusi federal juga menerapkan prinsip-prinsip dasar yang mengatur negara, seperti supremasi hukum, pemisahan kekuasaan, dan federalisme. Konstitusi Federal Malaysia adalah dokumen yang penting yang memainkan peran fundamental dalam pemerintahan negara. Konstitusi ini melindungi hak-hak warga negara, memastikan supremasi hukum, dan mendefinisikan struktur pemerintahan. Konstitusi juga merupakan sumber inspirasi bagi undang-undang dan peraturan lainnya di Malaysia. Di Malaysia, Konstitusi Federal dikenal sebagai Perlembagaan Persekutuan Diraja Malaysia. Konstitusi ini diundangkan pada tahun 1957 dan telah diamandemen beberapa kali sejak saat itu. Konstitusi Federal Malaysia adalah dokumen yang komprehensif yang mencakup berbagai macam topik, termasuk Agama”, demikian penjelasan Dr. Iqbal.

Dr. Iqbal dalam penjelasannya menyebutkan bahwa “dalam Federal Constitution, tepatnya pada bagian Religion of the Federation 3. (1) Islam adalah agama Federasi, tetapi agama lain dapat dianut secara damai dan harmonis di wilayah mana pun di Federasi. (2) Di setiap Negara selain Negara yang tidak mempunyai Penguasa, kedudukan Penguasa sebagai Pemimpin agama Islam di Negaranya dengan cara dan sepanjang diakui dan dinyatakan oleh Konstitusi Negara tersebut, dan, sesuai dengan Konstitusi tersebut, semua hak, hak istimewa, hak prerogatif dan kekuasaan yang dinikmati olehnya sebagai Kepala agama tersebut, tidak terpengaruh dan tidak terganggu; tetapi dalam tindakan apa pun, pelaksanaan upacara-upacara yang berkaitan dengan Konferensi Para Penguasa telah disetujui bahwa hal-hal tersebut harus diperluas ke Federasi secara keseluruhan, masing-masing Penguasa lainnya, dalam kapasitasnya sebagai Kepala agama Islam, memberi wewenang kepada Yang di-Pertuan Agong untuk mewakilinya, dst”.

Guest Lecture yang dilakukan selama 2 hari ini dimoderatori oleh dosen Fakultas Hukum UII, yaitu ibu Ayu Izza Elvany, S.H., M.H., serta dihadiri oleh mahasiswa PSHPS baik yang bergabung melalui Zoom meeting maupun mahasiswa yang datang secara langsung ke ruang Guest Lecture. Selain mahasiswa PSHPS, terdapat beberapa dosen FH UII yang turut serta bergabung dalam Guest Lecture ini, diantaranya Prof. Dra. Sri Wartini, S.H., M.H., Ph.D., Frances Duffy, LL.M., Grad Dip Ed, BA., CEL., dan Ahmad Saad Ahmad Al Dafrawi, Ph.D., MD., B.Sc. Kemudian acara Guest Lecture dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pemberian souvenir serta oleh-oleh dari Fakultas Hukum UII kepada Dr. Iqbal. 

Dalam sambutannya, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D., selaku Kaprodi PSHPS menyampaikan bahwa “kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Prodi Hukum Program Sarjana yang sudah berlangsung lama dan sebagai penguatan pemahaman mahasiswa  secara komprehensif.”