Kegiatan Fakultas Hukum UII penelitian, pengabdian, dan dakwah civitas akademika termasuk seminar, lokakarya, workshop, pemberian penghargaan, kegiatan kerjasama, dan lain sebagainya

[KALIURANG]; Wisuda bukanlah akhir dari perjuangan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya mencari pekerjaan. Oleh karena itu, Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Pembekalan Alumni Periode I Ganjil 2022/2023. Agenda ini dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) melalui media Zoom Meeting pada Kamis (4/8).

Pembekalan kali ini dibuka oleh Dekan FH UII, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. Dalam sambutannya beliau menyampaikan alumni harus memiliki i kecerdasan intelektual yang mumpuni dan dituntut memiliki akhlak keislaman yang baik.

“Para alumni FH UII, hendaknya memperhatikan dan menjalin komunikasi yang baik dengan sesama alumni. Pada agenda kali ini hendaknya, para alumni yang baru saja di wisuda memperhatikan serta menyimak kisah inspirasi dari para narasumber agar menjadi bekal untuk melanjutkan perjalanan karier kedepannya.” jelas Prof. Budi.

Dalam rangkaian Pembekalan Alumni terdapat beberapa materi yang disampaikan oleh narasumber salah satunya alumni. Sheila Maulida Fitri, S.H., M.H., alumni FH UII baik dari program sarjana dan magister. Sheila saat ini bekerja menjadi Asisten Ahli Staff Khusus di Menteri Pertahanan Republik Indonesia (RI). Ia memberikan motivasi dan tips kepada para wisudawan. Ia berbagi cerita saat masih menjadi mahasiswa dan sepak terjang saat menjadi fresh graduate hingga kini menjadi Asisten Ahli Staff Khusus.

Lebih lanjut, Sheila memaparkan jika nanti bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan jangan merasa sedih bahkan overthinking. Anggap hal tersebut menjadi batu loncatan dan ilmu baru yang dipelajari. Ia juga menekankan untuk jangan terlalu idealis dengan ilmu yang dimiliki, pergunakanlah ilmu untuk survive dan fleksibel dalam menghadapi tantangan dalam mencari dan menciptakaan pekerjaan.

“Jangan mudah tersinggung dalam dunia kerja, karena saat bekerja suasananya berbeda dengan saat kuliah mengikuti mata kuliah di kelas. Sebagai orang baru, kita harus haus akan ilmu dan jangan pernah menolak kesempatan yang diberikan. Pimpinan atau atasan akan menilai kinerja kamu dari situ.” tambah Sheila.

Selain alumni, pihak kampus juga memberikan materi melalui Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) yaitu Nur Pratiwi Novianti, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Kepala Divisi Pengembangan Karir DPK). Nur Pratiwi menjelaskan tentang apa saja yang perlu dipersiapkan oleh fresh graduate jika ingin masuk ke dunia kerja dan wawancara yang dilakukan secara daring. DPK juga memberikan fasilitas yang dapat dipergunakan oleh alumni dalam mencari pekerjaan seperti grup pada Telegram. Pada grup tersebut berisikan informasi tentang job fair dan lowongan pekerjaan.

 

Pembekalan Alumni diakhiri dengan penjelasan akademik yang disampaikan oleh Mirani Desi Ekawati, S.E  (Kepala Urusan Asesmen Perkuliahan FH UII). Demikianlah Pembekalan Alumni yang terlaksana dengan lancar. Semoga seluruh ilmu yang didapatkan di FH UII bermanfaat bagi seluruh lulusan. Aamiin.

 

[KALIURANG]; Merek berperan sebagai alat pembeda dari suatu bentuk barang atau jasa, dimana saat ini oleh para pelaku usaha tidak lagi hanya dipandang sebagai pembeda, tapi merk juga digunakan juga sebagai alat untuk  bisa menciptakan ceruk pasar atau bisa mejadi sebuah asset yang punya nilai lebih tinggi dari asset lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum, Dekan FH UII dalam pengantar diskusi “Melindungi Merek pasa Start Up Digital untuk Go Internasional” yang diselenggarkan Pusat Hukum Kekayaan Intelektual (HKI) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) dan Program Studi Hukum Bisnis FH UII bersama dengan Asosiasi Senta Kekayaan Intelektual Indonesia (ASKII) pada Rabu (27/07).

 

“Acara ini menjadi sangat menarik, dimana pada minggu-minggu ini terdapat hal menarik mengenai perlindunagn merek, yakni kasus tentang sengketa antara Ms Glow dan PS. Store Glow dan juga terkait Citayem Fashion Week “ ujar Prof. Budi Agus. Ia juga berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk dapat terus belajar dan memahami aturan-aturan hukum terkait merek baik ditingkat nasional dan internasional dan dapat lebih baik dalam menyikapi permasalahan-permasalahan tentang merek untuk lebih tepat dan efektif lagi dalam mensikapinya.

Sulistyawan Wibisono, S.H., LLM.,  yang merupakan Internatioanl Trade Marks Attorney menyampaikan bahwa untuk mendapatkan paten memang sesuatu yang tidak mudah dan terdapat kerugiannya juga. Kerugian yang dimaksud menurutnya adalah jika pemilik usaha mendaftarkan paten melalui registrasi, maka secara otomatis yang bersangkutan harus men disclose isi dari temuan kita.

Sulistyawan juga menyampaikan bagaimana agar intellectual property (IP) kita mejadi asset dan menjadi hak milik, diantaranya adalah availability yakni memastikan bahwa IP kita masih available dan tidak melanggar hak orang lain atau belum pernah digunakan sebelumnya. Selanjutnya adalah protection yakni memiliki perlindungan yang valid yaitu bisa dengan melakukan registrasi atau non registrasi seperti trade secret, consumer protection dan well known mark.

Diungkapkan Sulistyawan bahwa Trade Mark adalah sesuatu yang handy tool (sangat membantu) karena Trade mark itu suatu tanda yang dapat membedakan produk kita dengan produk orang lain yang serupa. Sign atau tanda dapat berupa kombinasi huruf, kata, nama tanda tangan, label ticket, suara, ukuran, dan beberapa hal lainnya.

[KALIURANG];  Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari UPN Veteran Jakarta dalam rangka studi banding pada Kamis (4/8), di Stage Room, Lantai 3 Gedung FH UII. Kunjungan kali ini fokus pada diskusi tentang kelas program internasional, program sarjana seperti bagaimana mendapat mahasiswa asing, kurikulum yang diterapkan serta dosen pengajarnya.

Internasional Program (IP) yang ada di dalam program studi program sarjana FH UII  memiliki kedudukan penting. Selain untuk akreditasi internasional,  IP memiliki aktivitas pendukung berupa program matrikulasi (Bridging Program) serta program pengembangan karakter (Character Building Program) yang bertujuan untuk menguatkan keterampilan non teknis (soft skills) mahasiswa sehingga mampu bersaing di dunia global (global leadership). Mahasiswa IP FH UII juga memiliki kesempatan mengakses kegiatan mobilitas internasional dengan universitas luar negeri mitra fakultas/universitas, seperti pertukaran mahasiswa, program gelar ganda, dan sebagainya.

Sekretaris Program Internasional Program Sarjana FH UII, Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H., M.H., LL.M., Ph.D. membuka diskusi dengan memaparkan sejarah singkat berdirinya IP FH UII hingga apa saja yang menjadi tanggung jawab fakultas dengan adanya kelas tersebut.

“Program Internasional di FH UII menggunakan bahasa asing yaitu bahasa inggris sebagai bahasa pengantar perkuliahan. Hal ini menjadi alasan mengapa diawal masuk penerimaan mahasiswa baru, wajib melampirkan bukti tes toefl. Kemudian, kami juga mengadakan tes wawancara dengan mahasiswa asing.”  jelas Dodik

Sementara Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum selaku Dekan FH UII memberi penjelasan bahwa sebelum melangkah ke akreditasi internasional, hendaknya kelas internasional program dikembangkan lagi. Seperti bagaimana caranya untuk menambah mahasiswa di kelas internasional.

“Pada kelas internasional program yang menjadi tantangan terbesarnya yaitu menambah jumlah mahasiswa di setiap tahunnya. Bagaimana para mahasiswa ini mampu untuk mengikuti pembelajaran yang ada karena bahasa pengantarnya adalah bahasa inggris. Maka dari itu sebelum masuk di kelas pada saat pendaftaran kami meminta untuk melampirkan hasil toefl.” tuturnya

Diakhir acara, kedua belah pihak saling bertukar cinderamata serta plakat yang diwakili oleh pimpinan masing-masing.

 

[KALIURANG]; Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) periode 2022-2026 telah dilantik dan diambil sumpah. Prosesi pelantikan digelar di Gedung Kuliah Umum Sardjito Kampus Terpadu UII pada Senin (1/8) ini dipimpin oleh Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.

Ketua Jurusan FH UII terpilih yaitu Dr. Mahrus Ali, S.H., M.H. sedangkan untuk Sekretaris Jurusan terpilih yaitu Syarif Nurhidayat, S.H., M.H.

Setelah prosesi pelantikan, Fakultas mengadakan agenda Serah Terima Jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan periode 2018-2022 ke 2022-2026 pada Rabu (3/8). Agenda ini dihadiri oleh para pimpinan Fakultas, dosen, serta tenaga kependidikan.

Dr. Muhammad Arif Setiawan, S.H., M.H. yang merupakan Ketua Jurusan periode 2018-2022 dalam pidatonya menyampaikan bahwa program kerja yang digagas oleh Ketua Jurusan periode 2022-2026 harap didukung dengan sungguh-sungguh. Karena program kerja yang berhasil tidak lepas dari dukungan para dosen serta tenaga kependidikan.

“Saya memohon maaf, selama saya menjadi Ketua Jurusan di FH UII ini banyak terdapat kesalahan dan terima kasih atas semua bantuannya. Semoga dengan terpilihnya Ketua Jurusan yang baru FH UII menjadi lebih baik lagi. Saya mengajak kita semuanya untuk bisa bekerja sama dengan baik.” tambahnya.

Sementara Ketua Jurusan FH UII periode 2022-2026, Dr. Mahrus Ali, S.H., M.H. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih karena telah mempercayainya sebagai Ketua Jurusan. Ia juga menyatakan bahwa Ketua Jurusan periode sebelumnya merupakan salah satu dosen pembimbingnya.

“Kami selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan terpilih Periode 2022-2026, berharap dapat menjaga prestasi-pretasi yang telah ada, dan semakin banyak lagi Guru Besar di FH UII. Maka dari itu mohon bantuan dan dukungan dari semua pihak” tutur Mahrus Ali.

Mahrus juga berpesan agar semakin banyak lagi karya-karya dosen yang dihasilkan salah satunya kolaborasi dengan mahasiswa.

 

[Kaliurang]; Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. dengan Ketua Umum Himpunan Kurator & Pengurus Indonesia (HKPI), Dr. Soedeson Tandra, S. H., M. Hum.  menandatangani kesepakatan kerja (MoU) di Hotel Royal Ambarukmo (6/8). Kesepakatan ini dilakukan dalam bidang pendidikan Praktek Kepailitan PKPU.

Selain penandatangan MoU tersebut, juga dilaksanakan pengukuhan dan pelantikan Koordinator Wilayah HKPI di Yogyakarta yaitu ketua Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H., sekretaris Erlan Nopri, S.H., M.Hum., dan Bendahara Nurmala, S.H.

Pelantikan Koordinator Wilayah HKPI di Yogyakarta salah satunya dapat menjadi jembatan koordinasi antara HKPI dan FH UII.

Dalam sambutannya, Ketua Umum HKPI mengucapkan terima kasih kepada FH UII atas terjalinnya kerjasama ini.

Lebih  lanjut Soedeson mengatakan, lulusan hukum saat ini tidak hanya berpeluang menjadi praktisi seperti hakim dan jaksa namun juga bisa menjadi kurator.

Selaras dengan Ketua Umum HKPI, Prof. Budi seBAGAI Dekan FH UII mengatakan bahwa untuk menjadi Kurator ada hal yang harus diperhatikan lainnya ialah Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan FH UII saat ini sudah membuka program studi Hukum Bisnis.

“Prodi baru di FH UII yaitu Hukum Bisnis, salah satu konsentrasinya yaitu HAKI. Sebagai orang hukum kita harus memperhatikan HAKI. Dengan kerjasama ini harapannya  HKPI dapat mengajar menjadi dosen tamu di FH UII dan mahasiswa kami  setelah lulus tidak bingung harus kemana, karena HKPI sudah bisa jadi tujuan mereka.” tutur Prof. Budi.

Acara ini dilanjutkan dengan seminar yang diadakan secara hybrid dengan Zoom Meeting. Peserta yang hadir di lokasi yaitu mahasiswa  FH UII baik dari program sarjana maupun magister, masyarakat umum, dan anggota HKPI.

 

[KALIURANG]; Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) pada Jumat (29/07) telah menyelenggarakan Webinar Nasional berkolaborasi dengan Forum Kajian dan Penulisan Hukum (FKPH) dan Criminal Law Discussion (CLD) dengan mengusung tema “Polemik RKUHP” yang dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) melalui Zoom Meeting.

Narasumber pada acara ini dibersamai oleh Ahli Pidana sekaligus Dosen FH UII yaitu Dr. Mudzakkir, S.H., M.H. yang membahas mengenai aspek pemidanaan dalam RKUHP serta oleh Anggota Tim Sosialisasi RKUHP yaitu Dr. Albert Aries, S.H., M.H. yang membahas mengenai urgensi pasal-pasal RKUHP.

Adapun pokok materi pembahasan yang disampaikan oleh Dr. Mudzakkir, S.H., M.H. yaitu mengenai hubungan antara norma hukum pidana dan RKUHP, perumusan norma hukum pidana dan sanksi pidana dalam RKUHP, analisis filosofis, asas hukum dan dasar norma hukum serta norma hukum pidana dalam Undang-Undang diluar KUHP, perumusan norma hukum pidana dan sistem pemidanaan dalam hukum pidana nasional di masa yang akan datang.

Dr. Albert Aries, S.H., M.H. mengupas tuntas mengenai urgensi pasal-pasal yang menjadi polemik di masyarakat yaitu Pasal 218 terkait Pasal Penyerangan Harkat dan Martabat Presiden dan Pasal 240-241 yaitu terkait Pasal Penghinaan Terhadap Pemerintah.

Peserta webinar nasional kali ini didominasi oleh civitas akademika di Indonesia. Acara ini penuh antusias dan peserta juga aktif pada saat sesi diskusi karena mengkaji isu strategis yang sedang menjadi polemik di masyarakat.

[KALIURANG]; Kegiatan Acara Pameran Pusat Data dan Dokumentasi (PUSTADOK) Tahun 2022, yang diselenggarakan oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) berlangsung selama dua hari yakni pada Selasa, 26 Juli 2022 – Rabu, 27 Juli 2022 bertempat di Lobby Barat FH UII.

Rangkaian acara PUSTADOK LKBH FH UII 2022 pada hari pertama dibuka dengan sambutan ketua acara yaitu Rovelino Ratmono Birowo, S.H., dilanjutkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat LKBH FH UII, Desi Rela Bhakti, S.H., kemudian Direktur LKBH FH UII, Dr. Bambang Sutiyoso, S.H., M.Hum., dan yang terakhir yaitu Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni FH UII yaitu Drs. Agus Triyanta., M.A., M.H., Ph.D.

“Dengan terselengaranya acara pameran PUSTADOK LKBH FH UII 2022 harapannya dapat memperlihatkan dan lebih memperkenalkan kepada mahasiswa-mahasiswi FH UII bahwa FH UII  memiliki Laboratorium Hukum tertua di Indonesia yakni LKBH FH UII.” ujar Rovelino dalam sambutannya.

Pameran PUSTADOK LKBH FH UII 2022 merupakan acara yang salah satu kegiatannya yaitu memamerkan foto-foto kegiatan dan linimasa LKBH dari awal berdiri hingga saat ini. Tujuan diadakannya acara pameran ini adalah untuk memperlihatkan bahwa Laboratorium Hukum yakni LKBH FH UII merupakan kawah candra dimuka bagi mahasiswa-mahasiswi FH UII untuk mengembangkan legal skill, legal knowledge, dan legal attitude agar kedepannya dapat dijadikan bekal dalam berbagai macam profesi khususnya di dunia praktisi, pengacara/advokat.

Pameran yang berlangsung selama dua hari berlangsung ramai dan lancar, salah satunya karena LKBH FH UII dalam acara ini menggaet Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman untuk untuk membuka dan melaksanakan donor darah. Donor darah terbuka bagi para mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen di likungan FH UII serta masyarakat umum.  Mahasiswa, Tenaga Pendidik, Dosen di lingkup FH UII dan masyarakat umum.

Rangkaian pameran PUSTADOK LKBH FH UII 2022 pada hari kedua berlangsung bersamaan dengan adanya Talkshow oleh Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H. dengan tema ”Post Graduate Law student Future: Mahasiswa Hukum setelah lulus mau jadi apa? Peluang Bekerja menjadi Kurator”.

Talkshow ini membahas mengenai hal yang menarik dari kurator, diantaranya mendapatkan fee yang besar (penbayaran dalam setiap jamnya) hingga adanya PERMENKUMHAM tentang aturan persentase untuk fee kurator menjadi 7% yang dibayar diawal; kemudian peluang pekerjaan sebagai Kurator, yang mana profesi ini masih dapat dikatakan sebagai profesi yang jarang.

Dr. Ariyanto, S.H., C.N., M.H. dalam Talkshow memberikan pesan kepada para audience bahwa tidak sulit menjadi kurator, disisi lain juga baru terdapat tiga himpunan sehingga lebih jelas ingin mendaftar dan memilih bergabung ke mana.

“Profesi yang masih jarang menjadikan kesempatan lebih terbuka lebar. Apalagi dengan adanya inisiasi bahwa pengadilan niaga akan dibuka di kota-kota besar tidak lagi hanya di lima kota sebelumnya. Sehingga perkaranya akan makin banyak. Pendapatan dari menjadi kurator akan membuat masa depan lebih cerah, peluangnya terbuka lebar dengan problematik yang akan banyak dan komplek. Untuk orang-orang di LKBH sangat direkomendasikan apabila sudah advokat dan ingin menambah spesialis skill yaitu kurator.” imbuh Ariyanto.

 

[KALIURANG]; Senin (25/7), Fakultas Hukum Universitas Riau kunjungi Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam rangka membahas penjaminan mutu Fakultas. Kunjungan ini diadakan pada Stage Room Lantai 3 Gedung FH UII. Dalam kunjungannya Universitas Riau diwakili oleh Dr. Evi Deliana HZ., S.H., LLM selaku Wakil Dekan 1, Erdiansyah, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan III, Ledy Diana, HZ.,S.H.,M.H. selaku Ketua SPM, Sukamarriko Andrikasmi, S.H., M.H. selaku Sekretaris SPM, dan Ferawati, S.H., M.H. selaku Divisi Monev.

Sedangkan FH UII dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum. selaku Dekan, Dr. Sri Hastuti Puspitasari, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Drs. Agus Triyanta., M.A., M.H., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Ratna Hartanto, S.H., LL.M. selaku Ketua PSMF, M. Arief Satejo Kinady, A. Md. selaku Kepala Divisi Administrasi Akademik, Mirani Desi Ekawati, S.E selaku Kepala Urusan Asesmen Perkuliahan.

Kunjungan dimulai dengan perkenalan kampus oleh Ratna Hartanto, S.H., LL.M. “Fakultas Hukum ini baru menempati gedung baru yang berada di Kampus Terpadu UII sejak Januari 2022, kemudian kami memiliki tiga program studi, yaitu untuk program sarjana ada Hukum dan Hukum Bisnis, kemudian program magister ada Magister Hukum dan Magister Kenotariatan. Terakhir yaitu program Doktor Hukum.” jelasnya.

Seluruh program studi di FH UII sudah terakreditasi internasional yaitu Asean University Network-Quality Assurance (AUN-QA) dan Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).

Pada UII menerapkan pada tingkat universitas terdapat Badan Penjamin Mutu (BPM), kemudian untuk tingkat Fakultas terdapat Koordinator Penjamin Mutu, dan yang terakhir pada tingkat program studi terdapat staf Koordinator Penjamin Mutu.

“Idealnya Koordinator Penjamin Mutu yaitu dosen-dosen, namun khusus di FH UII saat ini gabungan antara Dosen dengan Tendik. Karena membantu dalam hal administrasi.” ungkap Ratna.

Di akhir kunjungan Universitas Riau memberikan plakat serta kenang-kenangan untuk FH UII sebagai tanda terima kasih atas kunjungan yang berlangsung. Begitu pula sebaliknya, FH UII pun juga memberikan suvenir berupa plakat dan jurnal-jurnal kepada Universitas Riau.

[KALIURANG]; Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Islamic Center Al-Azhar mengadakan kegiatan Iduladha di desa binaan. Islamic Center Al-Azhar memiliki tiga desa binaan di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu Desa Jetis, Desa Wunut, dan Desa Pancoran. Diawali dengan salat ied berjamaah di desa tersebut.

Kegiatan Iduladha merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya, karena merupakan salah satu program kerja Departemen Syiar Islamic Center Al-Azhar FH UII. Namun kegiatan ini sempat terhenti dua tahun karena adanya pandemi Covid-19.

Setelah vakum selama dua periode karena pandemi, tahun ini diadakan kembali dengan mengusung tema “Indahnya Iduladha Sebagai Sarana Beribadah”.

“Jadi, momen Iduladha selain berdimensi ketuhanan juga berdimensi sosial artinya bahwa penyembelihan qurban ini selain sebagai sarana ibadah juga merupakan ajang kita antar sesama umat muslim untuk saling berbagi dan menolong. Sehingga momen berbagi ini dapat dijadikan sebagai inspirasi untuk menjadi contoh untuk segala perbuatan baik lainnya.” jelas Zuhdi Falah, ketua Islamic Center Al-Azhar.

Tujuan dari diadakannya kegiatan ini di desa binaan yaitu agar dapat memberikan rasa semangat dan antusias kepada anak-anak desa binaan terhadap perayaan Iduladha. Menjaga dan melestarikan sejarah serta belajar memaknai qurban sebagai pengabdian diri.

“Selain itu juga sebagai pelatihan bagi para pengurus tentang penyembelihan hewan qurban, guna melatih kepekaaan diri terhadap lingkungan sosial dan belajar memaknai ikhlas dalam tindakan maupun ucapan.” terang Isrina, sekretaris Islamic Center Al-Azhar.

Islamic Center Al-Azhar FH UII berkolaborasi dengan masyarakat desa binaan melaksanakan penyembelihan berupa 8 ekor kambing dengan 2 ekor sapi. Adapun 8 ekor kambing didapat dari open shohibul dan sedekah qurban. Sedangkan, untuk 2 ekor sapi adalah dari shohibul masyarakat desa binaan.  Daging kurban yang telah disembelih dibagikan ke masyarakat ketiga desa binaan tersebut.

Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan para dosen, alumni, serta demisioner pengurus Islamic Center Al-Azhar FH UII. Harapannya kegiatan ini dapat berfungsi sosial dengan memberikan manfaat kepada masyarakat di desa binaan.

Program Studi Hukum Program Magister (PSHPM)  dan Program Studi Kenotariatan Program Magister  (PSKPM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis (14/07) telah menyelenggarakan agenda Sapa Alumni dan Pembekalan Alumni PSHPM dan PSKPM periode V dan VI secara daring dengan tema Memperkuat Sinergitas, Menjaga Integritas.

Narsumber pada acara ini yaitu mengundang alumni yang berkarir di bidang Kenotariatan yakni Dr. Solichin, S.H., M.Kn, Dosen PSKPM FH UII serta  Notaris dan PPAT wilayah Cirebon. Selanjutnya yaitu Dr. Fajar Laksono Suroso, S.H., M.H, alumni sebagai narasumber pada bidang hukum yang merupakan Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Dalam Negeri |Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi RI.

Dekan FH, Prof. Dr. Budi Agus Riswandi, S.H., M.Hum dalam sambutannya menuturkan bahwa Pembekalan Alumni ini adalah salah satu ikhtiar Program Magister FH untuk dapat membekali para calon alumninya untuk lebih siap dalam menghadapi permasalahan yang ada nantinya saat berkiprah di masyarakat. “ Jadikan kegiatan ini bukan semata-mata agenda rutin, namun ambil ilmu yang ada dari para narasumber yang hadir” ungkapnya.

“Hampir semua landing sector UII akar atau pondasinya sudah kuat, sehingga mau kemanapun InsyAllah akan diterima karean trust masyarakat ke UII tinggi, baik dari skill maupun ilmunya“ ungkap Solichin. Namun Solichin juga menyampaikan bahwa tantangan didunia kerja itu sangat tinggi sehingga bagi para calon notaris dan PPAT, sebisa mungkin kita dapat membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya.

Manfaat yang diraih sebagai alumni UII khusunya FH juga dirasakan oleh Dr. Fajar Laksono. Ia mengutarakan bahwa selama menempuh studi di PSHPM FH UII ia mendapatkan nuansa akademik yang baru yang mana terdapat pengembangan epicentrum wacana keilmuan pada bidang Hukum Tata Negara yang didalaminya. “Para pengajar di FH UII khususnya HTN merupakan tokoh-tokoh yang saya andalkan” ungkap Fajar yang juga berhasil menempuh studi MH nya selama 1 tahun 3 bulan.